Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Janji Jokowi Bangun Pasar Mama-mama Tunai Tanpa APBN
7 Maret 2018 23:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Erri Subakti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat kampanye Pilpres 2014, Presiden RI Joko Widodo pernah berjanji untuk membangun pasar untuk mama-mama asli Papua yang selama bertahun-tahun berjualan di pinggir-pinggir jalan Kota Jayapura. Janji itu tunai pagi tadi 7 Maret 2018 dengan diresmikannya Pasar Mama-mama yang sebenarnya telah selesai dibangun pada tahun 2017 lalu, untuk dipergunakan oleh mama-mama asli Papua.
ADVERTISEMENT
Pasar Mama-mama yang diperuntukan bagi mama-mama asli Papua untuk berjualan hasil-hasil kebun dan kerajinannya itu bisa digunakan secara cuma-cuma, alias mama-mama tidak akan dipungut biaya sewa tempat.
Dalam peristiwa bersejarah ini, Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano menandatangani prasasti peresmian Pasar mama-mama tersebut. Dan dalam kesempatan itu pula, Walikota Tommy Mano mempersilahkan Staf Khusus II Menteri BUMN Judith Jubilina Dipodiputro untuk menggunting pita tanda telah dibukanya Pasar Mama-mama tersebut.
Sebelumnya acara diawali dengan penandatanganan MoU Pinjam Pakai Lahan Damri kepada Pemerintah Kota Jayapura, dan MoU Serah Terima Pengelolaan Pasar dari Damri ke Pemkot Jayapura. Penandatanganan ini disaksikan oleh Staf Tenaga Ahli Madya Kedeputian V KSP Nanda Hasibuan, Staf II Menteri BUMN Judith DIpodiputro, dan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra MH.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Tommy Mano mengatakan, "Selaku Wali kota Jayapura tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo yang telah menerima aspirasi mama-mama Papua untuk membangun pasar modern demi meningkatkan sektor ekonomi berbasis kerakyatan di kota ini."
Tak lupa juga BTM menyampaikan terima kasih kepada gabungan 44 BUMN dan BUMD, Pemerintah provinsi Papua, pusat serta pemilik hak wilayat yang turut serta dalam pembangunan ini. Karena pasar yang dibangun di tengah Kota Jayapura ini berdiri megah tanpa memberatkan APBN.