Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Tokoh Semar sebagai Acuan Moral Generasi Milenial
23 Juli 2023 13:35 WIB
Tulisan dari Erros Evani Hasan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kali ini saya akan membahas bagaimana tokoh wayang dapat menjadi acuan moral untuk generasi milenial. Kita ketahui bahwa generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki peran yang sangat krusial, artinya mereka penentu dari adanya kemajuan sebuah bangsa. Namun yang kita lihat saat ini, khususnya pada media sosial terdapat banyak sekali kontradiksi cacat moral yang terekspos secara eksplisit.
ADVERTISEMENT
Contohnya pada platform-platform di media sosial, banyak sekali unggahan - unggahan video yang tidak memiliki unsur nilai moral yang tidak seharusnya dipertunjukkan kepada khalayak ramai. Mulai dari video yang mengandung unsur rasisme, unsur seksual, unsur sara, dan berbagai unsur yang tidak semestinya dipublikasikan. Hal ini menyebabkan dampak yang begitu masif terhadap penontonnya, mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Begitu mudahnya sebuah perbuatan tersebar luas, walaupun itu hal tak bermoral sekalipun.
Untuk itu, sebagai generasi muda harus mampu membentengi diri dari pengaruh-pengaruh tersebut dengan upaya memahami potensi diri masing-masing, baik secara lahirnya atau spiritual. Dalam situasi demikian, generasi muda akan mampu mengikuti tatanan zaman dengan adanya moralitas yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Apabila kita melihat budaya tradisional khususnya wayang, banyak sekali nilai-nilai moral yang terdapat pada kebudayaan tersebut. Wayang menghadirkan cerita-cerita bersifat menghibur dan memberikan nilai-nilai pembelajaran moral pada kehidupan. Dapat kita lihat pada salah satu tokoh pewayangan yakni tokoh Semar, di mana tokoh ini merupakan tokoh yang memiliki eksistensi yang cukup penting dan menarik dalam cerita pewayangan.
Karakter Semar memiliki filosofis atau makna yang bisa memberikan suatu pembelajaran tentang sebuah kehidupan yang bermoral. Semar dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan jenaka di dalam lakon cerita pewayangan. Tokoh Semar cukup dikenal dalam kehidupan masyarakat Indonesia, karena memiliki bentuk tubuh yang unik dan ciri khas lainya. Secara keseluruhan tokoh semar digambarkan sebagai karakter keambiguitasan.
ADVERTISEMENT
Pada setiap bentuk tubuh Semar terdapat simbol-simbol yang memiliki makna kehidupan secara tersirat. Semar digambarkan memiliki bentuk fisik bulat yang menggambarkan simbol dari bumi dan manifestasi tempat tinggal bagi makhluk hidup, ia memiliki wajah tua akan tetapi berkuncung layaknya anak kecil yang memiliki arti simbol tua dan muda. Ia laki-laki namun memiliki payudara seperti halnya perempuan, merupakan simbol pria dan wanita.
Pada bagian tangan kanan menunjuk ke atas memiliki makna bagaimana hubungan antara sang pencipta dengan hambanya disertai dengan telunjuk tegak dimaknai sebagai ketauhidan atas pengakuan meng - Esa - kan tuhan. Sedangkan tangan kiri menghadap ke belakang mengisyaratkan bahwa apapun kebaikan yang kita lakukan secara umum sebaiknya tidak ditunjukan agar tidak muncul sifat iri hati, dengan kata lain kebaikan yang dilakukan haruslah ikhlas dan tidak mengharapkan apapun atau mendapatkan pujian dari orang lain. Selain itu memiliki makna berserah diri dengan sepenuhnya kepada sang Pencipta, dan sekaligus memiliki simbol keilmuan yang netral namun simpatik.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, semar memiliki rambut berbentuk kuncung dan memiliki jumlah 99 helai. Hal ini menunjukan nama Tuhan dalam agama Islam juga berjumlah 99, artinya kita harus selalu mengingat Tuhan dan menjadikannya dasar berpikir sebelum bertindak. Begitu juga jumlah lubang yang terdapat pada tubuh manusia berjumlah sembilan, dua lubang mata, dua lubang telinga, dua lubang hidung, satu lubang mulut dan dua lubang lagi adalah lubang pada kemaluan.
Artinya ke sembilan lubang yang ada pada tubuh manusia adalah wujud sebuah kenikmatan serta anugerah yang tidak terbanding. Karena sembilan lubang itu juga, yang mencerminkan dari apa yang telah manusia kerjakan selama hidup di dunia.
Apabila ditelusuri secara mendalam, simbol pada tubuh semar mengajarkan laku tahapan menuju Ilahi, yang sejalan dengan karakteristik falsafah hidup. Selanjutnya, pembentukan manusia menuju ke hadirat Ilahi yang diajarkan oleh Semar menekankan pada aspek spiritual dan moral manusia. Keunikan dari tokoh semar ini didukung oleh perwatakannya yang tampak buruk rupa, dan tidak menunjukan kehebatan sama sekali. Namun dengan perwatakan Semar yang begitu ambiguitasnya, terdapat nilai moral di dalamnya.
Jika dikorelasikan dengan generasi muda, maka sosok Semar dapat dijadikan acuan dalam menghadapi kontradiksi moral yang terdapat pada masa kini. Banyak sekali pembelajaran yang dapat kita petik untuk mencapai nilai moral yang baik dari sosok Semar. Dengan melihat berbagai bentuk nilai moral yang terdapat pada setiap filosofis tubuh Semar, seharusnya sosok Semar merupakan sebuah perwujudan yang sangat cocok apabila dihadapkan kepada berbagai isu kecacatan moral yang terdapat pada generasi muda saat ini.
ADVERTISEMENT
Kita tentu boleh mengikuti arus perkembangan zaman, namun dengan kenyataan yang ada, semakin zaman berkembang nilai moral pada setiap individu juga semakin berkurang. Dan hal ini adalah sebuah ancaman yang nyata bagi kebudayaan kita sendiri. Maka dari itu sebagai generasi penerus bangsa, ada baiknya apabila kita membatasi diri dengan hal-hal yang memiliki potensi merusak.