Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Media Pembelajaran Aktif
2 Agustus 2017 7:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari ervan jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Guru sebagai fasilitaor memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran aktif. Bukan hanya pengetahuan tentang penerapan metode dalam pembelajaran yang harus dimiliki tapi juga merencanakan, membuat, dan mengaplikasikan media pembelajaran yang aktif.
ADVERTISEMENT
Utomo Dananjaya dalam bukunya Media Pembelajaran Aktif, secara ringkas dapat dikatakan bahwa guru memerlukan media yang dapat mewadahi proses aktivitas siswa, yaitu: diskusi, penugasan, dan games.
Mengapa diskusi begitu penting dalam proses pembelajaran? Karena dengan adanya diskusi diharapkan siswa dapat saling berinteraksi. Mereka juga dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. Melalui diskusi siswa belajar mengamati, mengelompokkan, mencari hubungan, membuat hipotesa, memahami, menyimpulkan dan mengomunikasikan.
Pembelajaran aktif berlangsung ketika para siswa berinteraksi dengan temannya perihal pokok bahasan yang sedang dihadapi, mengembangkan pengetahuan (bukan menerima informasi).Kegiatan interaktif ini mengandalkan siswa berprakarsa secara mandiri dan kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan.Semua aktifitas tersebut menjadi sumber materi komunikasi dalam berargumen atau menyanggah pendapat temannya. Adapun model diskusi yang bisa digunakan diantaranya: Obrolan pagi, diskusi berpasangan, studi kasus, studi pemahaman, dikusi dengan film, mind map, dll,
ADVERTISEMENT
Setelah diskusi, yaitu penugasan atau proyek. Para siswa dibiarkan mengerjakan tugas di luar sekolah untuk melengkapi bahan prestasi di kelas.
Istilah penugasan dikenal dengan Proyek. Secara logis, sistematika kegiatan penugasan diawai dengan (a) perumusan tujuan, dilanjutkan dengan (b) perumusan hipotesis mencapai tujuan yang berati mencari berbagai alternatif untuk dipilih satu yang akan menjadi program kerja, (c) melaksanakan kegiatan, (d) mengorganisir sumber daya (e) menetapkan jadawl kerja, (f) melaksanakan kegiatan, (g) menyusun laporan atau hasil penugasan dan (h) presentasi. Adapun untuk tema proyek; Membaca, Menulis dan Menghitung, Proyek Pesan Singkat Unik, Proyek Pengamatan, Proyek respon Kreatif, Role Playing, Problem Solving, dll.
Terakhir, games. Games dapat diangkat dari permainan anak-anak atau hiburan yang menyenangkan. Anak-anak dapat belajar tentang kebijakan hidup serta nilai moral dan sosial yang ada di dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Games atau permainan, skenarionya dibuat oleh guru, diangkat dari permainan anak-anak atau hiburan yang menyenangkan dan menantang. Permainan ini merupakan kegiatan dan siswa belajar dengan membaca pengalaman bermain tersebut, permainan yang bisa diterapkan: Kartu Kata, Potong Kertas Menjadi Enam Bagian Sama Luas, Menghitung Cara Baru
Lempar Gelang, Bujur Sngkar Berantakan, Produksi Kapal, Melepaskan Jalinan Tali, Menang Sebanyak Mungkin, dll.
Ketiga media di atas mempunyai peran yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan pembelajaran aktif. Sulitkah meng-implementasikannya? Tidak ada yang mudah tapi tak ada yang tak mungkin.