Konten dari Pengguna

Narkoba dan Alkohol

Riki Wirahmawan
Sekolah Guru Indonesia
29 September 2017 8:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riki Wirahmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini Indonesia dihebohkan dengan kasus narkoba (yang mirip Flaka) di Kendari. Bukan lagi hal yang tabuh, bahwa Narkoba dan alcohol sedemikian maraknya di Indonesia. Hal ini perlu menjadi perhatian yang serius dari setiap kalangan. Mengenai narkoba dan alkohol, bukunya Thomas Lickona, Educating for Character menjelaskan lebih jauh dan mengungkapkan beberapa fakta-fakta yang terjadi di Amerika, berikut beberapa hal yang bisa dicermati:
ADVERTISEMENT
Fakta dan temuan-temuan penting tentang Narkoba di Amerika:
1. Amerika serikat memiliki tingkat tertinggi dalam remaja pengguna narkoba dari semua negara industry (sepuluh kali lebih besar dari Jepang)
2. Hampir enam dari sepuluh siswa senior mengatakan mereka telah menggunakan narkoba illegal (tidak termasuk alcohol). Menurut laporan nasional 1990, lebih dari 3,5 juta anak-anak usia 12 sampai dengan 17 tahun telah menggunakan mariyuana
3. Selama decade yang lalu, menurut Pusat Pengendalian Penyakit, total konsumsi kokain di AS hampir dua kali lipat. Meskipun keseluruhan penggunaan kokain diantaranya siswa sekolah menengah, penggunaan crack, bentuk kokain yang paling keras telah meningkat secara dramatis.
4. Penilit AIDS takut bahwa remaja pengguna narkoba, yang merasa tak terkalahkan saat mereka sedang mabuk, akan muncul sebagai kelompok beresiko AIDS yang baru. Kata Robert Fullilove, seorang peneliti pada Universitas California di San Fransisco: “Penggunaan crack membantu untuk mengisi suatu epidemic penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual diantara remaja”
ADVERTISEMENT
5. LSD kembali ke kancah narkoba. Satu diantara 12 siswa sekolah menengah mengakui bereksperimen dengan obat yang menimbulkan halusinasi ini.
6. Menurut isu, Desember 1988, pada Journal of The American Medical Association, satu dari 15 siswa senior sekolah menengah telah menggunakan steroid
7. Para siswa mulai menggunakan narkoba pada usia muda dan lebih muda. Persentase anak-anak yang menggunakan narkoba pada kelas 6 telah menjadi tiga kali lipat sejak 1975. Dalam survey yang dilakukan Weekly Reader, 25% dari siswa kelas 4 mengatakan mereka mengalami “sedikit” sampai “banyak” tekanan dari rekannya untuk mencoba narkoba atau alcohol
Fakta dan temuan-temuan penting tentang Alkohol di Amerika
1. Lebih dari separuh murid senior di sekolah menengah Amerika mengatakan mereka mabuk setidaknya satu kali dalam sebulan. Dua dari lima orang mabuk setidaknya satu kali di akhir pekan.
ADVERTISEMENT
2. Satu dari tiga remaja cukup minum beralkohol yang merugikan performa di sekolah secara serius atau terlibat masalah hukum.
3. Hampir separuh murid kelas 10 dan sepertiga murid kelas 8 mengatakan selama bulan lalu mereka mengemudi dengan sopir yang menggunakan alcohol atau narkoba
4. Rata-rata usia peminum alcohol untuk pertama kali kelas 7
5. Diperkerikan 100.000 anak berusia sepuluh dan sebelas tahun mabuk setidaknya satu kali seminggu. Sama mudanya dengan kelas 4, satu dari tiga anak mengatakan mereka mengalami tekanan dari teman sebaya untuk minum bir, minuman keras, anggur, atau anggur ringan.
Sekolah dapat melawan penyalahgunaan narkoba dengan:
1. Menetapkan dan melaksanakan peraturan sekolah yang jelas mengenai penggunaan narkoba
2. Mencari bantuan dan komunitas (contoh, pekerjaan bagi murid bebas narkoba dan keterlibatan polisi dalam pengajaran tentang narkoba) dalam membuat program kerja sekolah
ADVERTISEMENT
3. Melibatkan murid dalam mendorong teman lain melawan narkoba
4. Mengimplementasikan kurikulum pencegahan narkoba dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan kelas 12, yang mengajarkan anak-anak untuk menghargai kesehatan mereka, mengetahui hukum tentang narkoba, dan memahami semua alasan mengapa penyalahgunaan narkoba tidak bertanggungjawab
5. Membuat para murid menetapkan tujuan dalam menjadikan sekolah mereka bebas narkoba secara total.
6. Membuat pembangunan lingkungan “komunitas sekolah” yang tetap buka setelah jam sekolah untuk digunakan dalam cakupan komunitas yang luas
Sekolah dapat mencoba untuk mengurangi murid yang minum alcohol degan:
1. Mengimplementasikan kurikulum pendidikan alcohol yang mengajar para murid untuk:
a. Menghargai kesehatan mereka dan memahami efek yang merusak dari penyalahgunaan alcohol dan ketergantungannya.
b. Memahami bagaimana periklanan memanipulasi orang muda untuk minum
ADVERTISEMENT
c. Menghadapi masalah dai pada lari dari masalah dengan alcohol
d. Menghormati hukum tentang penggunaan alcohol
e. Jangan pernah minum alcohol dan sedang meyetir
f. Mamahami kewajiban moral untuk mempertahankan kendali diri dan bagaimana mabuk menghancurkan hal itu
2. Mencari bantuan dari orang tua tidak mendukung peminum dibawah umur
3. Mendukung formasi kelompok murid yang mempromosikan nilai akan para remaja yang menjauhi alcohol
Sekolah yang telah menetapkan pandangan mereka pada lingkungan yang sama sekali bebas narkoba dinyatakan dalam buku pedoman Departemen Pendidikan AS Schools Without Drugs. Setiap kisah dari sekolah digunakan untuk mengilustrasikan sebuah prinsip dasar dalam pendidikan narkoba yang komprehensif, sebagai berikut:
Prinsip 1: tetapkan peraturan sekolah yang jelas dan spesifik mengenai penggunaan narkoba yang meliputi tindakan koreksi yang kuat.
ADVERTISEMENT
Prinsip 2: menjangkau komunitas untuk membantu dalam membuat program kerja sekolah antinarkoba.
Prinsip 3: melibatkan para murid dalam mendukung murid lain dalam melawan narkoba.
Prinsip 4: mengimplementasikan sebuah program pencegahan narkoba yang komprehensif, yang dimulai di Taman Kanak-kanak, yang mengajarkan mengapa penggunaan narkoba adalah salah dan merusak dan bagaimana untuk melawan narkoba dengan sukses.
Semoga bangsa kita, terkhusus generasi muda bisa terbebas dari jeratan narkoba dan alkohol.