Konten dari Pengguna

Lombok Eco Market: Cerita "Hasil Boemi Lombok", Brand Lokal Dari Dapur Rumahan

Erniwati
Abdi Negara yang hobby nulis, Tim Humas Kanwil Kemenkumham NTB, Freelancer yang doyan Web Design dan Digital Marketing. Hobby Belajar banyak hal baru.
2 Juni 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erniwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hadir dalam event Lombok Eco Market kemarin membuat saya punya cerita yang ingin saya bagi, tidak hanya tentang event ini yang memang digemari, tapi tentang satu merek lokal yang membuat banyak orang jatuh cinta. Khususnya pecinta real food.
Sumber : dokumentasi pribadi

Lombok Eco Market

ADVERTISEMENT
Oh sebelumnya sebagai informasi, Lombok Eco Market ini adalah sebuah event yang digelar oleh komunitas pecinta lingkungan yang ada di Lombok bernama LEFM atau Lombok Eco Flea Market. Foundernya adalah seorang WNA berkebangsaan Spanyol dengan anggotanya yang terdiri dari beberapa WNA lain yang berada di Lombok.
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdiri sejak 2019, dalam komunitas ini terdapat juga anggota atau member yang berasal dari berbagai pelaku usaha lokal di Lombok. Tujuan komunitas ini adalah pemberdayaan perempuan dan pelaku usaha kecil lokal dalam mengembangkan usaha mereka dengan cara-cara yang ramah lingkungan.
Jujur, melihat visi dan misi mereka dalam situs resminya membuat saya sangat merekomendasikan para pengusaha lokal di Lombok agar dapat bergabung dengan komunitas ini. Karena seringnya, event pop up market seperti ini justru menarik animo berbagai kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ada satu produk yang menarik perhatian saya, namanya "Hasil Boemi Lombok", karena sebenarnya saya pernah mencoba produk ini beberapa tahun yang lalu. Mahal iya, tapi memang kualitasnya sangat baik. Lalu saya tertarik berbincang langsung dengan yang punya bisnis, Tierza Miranda. Ini dia cerita selengkapnya

Hasil Boemi Lombok, Berawal dari Sulitnya mendapatkan Real Food

Jadi ternyata awal mulanya produk ini dibuat adalah karena si founder ini kesulitan untuk mendapatkan makanan real food yang aman dan organik bagi balitanya saat itu. Sementara, dirinya sangat menyadari bahwa jangankan balita, orang dewasa saja akan terkena dampak negatif dari produk kemasan yang di olah berlebihan.
Sumber : dokumentasi pribadi
Maka, iseng-iseng pada tahun 2016 silam Mbak Tierza ini pun mulai membuat berbagai camilan untuk sarapan versi sehat yang dapat dikonsumsi sendiri maupun di titipkan di sejumlah hostel yang ada di seputaran Kute-Mandalika Lombok.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah agar keluarganya dapat mengkonsumsinya juga, sehingga produksi berbagai jenis camilan dan sarapan versi sehat inipun berlanjut. Selain itu, memang Mbak Tierza ini ternyata hobi masak juga.

Rilis Resmi setelah Gabung Lombok Eco Market Community

Pada tahun 2019 produk rumahan yang tadinya hanya dibuat berdasarkan kebutuhan dan iseng-iseng dari dapur rumahan inipun di rilis secara resmi dengan brand "Hasil Boemi Lombok".
Tierza memberanikan diri untuk mulai memperkenalkan brand ini secara resmi, setelah mendapat informasi dari seorang temannya tentang komunitas Lombok Eco Market. Pasalnya, dalam komunitas ini berbagai pelaku usaha Lokal yang ada akan di support dari berbagai aspek, dari foto produk, visual market, promosi dan berbagai bentuk dukungan lainnya.
ADVERTISEMENT
Produk pertama yang kemudian diperkenalkan secara resmi adalah selai organik yang berasal dari kacang-kacangan non gula pasir. Produk ini juga tanpa bahan pengawet, dimana benar-benar terbuat dari bahan-bahan lokal yang aman dikonsumsi dan tentunya bernutrisi.
Awal-awal penjualan, Produk Hasil Boemi ini memang di lakukan secara offline. Namun seiring dengan perkembangan feedback yang sangat positif, maka penjualan pun dilakukan secara online juga.

Filosofi nama "Hasil Boemi Lombok"

Nama atau brand Hasil Boemi Lombok sendiri ternyata berasal dari kepedulian Tierza terhadap petani lokal dan berbagai makanan sehat yang harusnya dapat ditemui dan dikonsumsi secara berkelanjutan.
Tierza mengakui ini adalah salah satu bentuk dukungannya terhadap petani lokal di daerahnya, agar dapat kembali melakukan cocok tanam dengan cara organik.
ADVERTISEMENT
Memang terbilang mahal, namun sepadan dengan hasilnya dan harganya serta manfaatnya terhadap kesehatan. Selain itu, proses penanaman non organik juga akan berdampak negatif terhadap lingkungan, khususnya unsur hara tanah dan sejumlah ekosistem lainnya.
Itulah sebabnya, seluruh produk Hasil Boemi Lombok memang terbuat hanya dari bahan-bahan lokal pilihan yang ditanam oleh petani setempat (Baturiti-Lombok Tengah).

Dukungan Keluarga

Tierza Miranda aslinya orang Lombok Tengah, tepatnya di desa Baturiti. Setelah selesai mengenyam pendidikan D3 Pariwisata, Tierza menikah dengan seorang WNA berkebangsaan Italy dan memiliki 3 orang anak.
Menurutnya, dukungan terbesar datang dari sang suami yang notabene juga sangat peduli akan pentingnya konsumsi real food bagi kesehatan keluarga. Selain tentunya juga dukungan dari keluarganya dan masyarakat sekitar yang memberikan feedback positif terhadap usahanya ini.
ADVERTISEMENT

Brand Lokal Kualitas Internasional

Jujur saya sangat iri ketika melihat banyak sekali pelaku usaha dengan nama besar yang bergentayangan di internet, ternyata bermula dari rumahan atau dapur rumahan.
Bagaimana kebutuhan yang mereka rasakan pada akhirnya berkembang menjadi bisnis yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan orang lain akan hal yang sama juga.
Tidak hanya itu, melihat ada banyak tujuan mulia dari setiap awal usaha ini membuat saya pribadi sadar, bahwa fokus awal para pengusaha sukses itu ternyata bukanlah soal keuntungan. Namun bagaimana sebuah keprihatinan akhirnya mampu diwujudkan dalam bentuk yang nyata dan merambah ke arah bisnis selanjutnya.
Tak heran, produk-produk Hasil Boemi Lombok ini justru banyak saya temui terpajang di etalase sejumlah supermarket besar. Bahkan awalnya saya pikir ini adalah produk internasional, melihat dari kemasan atau packagingnya yang autentic dan terkesan mahal. Namun sepadan dengan kualitas yang di tawarkan.
ADVERTISEMENT
Nah, sekian dulu untuk oleh-oleh saya untuk pembaca kali ini, yang saya bawa dari event Lombok Eco Market kemarin. Harapan saya, untuk semua pelaku usaha rumahan agar dapat juga berkembang seperti cerita Tierza Miranda ini. Tunggu cerita selanjutnya dari event yang sama.
*Thanks buat mbak Tierza Miranda yang udah mau aku wawancarai di sela-sela gendong anak dan persiapan Lombok Eco Market.