Konten dari Pengguna

TNI, Dari Rakyat untuk Kepentingan Rakyat

Erni Juliana Al Hasanah N
Dosen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
6 Oktober 2024 6:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erni Juliana Al Hasanah N tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(Catatan Reflektif dari HUT ke-79 TNI)
Dari Alumni PPRA LIX Lemhannas RI
ADVERTISEMENT
Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dari rakyat, berjuang dan berdedikasi untuk kepentingan rakyat. TNI juga menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara. “Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya. Tentara tak boleh menjadi alat golongan atau siapa pun.” Demikian pesan Jenderal Soedirman.
Untuk pertama kalinya saya mendapat undangan di acara puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) TNI yang ke-79. Kami (saya dan sejumlah teman) hadir selain untuk menghormati yang mengundang, yakni Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, juga karena tertarik dengan serangkaian acara yang disuguhkan. Kami, beserta Jenderal Agus adalah alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LIX Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.
Sekitar pukul 7 pagi, suasana di Silang Monas, Jakarta –tempat acara berlangsung—sudah ramai dikunjungi masyarakat yang datang untuk ikut memeriahkan acara HUT TNI. Perayaan HUT TNI kali ini terasa istimewa, selain menghadirkan sekitar 100.000 personel TNI dan 1.059 alutsista, juga dimeriahkan dengan kehadiran ribuan warga yang sebagian ikut menaiki alutsista dalam defile. Selain itu hadir puluhan artis ibukota, baik sekadar mengisi tribun undangan maupun di panggung untuk mengisi acara.
ADVERTISEMENT
Di tribun utama, tampak Presiden bersama Ibu Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Panglima TNI, Kapolri, dan para menteri Kabinet Indonesia Maju termasuk presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Bagi Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, ini merupakan kesempatan terakhir menghadiri HUT TNI sebagai presiden dan wakil presiden RI.
Suasana sangat meriah ketika atraksi dimulai. Yang paling menarik adalah demonstrasi pesawat tempur Jupiter Aerobic Team yang terbang bermanuver di atas langit Jakarta memutari Silang Monas dengan berbagai formasi yang indah termasuk membentuk lambang “love” yang membuat masyarakat yang hadir berteriak histeris, bersorak sorai menyaksikan gemuruh pesawat tempur menari-nari indah di angkasa.
TNI benar-benar menunjukkan kebolehannya di hadapan masyarakat, selain atraksi manuver pesawat di udara, ditampilkan juga atraksi beladiri, berkuda, dan terjun payung. Masyarakat tampak antusias dan sangat terhibur dengan semua atraksi. Kita bangga memiliki personel TNI yang selain memiliki kemampuan luar biasa, juga memiliki alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah modern dan canggih.
ADVERTISEMENT
Kiranya wajar kalau dalam sejumlah jajak perdapat, termasuk jajak pendapat yang dilakukan Kompas bahwa tren citra positif TNI cenderung naik, pada September 2024 hingga mencapai 91,9 persen. Kepercayaan publik terhadap TNI paling tinggi dibandingkan dengan terhadap lembaga-lembaga negarra yang lain. Komponen paling tinggi (95 persen) karena TNI dinilai baik dalam membantu menanggulangi persoalan masyarakat terkait bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan (Kompas, 5 Oktober 2024)
Bagi penulis pribadi, ada beberapa cacatan reflektif pada setelah menghadiri secara langsung puncak HUT TNI yang ke-79. Pertama, soal pemanfaatan alutsista non-perang. Peringatan Hari TNI tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang jasa dan pengorbanan prajurit, tetapi juga kesempatan untuk mengevaluasi pemanfaatan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam konteks non-perang.
ADVERTISEMENT
Di era modern, TNI telah menunjukkan komitmennya dalam peran kemanusiaan, seperti penanggulangan bencana, pengamanan lingkungan, dan operasi pencarian dan penyelamatan. Penggunaan alutsista untuk membantu masyarakat dalam situasi darurat, seperti saat terjadi bencana alam, mencerminkan pendekatan yang lebih humanis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa TNI tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam penanganan masalah sosial.
Kedua, kemanunggalan TNI-Rakyat. Kemanunggalan TNI dan rakyat adalah fondasi utama dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa. Peringatan Hari TNI menjadi momentum untuk memperkuat hubungan ini melalui berbagai kegiatan sosial, seperti bakti sosial, penyuluhan kesehatan, dan pendidikan. Dalam acara HUT TNI ke-79, begitu dekatnya hubungan TNI-rakyat yang tercermin dalam keceriaan masyarakat menaiki alutsista berkeliling Silang Monas.
ADVERTISEMENT
Interaksi langsung antara TNI dan masyarakat membantu membangun kepercayaan, sekaligus memupuk rasa kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang ada. Ketika TNI dan rakyat saling bahu-membahu, terciptalah rasa aman dan stabilitas yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan nasional.
Ketiga, keakraban pemimpin dengan yang dipimpin. Keakraban antara pemimpin TNI dan anggotanya juga sangat penting. Dalam konteks peringatan Hari TNI, kita melihat banyak pemimpin yang turun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan prajurit dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan di TNI bukan hanya soal otoritas, tetapi juga soal pendekatan humanis yang memupuk rasa saling menghormati dan memahami.
Ketika pemimpin dekat dengan yang dipimpin, akan tercipta ikatan emosional yang kuat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan semangat dan moral prajurit dalam menjalankan tugas.
ADVERTISEMENT
Keempat, soal tantangan dan prospek peran TNI. Tentu saja, perjalanan TNI tidak lepas dari tantangan. Di tengah dinamika global yang terus berubah, TNI dihadapkan pada berbagai ancaman, baik yang bersifat tradisional maupun non-tradisional, seperti terorisme, cybercrime, dan isu-isu lingkungan. Tapi, tantangan ini juga membawa prospek baru bagi TNI untuk beradaptasi dan berinovasi.
TNI perlu terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya, serta memperkuat kerja sama dengan institusi lain, baik di dalam maupun luar negeri. Melalui pelatihan yang berkelanjutan dan kolaborasi lintas sektoral, TNI dapat berperan lebih optimal dalam menjaga kedaulatan negara serta menciptakan stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.
HUT TNI ke-79 mengangkat tema “TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional untuk Indonesia Maju”. Ini merupakan momen reflektif yang mengingatkan kita akan asal muasal, perjalanan, dan peran penting TNI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
TNI berasal dari rakyat dan selamanya berjuang mempertahankan kedaulatan negara untuk kepentingan rakyat. Dengan memanfaatkan alutsista secara bijak, memperkuat kemanunggalan dengan rakyat, menjaga keakraban pemimpin dan yang dipimpin, serta menghadapi tantangan dengan semangat inovasi, TNI akan terus menjadi pilar yang kokoh bagi Indonesia. Mari kita dukung TNI dalam menjalankan perannya demi masa depan bangsa yang lebih baik.