Konten dari Pengguna

Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Sebagai Kunci Kualitas Pendidikan

Erni Juliana Al Hasanah N
Dosen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
11 September 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erni Juliana Al Hasanah N tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di bawah kepemimpinan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), berbagai program telah diluncurkan untuk memperkuat kesejahteraan dan kompetensi guru sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan program Merdeka Belajar, dan peningkatan kesejahteraan serta kompetensi mereka merupakan prioritas dalam memperbaiki kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dengan berbagai inisiatif seperti pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK, program Guru Penggerak, hingga kolaborasi internasional untuk meningkatkan kapasitas guru, Mendikbudristek telah meletakkan fondasi yang kuat bagi perlindungan sosial dan profesionalisme guru.
Salah satu pencapaian terbesar dalam hal kesejahteraan guru adalah pengangkatan lebih dari 700 ribu guru honorer menjadi ASN PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Langkah ini memberikan kepastian karier dan peningkatan kesejahteraan bagi guru honorer yang selama bertahun-tahun menghadapi ketidakpastian status dan pendapatan yang rendah. Setelah selama beberapa tahun, tepatnya sejak 2018, tidak ada pengangkatan guru, inisiatif ini menjawab kebutuhan mendesak akan stabilitas tenaga pendidik di berbagai daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengangkatan menjadi ASN PPPK tidak hanya memberikan perlindungan sosial yang lebih baik, tetapi juga memungkinkan guru untuk mendapatkan tunjangan, jaminan kesehatan, serta hak-hak lain yang selama ini hanya dinikmati oleh ASN tetap. Ini adalah langkah besar dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru, yang pada akhirnya berkontribusi pada motivasi dan dedikasi mereka dalam mengajar. Dengan status yang lebih stabil, guru dapat lebih fokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah tempat mereka mengabdi.
Lompatan Peningkatan Kompetensi Guru
Selain peningkatan kesejahteraan, peningkatan kompetensi guru juga menjadi prioritas utama dalam program Merdeka Belajar. Program Guru Penggerak (PGP) telah menjadi salah satu pilar utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sejak diluncurkan, lebih dari 90 ribu guru telah berhasil menjadi Guru Penggerak, sementara lebih dari 75 ribu lainnya saat ini tengah mengikuti pelatihan sebagai Calon Guru Penggerak.
ADVERTISEMENT
Program ini dirancang untuk mengembangkan kepemimpinan dan kompetensi pedagogis guru sehingga mereka mampu menjadi agen perubahan di sekolah dan komunitas mereka. Guru Penggerak dilatih untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, mendorong kreativitas, serta membangun lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung pengembangan karakter siswa.
Sebagai bagian dari penguatan peran Guru Penggerak, lebih dari 12 ribu Guru Penggerak telah diangkat menjadi Kepala Sekolah di berbagai wilayah Indonesia. Ini adalah pengakuan atas kapasitas kepemimpinan mereka dalam mendorong perubahan di tingkat sekolah. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang pembelajaran dan kepemimpinan pendidikan, Guru Penggerak yang menjadi Kepala Sekolah berperan penting dalam menciptakan iklim sekolah yang mendukung inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan.
Pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah tidak hanya memberikan mereka tanggung jawab lebih besar, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mereka melalui tunjangan jabatan yang lebih baik. Ini adalah bagian dari komitmen untuk menjadikan guru sebagai pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata dalam sistem pendidikan.
ADVERTISEMENT
Program Guru Penggerak (PGP) tidak hanya mempersiapkan guru untuk menjadi pemimpin di sekolah, tetapi juga membuat lompatan dalam peningkatan kompetensi guru secara massif. Dengan pelatihan intensif yang melibatkan pendekatan praktik langsung dan berbasis teknologi, guru-guru di seluruh Indonesia mendapatkan keterampilan baru yang relevan dengan tantangan pendidikan abad ke-21.
Program ini mendorong penerapan pembelajaran yang kolaboratif, berbasis proyek, serta penguatan karakter siswa. Dengan keterampilan baru yang diperoleh melalui PGP, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya, berfokus pada pengembangan kompetensi akademik maupun non-akademik siswa. Dampaknya terasa secara langsung di ruang kelas, di mana siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan berpikir kritis.
Kolaborasi dengan Harvard University
Untuk lebih memperbarui kompetensi guru dengan perkembangan teknologi dan praktik terbaik pendidikan global, Kemendikbudristek juga menjalin kerjasama dengan Harvard University melalui program microcredential. Program ini memberikan kesempatan bagi guru Indonesia untuk belajar langsung dari para ahli di Harvard tentang teknologi dalam pendidikan, serta penerapan inovasi digital dalam pengajaran.
ADVERTISEMENT
Dengan mengikuti program ini, guru Indonesia mendapatkan akses ke pembelajaran tingkat internasional, yang memperkaya kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi secara efektif di kelas. Hal ini sangat penting di era digital saat teknologi memainkan peran sentral dalam pendidikan. Guru yang mengikuti program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan pribadi, tetapi juga membawa inovasi ke dalam pembelajaran di sekolah masing-masing.
Selain program pelatihan jangka pendek, Kemendikbudristek juga menyediakan beasiswa khusus bagi guru untuk melanjutkan pendidikan mereka, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Beasiswa ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi guru-guru terbaik untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka lebih lanjut di bidang pendidikan, manajemen sekolah, atau bidang studi lainnya yang relevan.
Beasiswa ini tidak hanya meningkatkan kapasitas akademik guru, tetapi juga berfungsi sebagai penghargaan atas dedikasi dan kontribusi mereka terhadap pendidikan. Dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, guru diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih besar dalam sistem pendidikan ketika mereka kembali ke sekolah atau daerah asal mereka.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan Kesejahteraan
Tidak hanya guru ASN yang mendapatkan perhatian, guru non-ASN juga mendapatkan perlindungan sosial melalui program tunjangan guru non-ASN. Program ini memastikan bahwa meskipun tidak berstatus ASN, guru non-ASN tetap mendapatkan kompensasi yang layak atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam mendidik generasi bangsa.
Tunjangan ini memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan guru non-ASN, yang sering kali harus bekerja dengan penghasilan yang lebih rendah dibandingkan guru ASN. Dengan adanya tunjangan ini, diharapkan kesenjangan kesejahteraan antara guru ASN dan non-ASN dapat dikurangi, sehingga motivasi dan kualitas pengajaran di sekolah tetap terjaga.
Melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), guru kini dapat meningkatkan kompetensi mereka dengan lebih cepat dan efisien. PMM menyediakan akses ke berbagai sumber daya pelatihan, modul ajar, serta materi pengajaran yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan PMM, guru tidak perlu lagi menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan pelatihan, karena platform ini menyediakan materi yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, PMM juga menawarkan sertifikasi bagi guru yang telah menyelesaikan pelatihan tertentu, yang dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan melalui tunjangan sertifikasi. Hal ini menciptakan mekanisme yang lebih adil dan inklusif, di mana setiap guru, baik di perkotaan maupun pedesaan, memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kompetensi dan mendapatkan manfaat ekonomi dari peningkatan tersebut.
Program-program yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek dalam rangka perlindungan sosial bagi guru telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan dan kompetensi mereka. Pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK, peningkatan kompetensi melalui Program Guru Penggerak, serta kolaborasi internasional dengan universitas terkemuka seperti Harvard, adalah bagian dari langkah besar yang diambil untuk memperkuat posisi guru sebagai pilar utama dalam pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dengan peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru, kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang, sesuai dengan visi Merdeka Belajar. Teknologi dan inovasi pendidikan yang diterapkan secara komprehensif memastikan bahwa setiap guru memiliki akses untuk berkembang dan berkontribusi pada masa depan generasi penerus bangsa