Konten dari Pengguna

Pelukis Probolinggo ‘Sulap’ Tong Bekas Jadi Kursi Unik

Ersa Imam Muttaqin
Founder ERQIN stationery Kota Probolinggo - Jawa Timur
22 Agustus 2022 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ersa Imam Muttaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Raziq Akhmad pelukis tong. (Foto: EIM)
zoom-in-whitePerbesar
Raziq Akhmad pelukis tong. (Foto: EIM)
ADVERTISEMENT
Lukisan berkelas mungkin hanya bisa ditemukan di atas kanvas, namun tong bekas pun bisa naik kelas dengan sentuhan kuas dan kreativitas.
ADVERTISEMENT
Setidaknya begitulah nilai dari tong-tong bekas ketika sudah disentuh oleh Ajik (37), pemilik akun instagram Ajik Unieq tersebut bernama lengkap Raziq Akhmad. Dengan kreasi dan keahliannya dalam melukis, limbah tong bekas diubah menjadi sebuah tong lukis yang unieq dan cantieq.
Berbekal rasa penasaran, setelah hari-hari berlalu sejak melihat salah satu karyanya dipajang di sebuah pameran, saya menghubungi Ajik untuk meminta izin melihat langsung karya-karya tong lukis dan proses pembuatannya.
“Ya kesini sekarang mas, mumpung kursinya belum diambil orangnya, jangan siang-siang, jam 11.30 saya jemput anak sekolah”, begitu jawab Ajik ketika dihubungi via whatsapp.
Setelah mendapat jawaban, saya segera meluncur ke tempat mas Ajik di Perum Bogowonto Indah nomor 12, Jalan Bogowonto, Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Selang waktu sekitar lima menit kemudian, saya sudah tiba di Perumahan Bogowonto Indah dan mencari rumah bernomor 12 dengan ciri-ciri sesuai foto yang telah dikirim Ajik di whatsapp, namun alamat tersebut masih belum bisa ditemukan setelah beberapa saat saya cari, sehingga saya memutuskan bertanya ke salah satu warga perumahan yang rumahnya berada di persimpangan.
“Assalaamualikum, permisi mas, (rumah) nomor 12 sebelah mana?” tanya saya.
Penghuni rumah pojok itu tidak segera menjawab, lantas keluar dari pagar rumahnya sambil melihat-lihat nomor rumah di sekitar rumahnya.
“Mungkin itu mas, (saya) kurang tahu juga, saya masih baru disini,” jawab bapak-bapak itu.
“Baik mas, saya telpon saja orangnya” jawab saya singkat.
Sesaat setelah saya telpon, muncul sosok Ajik melambaikan tangannya yang berjarak sekitar 50 meter dari arah utara saya.
ADVERTISEMENT
“Oo itu orangnya, terima kasih mas”, pamit saya pada penghuni rumah pojok itu.
Begitu sampai di lokasi kerajinan tong lukis, dengan waktunya yang terbatas karena Ajik masih harus menjemput anaknya di sekolah, saya langsung menelusuri ruang pembuatan tong lukis sembari menanyakan perihal seputar karya-karya Ajik.
Rupanya selain membuat tong lukis, Ajik juga pernah membuat karya-karya lain seperti sketsa wajah, lukisan orang, lukisan untuk tembok dan beberapa karya lukis lainnya. Salah satu tokoh yang pernah dia lukis diantaranya adalah Irjen. Pol. Dr. Drs. M. Fadil Imran, S.IK., M.Si., mantan Kapolda Jawa Timur tahun 2020 yang saat ini menjabat Kapolda Metro Jaya. Lukisan itu dipesan sebagai kenang-kenangan untuk Fadil Imran.
Berbagai kegiatan seni lukis tersebut masih ditekuni oleh Ajik sampai saat ini, dan salah satu karya seni yang menjadi produk unggulan yaitu tong lukis, karya seni yang sudah digeluti oleh pria kelahiran Probolinggo tersebut sejak tahun 2017.
ADVERTISEMENT
“Awalnya coba-coba terus saya upload, kok (malah) banyak yang pengen, terus wes membuat kursi tong, sekarang sudah lima tahun”, ungkapnya.
Saat saya mencoba masuk ke ruang studio Ajik, terlihat banyak peralatan yang memenuhi ruangan. Terdapat berbagai peralatan produksi di dalam ruangan tersebut beserta kursi tong lukis yang sudah jadi, sofa kecil putih dengan motif daun janda bolong dan beberapa tong bekas yang masih proses pengerjaan.
“Itu apa mas?” tanya saya.
“Itu gunting seng dan gerinda”, jawab Ajik ketika melihat saya sedang menunjuk beberapa peralatan.
Saat awal mula produksi tong lukis, peralatan yang digunakan adalah peralatan pinjaman dari temannya, sampai kemudian karya tong lukis mulai banyak diminati dan sekarang Ajik sudah memiliki peralatan sendiri.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan tong lukis dilakukan selama 15 hari untuk satu set tong lukis yang terdiri dari kursi, meja dan lemari. Sebelum dilukis, tong bekas dipotong terlebih dahulu sesuai bentuk barang yang diinginkan, lalu diperbaiki bagian-bagian yang penyok dengan dempul, dan kemudian di epoxy (pemberian cat dasar).
“Kalau waktu (proses) gerinda tong (dikerjakan) siang hari, karena kalau malam hari bisa ganggu tetangga,” katanya.
Saya mengamati satu per satu karya tong lukis sambil mendengarkan penjelasan Ajik. Terdapat berbagai bentuk tong lukis sehingga harga dari setiap karya bervariasi tergantung dengan bentuknya. Satu set tong lukis (kursi, meja dan lemari) memiliki harga yang lebih murah dibandingkan harga satuannya.
Saat tatapan saya terpaku ke arah sebuah lemari, Ajik segera menjelaskan bahwa lemari tersebut merupakan produk tong lukis dengan lukisan penuh di bagian luar dan bagian dalam dengan tambahan kaki-kaki dibawahnya, yang dibanderol seharga 850.000 rupiah.
ADVERTISEMENT
“Dijamin anti rayap”, pungkasnya.
Harga paket tong kecil diameter 30 cm dan tinggi 40 cm dengan jenis dudukan kayu dibanderol sebesar 400.000 rupiah untuk set satu meja dengan dua kursi, dan 500.000 rupiah untuk set satu meja dengan tiga kursi.
Sedangkan harga paket tong kecil diameter 30 cm dan tinggi 40 cm dengan jenis dudukan spons dibanderol sebesar 475.000 rupiah untuk set satu meja dengan dua kursi, dan 600.000 rupiah untuk set satu meja dengan tiga kursi.
Setelah mendapat penjelasan mengenai harga, saya kemudian melanjutkan melihat foto-foto produk yang sudah laku, namun secara tak sengaja pandangan saya menangkap sebuah kursi kuning bertuliskan ‘jenderal’, sehingga sontak saya menanyakan siapa jenderal yang memiliki kursi itu.
Satu set kursi tong lukis custom: 1 meja, 2 kursi, 1 sofa mini dan 1 lemari. (Foto: Koleksi Ajik Unieq)
“Kursi itu punya burung murai yang diberi nama Jenderal (oleh pemiliknya),” jawab Ajik.
ADVERTISEMENT
Tidak tanggung-tanggung, satu set kursi jenderal warna kuning itu terdiri dari satu meja tong besar, dua kursi tong besar dudukan spons, satu sofa mini dudukan spons dan satu lemari tong dengan total harga 2.350.000 rupiah.
Fakta mengenai tong lukis yang bahkan laku untuk seekor burung, menandakan bahwa tong lukis karya mas Ajik mampu menjangkau jaringan pasar yang luas. Sampai saat ini tong lukis sudah berhasil terjual sampai ke beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, bahkan terdapat pemesan yang berasal dari Batam.
Ajik juga pernah menampilkan tong lukis dalam pameran yang diadakan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) di salah satu tempat perbelanjaan terbesar di Kota Probolinggo, dan rencananya akan kembali tampil di pameran Hari Jadi Kota Probolinggo tahun 2022 yang akan digelar pada tanggal 2-11 September 2022 di Stadion Bayuangga Kota Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Saat saya menanyakan mengenai target kedepannya, Ajik mengungkapkan bahwa dirinya berencana untuk membuat karya-karya kerajinan lainnya yang mudah dan simpel. Selama ada inovasi, karya-karya selanjutnya akan dibuat, asalkan tidak terlalu rumit dan sesuai dengan keahliannya.
Perbincangan pun berakhir seiring waktu setelah selesai melihat-lihat tempat pembuatan tong lukis, sementara matahari mulai meninggi yang menjadi penanda bagi saya untuk undur diri.
(EIM)