Konten dari Pengguna

Olahraga Beban: Ketika Tubuh Memproduksi Radikal Bebas, Apa Fungsinya Bagi Otot?

Erniwati
Abdi Negara yang hobby nulis, Tim Humas Kanwil Kemenkumham NTB, Freelancer yang doyan Web Design dan Digital Marketing. Hobby Belajar banyak hal baru.
30 September 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erniwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Olahraga beban merupakan olahraga yang sangat dianjurkan, terutama ketika menginjak usia 30 tahun. Karena banyak penelitian menyebutkan, tubuh akan kehilangan masa otot hampir 1% setiap tahunnya.
Sumber : canva.com
Lalu apa hubungan antara olahraga beban dengan produksi radikal bebas dalam tubuh? Apa juga fungsinya bagi otot anda? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

Mengenal Radikal Bebas

Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak struktur sel, protein, dan DNA, yang pada akhirnya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker. Molekul ini berasal dari berbagai faktor, baik dari internal tubuh maupun lingkungan.
Namun, perlu diketahui bahwa meskipun radikal bebas sering dikaitkan dengan kerusakan sel dan penuaan, mereka juga memiliki peran positif dalam tubuh loh.
Jarang diketahui memang, bahwa radikal bebas juga berperan dan berfungsi sebagai sinyal molekuler yang merangsang adaptasi otot, seperti:

Proses Pembentukan Radikal Bebas Dalam Tubuh Saat Olahraga

Namun yang pastinya membuat anda bertanya-tanya adalah, bagaimana proses pembentukan radikal bebas dalam tubuh saat kita sedang berolahraga?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, saat latihan beban atau olahraga intensitas tinggi, tubuh memproduksi radikal bebas sebagai bagian dari respons alami terhadap peningkatan kebutuhan energi dan aktivitas otot.
Karena sebenarnya, radikal bebas ini adalah molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga sangat reaktif dan dapat merusak sel-sel tubuh jika jumlahnya berlebihan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah proses terbentuknya radikal bebas selama olahraga berat atau latihan beban:

1. Peningkatan Aktivitas Mitokondria

Ketika otot berkontraksi selama latihan beban, kebutuhan energi tubuh meningkat secara signifikan. Mitokondria, yang berfungsi sebagai pusat pembangkit energi dalam sel, akan bekerja lebih keras untuk menghasilkan adenosine triphosphate (ATP), molekul energi utama yang digunakan selama latihan.
Selama produksi ATP melalui proses respirasi seluler, mitokondria juga melepaskan elektron yang dapat berinteraksi dengan oksigen, menghasilkan radikal bebas yang disebut Reactive Oxygen Species (ROS), seperti superoksida (O₂⁻), hidrogen peroksida (H₂O₂), dan hidroksil (OH).
ADVERTISEMENT

2. Stres Mekanik pada Otot

Nah berikutnya, Latihan beban menyebabkan stres mekanik pada serat-serat otot, yang mengakibatkan mikrorobekan (microtears) pada jaringan otot.
Kerusakan ini memicu respons inflamasi dan pelepasan enzim pro-oksidan seperti NADPH oksidase yang memproduksi ROS sebagai bagian dari proses peradangan.

3. Peningkatan Aliran Darah dan Oksigenasi

Selama latihan, otot bekerja lebih keras sehingga aliran darah ke otot juga meningkat untuk mencukupi kebutuhan oksigen.
Proses oksidasi yang meningkat ini, di mana lebih banyak oksigen yang digunakan untuk pembakaran energi, dapat menyebabkan pelepasan radikal bebas tambahan di otot yang aktif.

4. Autooksidasi Zat Kimia dalam Tubuh

Beberapa molekul seperti katekolamin (hormon stres seperti adrenalin) yang diproduksi selama latihan berat, dapat menjalani proses autooksidasi, yang pada gilirannya memproduksi radikal bebas.
Ini terjadi ketika zat-zat ini bereaksi dengan oksigen dan melepaskan elektron, yang kemudian menciptakan molekul tidak stabil dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

5. Produksi Asam Laktat

Latihan berat dan intens seringkali melibatkan sistem energi anaerobik, yang menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingan.
Peningkatan kadar asam laktat ini dapat menginduksi produksi radikal bebas dan menyebabkan stres oksidatif pada otot-otot yang dilatih.

6. Reaksi Oksidatif Lainnya

Reaksi oksidatif lainnya seperti proses degradasi protein, lipid (lemak), dan karbohidrat selama pemecahan energi (katabolisme) dapat memicu produksi radikal bebas tambahan.
Namun yang penting untuk dicatat adalah, meskipun radikal bebas di produksi dalam tubuh, tidak serta merta membuat kita menjadi pasrah. Karena faktanya, radikal bebas yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif seperti yang telah saya tuliskan di atas.
Lalu bagaimana cara menyeimbangkannya, agar tak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan?

Cara Mengatasi Kelebihan Radikal Bebas Dalam Tubuh

Jika produksi radikal bebas berlebihan tanpa adanya sistem antioksidan yang memadai, ini dapat menyebabkan stres oksidatif, yaitu ketidakseimbangan antara radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Stres oksidatif yang tinggi dapat menghambat pemulihan otot, menurunkan performa, dan menyebabkan kerusakan sel yang berkelanjutan. Serba salah ya jika dipikir-pikir. Namun Tubuh kita memang diciptakan sesempurna itu.
Lalu bagaimana mengatasinya? Yaps, dengan meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh kita dong.
Faktanya, Tubuh memiliki sistem pertahanan antioksidan alami yang berfungsi untuk menetralkan radikal bebas ini. Misalnya:
Antioksidan yang cukup ini penting untuk menjaga keseimbangan dan memastikan bahwa radikal bebas tidak menyebabkan kerusakan berlebihan selama latihan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, latihan beban memicu pembentukan radikal bebas sebagai respons terhadap stres fisik, yang diperlukan untuk adaptasi otot.
Namun, menjaga keseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya sangat penting agar manfaat latihan tetap optimal tanpa menimbulkan efek negatif pada sel-sel tubuh.
Nah, pertanyaannya, sudahkan anda mengkonsumsi cukup makanan dengan kandungan antioksidan hari ini?