Konten dari Pengguna

Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Sekolah di Masa Pandemi

Erna Hidayati
Pustakawan , ASN SMP N 1 Magelang
11 November 2020 9:51 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erna Hidayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yang ada di benak pustakawan khususnya pustakawan sekolah jika mendengar kata akreditasi adalah repot, berat, susah, mungkin juga ada yang bilang akreditasi bikin pusing menyiapkan berkas-berkas. Sepertinya akreditasi identik dengan beban berat yang melelahkan. Sebenarnya jika kita tertib administrasi akreditasi bukanlah suatu hal berat. Akreditasi adalah proses yang mudah dilewati jika kita dalam mengelola perpustakaan melaksanakan sesuai standar pengelolaan perpustakaan sekolah.
ADVERTISEMENT
Padahal akreditasi merupakan sebuah upaya evaluasi lembaga. Akreditasi perpustakaan sekolah diakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional, untuk memastikan bahwa penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sekolah sudah memiliki kualitas sesuai standar yang sudah ditetapkan atau mungkin lebih dari standar yang ada.
Sebenarnya akreditasi perpustakaan sekolah adalah sebuah moment bagi pustakawan untuk meningkatkan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan sekolah. Dengan diselenggarakannya akreditasi memaksa pimpinan sekolah untuk lebih memberikan perhatian kepada perpustakaannya. Selain itu warga sekolah juga harus ikut berpartisipasi demi kelancaran dan keberhasilan proses akreditasi.
Persiapan Akreditasi Perpustakaan Sekolah
Proses akreditasi perpustakaan sekolah pada masa pandemi sudah dilalui oleh penulis. Sangat beruntung sekali dalam proses akreditasi di masa pandemi ini, Perpustakaan Daerah setempat ( Dinas Perpustakaan Kota Magelang ) sangat mendukung dan memfasilitasi setiap perpustakaan sekolah yang melaksanakan akreditasi. Selain itu Perpustakaan daerah juga memberikan bimbingan dalam rangka mempersiapkan akreditasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang harus dipersiapkan untuk akreditasi ini adalah menyiapkan berkas-berkas sebagai pendukung bukti fisik. Berkas-berkas sebagai bukti pendukung kita kelompokkan berdasarkan 6 komponen yang dinilai dalam akreditasi perpustakaan sekolah. Komponen tersebut adalah koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan, serta komponen penguat. Keenam komponen ini mempunyai jumlah indikator kunci dan bobot nilai berbeda-beda. Untuk koleksi jumlah indikator kunci ada 20 dengan bobot 20, sarana dan prasarana jumlah indikator kunci 27 dengan bobot 15, pelayanan perpustakaan jumlah indikator kunci 14 dengan bobot 25, tenaga perpustakaan jumlah indikator kunci 9 dengan bobot 20, penyelenggaraan dan pengelolaan jumlah indikator kunci 9 dengan bobot 15, yang terakhir komponen penguat jumlah indikator kunci 5 dengan bobot 5.
ADVERTISEMENT
Agar mendapatkan hasil yang terbaik seyogyanya kita berusaha semaksimal mungkin memenuhi bukti fisik sesuai dengan indikator kunci. Setelah berkas-berkas bukti fisik tersebut sudah lengkap disusun berdasarkan komponennya kemudian kita jilid. Selain berkas-berkas bukti fisik, kita juga menyertakan profil perpustakaan bisa dalam bentuk cd atau flashdisk. Dalam pengiriman berkas akreditasi ini kita difasilitasi oleh dinas perpustakaan daerah. perpustakaan sekolah yang dikelola penulis tidak sendiri tetapi ada 15 perpustakaan sekolah yang mengikuti proses akreditasi tersebut. Berkas yang sudah dijilid kita kumpulkan di perpustakaan daerah setempat. Setelah terkumpul semua sesuai batas waktu yang ditentukan kemudian berkas dikirim ke Perpustakaan Nasional yang akan diteruskan kepada Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional.
Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan sekolah
ADVERTISEMENT
Setelah berkas akreditasi terkirim, maka kita menunggu jadwal asesor dan visitasi dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional. Setelah mendapatkan jadwal asesor dan visitasi, lalu bagaimana proses visitasnya? Karena masih dalam masa pandemi visitasi oleh asesor dilakukan secara online. Dalam pelaksanaan visitasi ini kita harus mempersiapkan jaringan internet yang stabil dengan bandwidth yang agak besar agar dalam pelaksanaan visitasi online yaitu dengan fasilitas zoom dapat berjalan lancar.
Tempat pelaksanaan visitasi online ini tidak harus di ruang perpustakaan sekolah. Jika di perpustakaan fasilitas internetnya tidak mencukupi bandwidthnya dapat menggunakan tempat lain yang mencukupi. Misalnya di laboratorium komputer, laboratorium bahasa tergantung dari sekolah masing-masing. Di perpustakaan sekolah kami karena bandwidthnya sudah mencukupi maka pelaksanaan visitasi online tetap dilaksanakan di ruang perpustakaan sekolah. Dalam pelaksanaan visitasi online kita berharap berjalan lancar. Karena akreditasi dengan visitasi online ini merupakan hal yang baru bagi kami maka H-1 kami mengadakan gladi bersih.
ADVERTISEMENT
Sebelum hari H, kita diberikan link zoom dan jadwal visitasi beserta asesor dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional. Pada saat hari H kita masuk ke link zoom yang sudah diberikan. Setelah berhasil masuk di link zoom tersebut kita menunggu. Karena pada saat itu yang melaksanakan akreditasi perpustakaan sekolah ada banyak dari seluruh Indonesia. Setelah jadwal kita mulai visitasi akan dipanggil oleh hostnya.
Pada saat hari H yang paling mendebarkan adalah saat verifikasi instrumen dengan bukti fisik oleh asesor. Walaupun kita sudah mempersiapkan semua bukti fisik tapi dag dig dug juga saat melakukan verifikasi tersebut. Pada saat visitasi online juga ada library tour. Library tour juga dilaksanakan secara online. Library tour yang dilakukan saat visitasi online adalah mengenalkan dan mengunjungi perpustakaan yang diakreditasi kepada asesor dipandu oleh pustakawan secara online. tapi ini juga tergantung pada asesornya. Ada asesor yang minta library tour , tapi ada juga yang tidak. Yang tidak minta adanya library tour mungkin asesor sudah dapat melihat jelas dan lengkap dalam video profil perpustakaan yang ikut dikirim bersama berkas-berkas bukti fisik tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah melewati verifikasi instrumen dengan bukti fisik oleh asesor rasanya lega. Asesor juga akan memberikan saran dan rekomendasi terkait dengan verifikasi yang telah dilaksanakan. Acara yang terakhir dari pelaksanaan visitasi online adalah penutup. Usai sudah acara akreditasi dengan visitasi online. Setelah itu kita menunggu hasil akreditasi tersebut. Walaupun masih dalam keadaan pandemi pelaksanaan akreditasi tetap berjalan. Berharap dengan adanya akreditasi perpustakaan, maka semua perpustakaan dapat lebih meningkat dalam pelayanan dan pengelolaan, serta dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Salam Literasi !