Konten dari Pengguna

Kepedulian di Luar Kelas

28 Agustus 2017 22:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ervan jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kepedulian di Luar Kelas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pembahasan tentang buku Thomas Lickona Bab 16 tentang bagaiman sekolah membentuk sikap peduli siswa. Di mana di awal dikatakan ada dua yang akan membuat seorngg menjadi warga negara yang baik, pertama adalah sikapa peduli terhadap anggota masyarakat, dan kedua adalah yakin bahwa seseorang dapat melakukan perubahan. Belajar tentang niali kepedulian secra sederhana dapat menumbuhkan “penegetahuan moral” dapat dilakukan dengan pendekatan learning by doing yang mengembankan tiga aspek karakter yaitu mengetahui, merasakan, dan melakukan. Sekolah dapat membantu sikap peduli pelajar dan warga yang aktif di luar kelas jika: (1) membuat siswa sadar tentang kebutuhan dan penderitaan orang lain di negaranya dan di seluruh dunia, (2) menawarkan kelompok-kelompok yang dapat dijadikan contoh, (3) menyediakan role model yang menginspirasi,karena anak muda butuh contoh yang menginspirasi (4) menyediakan role model teman sebaya, dimana program tutor lintas usia disamping membuat siswa mampu tumbuh dengan melayani orang lain, melakukan banyak hal untuk berkembang positif, juga mampu mengembangkan komunitas moral di sekolah yang lebih luas (5) memberikan pada pelajar untuk melakukan kegiatan pelayanan sekolah, (6) memberikan kesempatan pada siswa melakuakan pelayan kepada masyarakat, kareana banyak prang yang berpendapat bahwa untuk mencari solusi masalah kenakalan remaja adalah dengan memberikan peluang kepada pemuda untuk berpartisipasi dan (7) menyediakan pendidikan di bidang keadilan social, politik perubahan, dan aksi warga masyrakat. Mendidik siswa untuk peduli terhadap orang lain sama dengan mendidik mereka tentang pendidikan keadilan social. Hal itu juga berarti mencari sumber masalah ke akarnya.
ADVERTISEMENT