Teh Maroko, Potensi untuk Indonesia?

Konten dari Pengguna
22 November 2020 1:37 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erna Sugih Priatin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
It's (always) tea time in Morocco | Foto Erna Sugih Priatin
zoom-in-whitePerbesar
It's (always) tea time in Morocco | Foto Erna Sugih Priatin
Orang Maroko biasanya menambahkan herba (seperti mint, verveine atau absinthe) ke dalam teh, yang membuat rasanya menjadi lebih segar. Konsumsi teh di Maroko terbilang sangat tinggi, yakni 1,22 kg/kapita/tahun (nomor enam di dunia!). Angka tersebut tidak mengherankan karena teh biasa dihidangkan saat sarapan pagi, saat istirahat siang atau sore hari, dan saat makan malam.
ADVERTISEMENT
Sedemikian populernya, terdapat sekitar 400 merek teh di Maroko! Jenis teh yang paling sering digunakan adalah gun powder dan chun mee.
Teh jenis gun powder (kiri) dan chun mee (kanan) | Foto KBRI Rabat
Sebagai negara yang tidak memiliki perkebunan teh, Maroko mengimpor 70.000 ton teh/tahun dari China, Sri Lanka, dan India. Teh hijau asal China merajai pasar Maroko (98% pangsa) dengan nilai impor mencapai USD 225,85 juta pada tahun 2019. Konon, teh asal Indonesia pernah cukup berjaya di Maroko sebelum importasi teh diliberalisasi pada tahun 1993.
Manisnya potensi pasar teh di Maroko tentu membuka peluang bagi teh hijau Indonesia untuk ikut bersaing, jika tidak untuk mengalahkan dominasi teh asal China. Pada Triwulan I 2020, terdapat penurunan impor teh Maroko asal China sekitar 46% akibat merebaknya wabah COVID-2019. Situasi tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kekurangan pasokan.
Penulis menikmati teh mint di Ait Bougemez, Maroko | Foto Erna Sugih Priatin
KBRI Rabat melihat kondisi tersebut sebagai peluang yang baik bagi teh hijau Indonesia untuk masuk ke pasar Maroko. Sejak Mei hingga Agustus 2020, terselenggara beberapa pertemuan antara pelaku teh asal Indonesia dan counterparts Maroko guna menjajaki lebih lanjut peluang yang ada.
ADVERTISEMENT
Pertemuan-pertemuan tersebut cukup membuahkan hasil, dalam hal munculnya kesadaran dari stakeholders di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas industri pengolahan teh hijau dan membangun Indonesian Green Tea Incorporation guna menjamin kualitas dan kuantitas teh hijau Indonesia untuk mendukung upaya penetrasi teh Indonesia ke pasar Maroko.
Perkebunan teh di Indonesia | Foto http://ditjenbun.pertanian.go.id/
Meski mungkin kita belum akan dapat menikmati segarnya teh hijau Indonesia di Maroko dalam waktu dekat, inisiatif tersebut merupakan awal yang memberikan harapan bagi teh Indonesia untuk mengakar di bumi Maroko.