Tasreh Raudah, Mengapa Ada Yang Gratis Dan Berbayar?

Erniwati
Abdi Negara yang hobby nulis, Tim Humas Kanwil Kemenkumham NTB, Freelancer yang doyan Web Design dan Digital Marketing. Hobby Belajar banyak hal baru.
Konten dari Pengguna
20 Mei 2024 10:56 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erniwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tasreh Raudah, bagi mereka yang pernah umrah dan haji atau para pelaku bisnis (travel) perjalanan umrah dan haji ini bukanlah hal baru. Namun tidak begitu bagi sebagian orang yang baru mendengar kata "Tasreh".
Sumber : Canva.com
Kebetulan saya baca dari beberapa media sosial dan grup visa yang saya ikuti, tentang cerita kepanikan jamaah ketika akan masuk ke raudah dan tasreh mereka terbaca merah (sudah digunakan), padahal jelas-jelas mereka baru saja tiba. Saya pun bertanya-tanya sebagai orang awam, mengapa bisa begitu.
ADVERTISEMENT
Belum lagi yang saya ketahui dari grup tadi, bahwa sebenarnya tasreh itu bisa didapatkan gratis, namun kok banyak yang menawarkan jual beli tasreh dengan harga yang bervariasi juga.
Oleh sebab itu, saya rasa penting untuk menuliskan hal ini agar saya maupun orang-orang awam lainnya bisa sedikit paham alasan di balik gratis dan berbayarnya tasreh raudah ini.

Tasreh Raudah dan Kegunaannya

Saya kutip dari laman mandalikawisata.com, Tasreh adalah surat keterangan izin untuk masuk ke Raudhah. Tasreh raudah adalah tasreh yg dikeluarkan oleh kementerian haji saudi melalui platform nusuk untuk mengatur jadwal keluar masuk jamaah umrah ke dalam raudah.
Adapun raudah adalah lokasi diantara kamar nya Ibunda Aisyah (yang menjadi lokasi dimakamkan Rasulullah ) dengan mimbar Rasullullah Yang disebutkan keutamaannya dalam hadits sebagai salah satu taman dari taman taman surga.
ADVERTISEMENT
Nah, dari penjelasan di atas sebenarnya sudah jelas bahwa tasreh ini adalah surat ijin masuk resmi yang dikeluarkan kerajaan Arab Saudi untuk mengatur jadwal dan waktu kunjungan masuk ke raudah. Biasanya satu sesi masuk dibatasi 30 menit saja, dan berganti grup lain sesi selanjutnya.

Cara Mendapatkannya

Cara mendapatkan tasreh raudah cukup mudah sebenarnya, berdasarkan pengalaman dari ibu saya yang pernah umrah tahun lalu, tasreh raudah bisa kita dapatkan via aplikasi Nusuk (aplikasi resmi pemerintah Arab Saudi). Namun memang kadang kita tidak bisa mendapatkan tasreh sesuai jadwal yang kita mau, disebabkan kuota pada hari itu kadang full.
Atau apabila jamaah grup, maka bisa meminta tasreh raudah kepada muasasah yang menerbitkan visanya. Biasanya diberikan sepaket, kecuali bagi mereka yang perorangan biasanya muasasah agak 'eman-eman' untuk memintakan tasreh nya.
ADVERTISEMENT
Yang perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan tasreh raudah dengan dua cara di atas tadi gratis alias tidak ada biaya yang harus dikeluarkan. Lalu, kenapa katanya ada yang beli alias berbayar?

Alasan Ada Jual-Beli Tasreh Raudah

Kalau mendengar penjelasan teman baik saya yang saat ini memang berdomisili di Mekah sana, membuat saya cukup kaget juga. Saya pikir politik jual-beli hanya berlaku di Indonesia, namun ternyata pelaku bisnis di Arab Saudi lebih cerdik lagi.
Bagaimana tidak, tasreh yang tadinya gratis juga bisa diperjual belikan. Namun tentu saja bukan tanpa sebab dan alasan, tasreh ini dapat diperjualbelikan. Daripada penasaran, simak penjelasan berikut ini.

1. Tasreh Group Dari Muasasah

Selaku penerbit visa, sebenarnya muasasah dapat sekaligus mengajukan tasreh untuk jamaah yang visanya diajukan melalui si muasasah. Biasanya ini jenis visa grup dimana tasrehnya akan diberikan satu lembar untuk maksimal 20 orang.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya lembar tasreh dan visanya akan dikirimkan ke travel penyelenggara umrah yang mengajukan tadi, atau juga kepada tim lapangan yaitu mutawwif /mutawwifah.

2. Grup yang tidak dapat Tasreh

Ada banyak kasus grup jamaah yang tidak dapat tasreh sesuai dengan jadwal kunjungannya. Hal ini biasanya diakibatkan karena waktu apply visa dari travel agent nya mepet sehingga tidak mendapatkan jadwal masuk yang sesuai dengan jadwal saat mereka berada di madinah. Alias dapatnya jadwal di hari lain yang tak jarang saat itu jadwal jamaah sudah di Mekah.
Dari sini, faktanya data jamaah sudah masuk di aplikasi dan tasreh sudah keluar namun tidak dipergunakan untuk masuk raudah.

2. Penggunaan Tasreh Jamaah Yang Tak Terpakai

Nah, tadi di atas sudah dijelaskan, bahwa data tasreh jamaah sudah masuk namun tak terpakai alias tak jadi masuk raudah. Dari sinilah asal muasal ada bisnis jual beli tasreh sebenarnya. Kenapa?
ADVERTISEMENT
Karena oleh 'Oknum lapangan atau biasa dikenal dengan mutawwif/mutawwifah' tertentu yang selalu bisa mendapatkan celah bisnis, mereka menggunakan lembar tasreh yang sudah terissued ini kemudian dijual sebagai tasreh bagi grup atau jamaah lain yang membutuhkan tasreh di waktu tertentu.
Kok bisa? Bisa, karena salah satu kelemahan ada saat pengecekan, dimana lembar tasreh yang berisi barcode ini akan di scan saat masuk raudah tanpa dilakukan pencocokan data oleh petugas. Jadi, mutawwif bisa dengan mudah mengedit data pada lembar tasreh dan menggantinya dengan jamaah lain (pembeli) yang membutuhkan.
Sehingga, meskipun menggunakan data orang lain saat input di Muasasah, tapi tasreh raudah bisa tetap dipergunakan oleh jamaah yang membutuhkan dan akhirnya membeli tadi. Masih Bingung?
ADVERTISEMENT
Anggaplah grup A 20 orang, tidak dapat tasreh raudah sesuai jadwal kunjungannya, alias dapatnya 2 hari lagi. Sementara jadwalnya, 2 hari lagi mereka sudah harus di Mekah. Maka tasreh tak terpakai grup lain dapat diedit dengan nama grup pembeli, sehingga bisa masuk raudah sesuai jadwal.
Begitupun sebaliknya, apabila kedatangan jamaah masih lama, namun info tasreh sudah di sampaikan ke pihak mutawwif misalnya, maka bisa juga digunakan untuk dijual kepada jamaah yang sudah di TKP.
Iya dong, Sudah jauh-jauh sampai di Madinah ga dapat masuk raudah, mending beli tasreh sesuai jadwal kunjungan. Harga yang ditawarkan kompetitif juga dan yang paling penting sesuai jadwal atau itinirery dong.
Selain itu, pengecekan oleh petugas juga memang tidak dilakukan detil ketika pemeriksaan masuk raudah, jadi memang selama ini aman-aman saja meskipun tasreh dikeluarkan menggunakan data orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, mengingat bahwa yang digunakan adalah data orang lain, tentu ada saja dampak yang ditimbulkan.

Dampak Bagi Muasasah dan Jamaah

Kalau yang tadi dibahas keuntungan membeli tasreh itu dapat masuk raudah sesuai jadwal, sekarang kita bahas juga efek samping atau dampak dari penggunaan celah bisnis jual-beli tasreh raudah ini.
Bagi Muasasah sendiri selaku provider visa atau yang menerbitkan visa sepaket dengan tasreh (biasanya), ada dampak yang sewaktu-waktu harus mereka tanggung efek dari 'oknum' pelaku jual beli ini.
Seperti misalnya, travel mitra mereka komplain karena tasreh yang diberikan kepada jamaah saat akan masuk raudah ternyata terscan merah alias sudah digunakan. Pastinya Muasasah yang akan kena komplain. Padahal oknumnya adalah orang lapangan tadi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bagi jamaah yang belum tiba namun tasreh raudah sudah dikirim apalagi ke mutawwifnya, bisa jadi haknya untuk masuk raudah dengan tasreh sudah keduluan digunakan orang lain alias dijual.

Tips Mendapatkan Tasreh Gratis

Nah bagi anda jamaah, untuk menghindari kerugian tidak dapat tasreh, ada baiknya anda simak sejumlah tips berikut, agar bisa mendapatkan tasreh secara gratis alias tidak bayar.
ADVERTISEMENT
Oh ya, penting juga diketahui bahwa regulasi terbaru saat ini masuk raudah hanya bisa Satu kali dalam 365 hari, Jadi yang umrah berulang, jika mau masuk berulang biasanya harus beli tasreh raudah ‘atas nama orang lain’.

Tips Bagi Muasasah

Bagi anda para Muasasah atau provider visa umrah dan haji, Demi menghindari tasreh raudah jamaah anda disalahgunakan sebelum waktunya, kami sarankan agar anda tidak mengirimkan tasreh tersebut ke mutawwif jauh jauh hari. Kepada Mutawwif Cukup diinformasikan jadwal kunjungan saja.
Tasreh sebaiknya dikirimkan sesaat sebelum masuk raudah kepada mandoob (Tim Lapangan ).
Hal ini untuk mengantisipasi banyaknya kejadian, dimana tasreh sudah di kirimkan ke travel, tapi ada oknum lapangan yang bermain, sehingga saat akan digunakan jamaah, tasreh tersebut terbaca merah atau sudah pernah digunakan.
ADVERTISEMENT
Dan biasanya hal ini akan kemudian berujung travel komplain ke provider atau muasasah. Padahal yang merubah data tasreh dan menjualnya adalah orang lapangan mereka sendiri.
Sebelumnya, perlu saya jelaskan juga bahwa tulisan ini murni bersifat informatif dan edukatif agar masyarakat tidak salah kaprah terhadap pihak-pihak yang mengurus tasreh raudah ini. Apalagi jamaah yang memang taunya tasreh bisa terpakai atau tidak bisa terpakai, biasanya akan komplain berat.
Nah, demikian beberapa informasi dan lika-liku terkait Tasreh raudah sehingga membuatnya ada yang gratisan dan ada yang berbayar alias dibeli. Semoga bermanfaat.
*Thanks to Alphita Jaka Asmara, Perwakilan muasasah Alhateem untuk Asia Timur dan Tenggara, atas keterangannya yang sangat mengedukasi dan sebagai Narasumber Lapangan untuk tulisan ini,
ADVERTISEMENT