news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Keteladanan dalam Kepemimpinan sebagai Gerbang dari Moral Rakyat

Ervin Azzam Auliadilaga
Saya adalah Mahasiswa dari IPB University.
20 Februari 2025 17:29 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ervin Azzam Auliadilaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ervin Azzam Auliadilaga (Penulis) bersama dengan salah satu anak bangsa di Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Foto diambil se-masa penulis melangsungkan Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi IPB University di lokasi termaksud.
zoom-in-whitePerbesar
Ervin Azzam Auliadilaga (Penulis) bersama dengan salah satu anak bangsa di Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Foto diambil se-masa penulis melangsungkan Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi IPB University di lokasi termaksud.
ADVERTISEMENT
Dalam panggung sejarah dari peradaban manusia, kepemimpinan hadir sebagai mercusuar yang berkemampuan untuk menyertakan cahaya pada jalan kemajuan yang diperdambakan. Dalam berbagai model kepemimpinan yang sudah tumbuh hidup di atas wajah dunia, kita bertemu dengan sebuah kepemimpinan yang berdiri dengan keanggunan tersendiri - kepemimpinan dengan keteladanan. Kepemimpinan dengan keteladanan hadir seperti mentari yang tidak perlu menyertakan kata-kata untuk menghadirkan dan menampakkan kehangatan dan cahayanya. Kepemimpinan dengan keteladanan adalah bukan kepemimpinan yang hadir dengan proklamasi kata-kata saja. Kepemimpinan dengan keteladanan hadir dengan tapak jejak dari perbuatan yang meninggalkan kesan yang dalam pada sanubari dari pengikutnya.
ADVERTISEMENT
Hari ini, kita diperhadapkan dengan periode peradaban yang kompleks. Periode peradaban yang menempatkan teknologi dan kehidupan modern sebagai instrumen pengikis dari nilai-nilai yang mendasar tentang kepemimpinan. Dalam dinamika, dialektika, dan romantika dari periode peradaban yang sedang diperhadapkan kepada kita, keteladanan adalah hal yang mendasar dan mendesak. Keteladanan hadir seperti air jernih yang mengalir dari puncak gunung, meresap ke dalam tanah, dan menghadirkan kehidupan kepada setiap makhluk yang disentuhnya. Demikian dengan keteladanan dari pemimpin. Keteladanan yang berkemampuan untuk hadir sebagai instrumen pembentukan karakter dari manusia yang dipimpin. Keteladanan adalah bukan sekadar konsep abstrak yang indah sebagai benih dari diskusi. Keteladanan adalah manifestasi yang nyata dari integritas dan komitmen dari pemimpin terhadap nilai-nilai yang dianggap sebagai nilai-nilai yang mendasar baginya.
ADVERTISEMENT
Sejarah bangsa telah menghadirkan bukti yang nyata bahwa pemimpin-pemimpin besar tidak lahir dari kepiawaian dari retorika saja. Pemimpin-pemimpin besar lahir dari keselarasan antara kata dan tindak-tanduk. Pemimpin-pemimpin besar lahir dari konsistensi antara kata dan perbuatan. Mereka dengan nama yang diukir dan terukir dalam lembar-lembar sejarah adalah mereka yang berkemampuan untuk menghadirkan pengorbanan terhadap kepentingan pribadi untuk kepentingan yang lebih besar. Mereka yang berkemampuan untuk berdiri dengan tegak dalam badai. Mereka yang tidak gentar untuk berhadapan dengan tantangan zaman. Mereka yang menempatkan keluhuran budi dan kemuliaan hati untuk berhadapan dengan tantangan-tantangan termaksud.
Keteladanan dalam kepemimpinan adalah bukan sekadar tentang menampakkan jalan yang benar. Keteladanan dalam kepemimpinan adalah tentang keberanian untuk hadir sebagai yang pelopor untuk menapakkan langkah pada jalan tersebut. Keteladanan dalam kepemimpinan adalah seperti seorang pematung yang memahat karya agungnya dengan telaten. Keteladanan dalam kepemimpinan dihadirkan oleh pemimpin yang memahat masa depan dengan tindak-tanduk yang menginspirasi. Setiap langkah yang ditapakkan oleh pemimpin teladan adalah pelajaran. Setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin teladan adalah tuntunan. Setiap sikap yang ditampakkan oleh pemimpin teladan adalah cermin bagi mereka yang mengikuti.
ADVERTISEMENT
Sekarang, kita hadir pada periode peradaban yang kompleks. Periode peradaban yang menempatkan pragmatisme dan oportunisme sebagai penggerus utama dari idealisme. Dalam periode peradaban yang sedang ditapakkan oleh kita, kepemimpinan dengan keteladanan adalah benteng terakhir dari moralitas publik. Pemimpin teladan tidak sekadar berbicara tentang kejujuran. Pemimpin teladan menempatkan kejujuran sebagai napas dari kehidupannya. Pemimpin teladan tidak sekadar berbicara tentang kedisiplinan. Pemimpin teladan menempatkan kedisiplinan sebagai bagian yang tidak terpisah dari eksistensinya. Pemimpin teladan tidak sekadar berbicara tentang pengorbanan. Pemimpin teladan menempatkan diri sebagai pelopor dalam pengorbanan.
Dalam era digital yang sarat dengan transparansi, keteladanan dari pemimpin tidak dapat disembunyikan dengan tirai dari protokol dan formalitas. Setiap langkah, setiap keputusan, dan setiap sikap yang diambil oleh pemimpin dapat disaksikan oleh publik. Hal termaksud adalah bukan rupa dari ancaman. Keterbukaan dalam era digital adalah kesempatan emas bagi pemimpin untuk menampakkan konsistensi dan autentisitas dari kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
Jika kita berbicara dengan keteladanan dalam kepemimpinan, maka kita pun perlu berbicara tentang kerendahan hati dari pemimpin untuk belajar dan menghadirkan pengakuan atas keterbatasan diri. Pemimpin teladan tidak berpandangan bahwa dia adalah pribadi yang sempurna atau tidak pernah salah. Namun, pemimpin teladan berpandangan bahwa kebesaran jiwa untuk menghadirkan pengakuan terhadap kesalahan dan belajar dari kegagalan adalah rupa dari esensi kepemimpinan yang membumi dan memanusiakan.
Keteladanan dalam kepemimpinan adalah jembatan yang menghadirkan keterhubungan antara idealisme dan realitas. Keteladanan dalam kepemimpinan adalah jembatan yang menghadirkan keterhubungan antara mimpi dan kenyataan. Pemimpin teladan tidak sekadar bermimpi tentang perubahan. Pemimpin teladan perlu menempatkan diri sebagai agen perubahan. Tidak sekadar berbicara tentang visi untuk hari-hari yang akan datang, tetapi bekerja keras untuk mewujudkan visi termaksud di hari-hari yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Keteladanan lebih daripada sekadar filosofi dalam kepemimpinan. Keteladanan adalah bagian dari filosofi hidup yang menempatkan pemimpin sebagai mercusuar moral bagi masyarakat. Dalam berhadapan dengan krisis dan tantangan, masyarakat akan mencari sosok yang tidak sekadar pandai dalam berteori. Masyarakat akan mencari sosok yang telah menghadirkan bukti atas kredibilitas dan integritas melalui tindak-tanduk yang nyata. Inilah mengapa keteladanan adalah bagian dari aspek mendasar yang tidak dapat ditawar dalam kepemimpinan.
Dalam dinamika, dialektika, dan romantika sosial politik yang kompleks, keteladanan ditempatkan sebagai kompas moral yang menuntun kepada perubahan. Pemimpin teladan tidak sekadar fokus pada pencapaian atas target-target material. Pemimpin teladan akan menghadirkan fokus pada pembangunan terhadap karakter dan penguatan terhadap nilai-nilai luhur dalam masyarakat. Ia perlu untuk sampai pada pemahaman bahwa keberhasilan tidak sekadar diukur dari statistik dan angka semata. Namun, keberhasilan yang sejati dapat diukur dengan inspirasi dan perubahan positif dalam diri setiap orang atas kepemimpinan yang sudah dihadirkan.
ADVERTISEMENT
Keteladanan dalam kepemimpinan pun berbicara tentang konsistensi dalam berpegang atas prinsip dan nilai yang diyakini sebagai prinsip dan nilai yang benar, terlepas dari situasi dan kondisi yang sedang hadir di hadapan. Seperti pohon yang kokoh dalam terpaan badai, pemimpin teladan tidak goyah dalam berpegang atas prinsip dan nilai yang diyakininya, bahkan ketika prinsip dan nilai tersebut adalah bukan prinsip dan nilai yang populer. Inilah esensi dari kepemimpinan berkarakter yang berkemampuan untuk bertahan dalam ujian yang disertakan oleh semesta.
Dalam segala rupa upaya terhadap pembangunan bangsa, keteladanan dalam kepemimpinan adalah dasar utama dalam pembentukan atas karakter dari generasi penerus. Keteladanan dalam kepemimpinan ditempatkan seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir. Keteladanan dalam kepemimpinan menghadirkan nilai-nilai yang mengalir ke seluruh lapisan masyarakat. Nilai-nilai yang hadir sebagai instrumen pembentuk dari budaya dan karakter bangsa. Oleh sebab itu, tanggung jawab dari pemimpin adalah bukan sekadar tanggung jawab terhadap pencapaian atas target-target pembangunan fisik. Tanggung jawab dari pemimpin adalah pembentukan atas karakter bangsa dengan keteladanan yang ditampakkannya.
ADVERTISEMENT
Dalam periode peradaban yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, keteladanan dalam kepemimpinan adalah hal yang krusial. Dalam kehidupan dunia yang terbelah oleh perbedaan ideologi dan kepentingan, keteladanan dari pemimpin adalah perekat. Keteladanan dari pemimpin adalah inspirasi. Keteladanan dari pemimpin adalah kekuatan. Pemimpin teladan tidak sekadar meninggalkan warisan dalam rupa fisik. Pemimpin teladan perlu melangsungkan pewarisan atas nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang senantiasa tumbuh hidup dalam jiwa bangsa.
Keteladanan dalam kepemimpinan adalah tentang peninggalan terhadap warisan yang melampaui batas waktu dan batas generasi. Seperti cahaya bintang yang tetap bersinar meski sang bintang sudah padam untuk waktu yang lama, demikian pula dengan pengaruh dari pemimpin teladan yang senantiasa hadir sebagai instrumen penerang terhadap jalan bagi generasi-generasi yang akan datang. Dalam pusaran dari perubahan zaman yang tak terelakkan, keteladanan harus ditempatkan sebagai bagian dari mercusuar moral yang tak lekang oleh waktu. Mercusuar moral yang ditempatkan sebagai tonggak terhadap langkah-langkah yang dihadirkan untuk hari-hari yang lebih baik.
ADVERTISEMENT