Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Workshop Nasional Media Pembejaran
13 Agustus 2017 21:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari ervan jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan workshop yang diadakan oleh Sekolah Guru Indonesia dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah. Worskhop yang diselenggarakan dua hari, dihari pertama tentang pemaran tentang media pembelajaran. Setiap peserta diberikan waktu 15 menit untuk menjelaskan media yang dibuat mulai dari bahan, cara membuat, estimasi dana, sampai pada tahap cara penggunaan media tersebut. Pada kesempatan tersebut saya memaparkan media “Bisnis Bresiko”. Belajar tidak perlu seperti lotere. Tidak juga membosankan dan mudah ditebak. Tambahkan sedikit bumbu dengan dadu. Sama halnya dengan hidup ini penuh dengan resiko, kita hanya perlu menhadapi resiko tersebut. Namun bagaimana jika dalam pelajaran juga penuh resiko? Bagaimana bisa?
ADVERTISEMENT
Bisa! Hanya dengan modal 5.000-9.000 an, plus barang bekas. Mau tau caranya?
Media “Bisnis Beresiko” yang dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran dengan menjajadikannya sebagai bahan penguatan atau evaluasi siswa.
Bahan
> Kardus Bekas
> Daun & ranting Bambu
> Styrofoam
> Sticky note
> Kertas karton
Cara Membuat
> Kardus dibuat berbentuk dadu
> Daun dan ranting bambu dipotong-potong kecil
> Tempel potongan daun dan ranting pada Styrofoam hingga membentuk pohon
Cara penggunaan dalam Bahasa Inggris
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas:VI
Semester: II
KD: 7.3 Memahami teks naratif bergambar sangat sederhana
Tujuan: Melalui Media Bisinis Beresiko siswa mampu menhafal irregular verb dengan benar
Langkah-langkah:
1. Siapkan satu set pertanyaan yang harus dijawab siswa (Irreguler verb). Pertanyaan ini sebaiknya disusun dalam berurutan, di beri huruf A, B,C,... di belakang, dan dibuat menjadi pak kartu secukupnya sehingga satu pak untuk tiap kelompok.
ADVERTISEMENT
2. Siswa bekerja dalam kelompok berenam. Tiap kelompok duduk di meja dengan pak kartunya di tengah meja, muka di bawah, denga kartu A di atas. Mereka juga punya dadu. Tiap orang memiliki nomor, 1-6.
3. Kelompok menetukan siapa mulai dahulu. Pemeain pertama melempar dadu dan orang dengan nomor yang ditunjukkan dadu mengambil kartu pertama dan merespon pertanyaannya
4. Pemain kedua melempar dadu. Orang dengan angka yang keluar mengambil kartu B dan memberi respon..dan terus berkeliling sampai kartunya habis. Karena pertanyaan berkaiatan, dan karena tidak seorangpun tahu nomor siapa berikutnya, semua harus tetap memperhatikan
Mengajar menhafal tidak perlu terlalu serius dengan bermain dadu akan lebih menyenangkan. TRUST ME, IT WORKS
ADVERTISEMENT