Pembangunan Karakter Bangsa sebagai Perwujudan atas Cita-Cita Kebangsaan

Ervin Azzam Auliadilaga (Penulis) bersama dengan salah satu anak di Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Foto diambil se-masa penulis melangsungkan agenda Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT-I) di daerah termaksud.

Perjalanan bangsa dan negara tidak sekadar ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam atau letak geografis yang strategis. Perjalanan bangsa dan negara ditentukan oleh kualitas karakter manusia bangsa dan negara. Dengan segala rupa keberagaman dan kompleksitas yang dimiliki, Indonesia telah menghadirkan bukti bahwa pembangunan karakter bangsa adalah dasar utama yang ditempatkan sebagai kanal penopang eksistensi, kemajuan, dan kejayaan bangsa dan negara.

Dalam arus globalisasi yang semakin deras-beringas, tantangan pembangunan karakter bangsa hadir sebagai tantangan kompleks lintas dimensi. Nilai 'ketimuran' yang ditempatkan sebagai jati diri bangsa Indonesia diperhadapkan dengan penetrasi budaya global yang tidak terhindarkan. Namun, dalam situasi yang demikian, urgensi pembangunan karakter bangsa adalah hal yang relevan dan mendesak. Kita perlu sadar dengan kesadaran penuh bahwa instrumen modern yang dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan budaya global bukanlah hal yang selalu bertentangan dengan identitas dan/atau keluhuran nilai yang telah mengakar kuat dalam sanubari kebangsaan kita sekalian.

Pembangunan karakter bangsa adalah proses yang menempatkan kesadaran kolektif dan kesertaan kolektif seluruh elemen bangsa sebagai hal yang dasar mendasar. Pembangunan karakter bangsa bukan sekadar program yang dilaksanakan oleh pemerintah. Pembangunan karakter bangsa adalah gerakan kultural yang berkemampuan untuk bersentuhan dengan aspek mendasar kehidupan bangsa dan negara. Dalam konteks ini, keluarga, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, dan pemimpin bangsa hadir sebagai instrumen dengan peran penting dalam penanaman, penumbuhan, dan pengembangan keluhuran nilai yang kokoh.

Pendidikan hadir sebagai garda terdepan dalam segala rupa upaya pembangunan karakter bangsa. Pendidikan yang dimaksud bukan sekadar persebaran pengetahuan saja. Pendidikan adalah proses pembentukan karakter yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sistem pendidikan nasional perlu berkemampuan untuk menghadirkan integrasi keluhuran nilai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keselarasan antara keluhuran nilai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan melahirkan manusia bangsa dengan kecerdasan intelektual yang berdasar pada keluhuran nilai-nilai tersebut.

Dalam pembangunan nasional, karakter bangsa adalah modal sosial yang tidak ternilai. Karakter bangsa hadir sebagai perekat yang berkemampuan untuk menghadirkan persatuan dari berbagai kelompok masyarakat. Karakter bangsa pun ditempatkan sebagai energi yang berkemampuan untuk menghadirkan ketergerakan dalam pembangunan nasional. Ketika karakter bangsa sudah sampai pada tingkat yang kuat, maka ketahanan nasional pun akan sampai pada tingkat yang kuat. Ketahanan nasional yang dimaksud adalah ketahanan dalam ideologi, ketahanan dalam politik, ketahanan dalam ekonomi, ketahanan dalam sosial-budaya, dan ketahanan dalam pertahanan-keamanan.

Revolusi terhadap mental bangsa yang sudah, sedang, atau akan diperjuangkan adalah hal yang relevan sebagai bagian integral dari pembangunan karakter bangsa. Revolusi terhadap mental bangsa bukan sekadar perubahan pola pikir. Revolusi terhadap mental bangsa adalah transformasi kebangsaan yang bersentuhan dengan aspek nilai, sikap, dan perilaku. Revolusi terhadap mental bangsa adalah bagian dari pembebasan bangsa dan pelepasan bangsa dari mental yang inferior dan koruptif menuju mental yang mandiri dan berintegritas.

Sebagai nilai dasar bagi bangsa Indonesia, gotong royong pun perlu ditempatkan sebagai 'nyawa' dalam pembangunan karakter bangsa. Dalam era digital yang memandu manusia sebagai makhluk individualistis, nilai gotong royong perlu ditempatkan sebagai 'counter-culture' yang dibutuhkan oleh bangsa. Gotong royong bukan sekadar instrumen penguatan kohesi sosial. Gotong royong adalah modal sosial yang mendasar dalam berhadapan dengan berbagai tantangan dalam pembangunan nasional.

Pembangunan karakter bangsa pun perlu menaruh perhatian pada aspek keadilan dan pemerataan. Kesenjangan sosial-ekonomi yang hadir dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan adalah ancaman serius bagi pembangunan karakter bangsa di hari-hari yang akan datang. Berdasarkan alasan tersebut, maka bangsa dan negara perlu menghadirkan kebijakan yang tidak sekadar berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi kebijakan yang berorientasi pada pemerataan kesejahteraan dan administrasi keadilan sosial.

Karakter bangsa pun berkemampuan untuk menghadirkan peningkatan martabat dan daya tawar bangsa Indonesia di hadapan dunia global. Diplomasi budaya yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia akan berlangsung dengan efektif ketika hal tersebut didukung dengan karakter bangsa yang unggul. Hal ini pun sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif dari bangsa dan negara Indonesia yang sudah hadir sebagai kekhasan Indonesia di hadapan dunia global.

Dalam pembangunan karakter bangsa, peran pemuda bangsa bukanlah peran yang dipandang sebelah mata. Sebagai aktor perubahan, pemuda hadir dengan energi dan idealisme yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara untuk menggerakkan dan menggeliatkan perubahan di atas Bumi Indonesia.

Media massa sebagai bagian dari instrumen teknologi informasi pun perlu ditempatkan sebagai mitra strategis dalam pembangunan karakter bangsa. Dalam era digital, penetrasi media sosial dan/atau berbagai platform digital berkemampuan untuk hadir sebagai kanal penyebaran keluhuran nilai dan pembangunan kesadaran kolektif tentang karakter bangsa.

Kearifan lokal yang tersebar di setiap daerah di Indonesia adalah sumber nilai yang tidak ternilai dalam pembangunan karakter bangsa. Setiap daerah yang ada di Bumi Indonesia dianugerahi dengan kekayaan budaya dan nilai luhur yang dapat diselaraskan dengan kehidupan dunia modern. Keselarasan harmoni antara keluhuran nilai dan kemajuan global inilah yang akan menghadirkan karakter bangsa dengan kecerdasan intelektual yang berdasar pada keluhuran nilai-nilai tersebut.

Konsistensi dan keberlanjutan adalah tantangan mendasar dalam pembangunan karakter bangsa. Pembangunan karakter bangsa perlu didukung dengan komitmen jangka panjang dari seluruh pemangku kepentingan untuk mengawal proses pembangunan karakter bangsa. Evaluasi dan penyesuaian strategi adalah hal lain yang diperlukan agar pembangunan karakter bangsa tetap relevan dengan dinamika, dialektika, dan romantika zaman yang akan datang.

Pembangunan karakter bangsa adalah tanggung jawab kita semua sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Pembangunan karakter bangsa adalah pekerjaan besar yang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan kerja keras. Namun, dengan semangat persatuan dan tekad kuat, cita-cita pembangunan Indonesia dengan karakter yang kuat, bermartabat, dan berdaya saing bukanlah sekadar utopia. Pembangunan karakter bangsa adalah misi suci yang perlu diwujudkan sebagai bagian dari pembangunan Indonesia yang maju.

Pembangunan karakter bangsa adalah investasi yang ditempatkan sebagai instrumen penentu masa depan bangsa dan negara. Kita perlu sadar sepenuhnya bahwa keselarasan antara pembangunan infrastruktur fisik dan pembangunan infrastruktur mental serta moral bangsa adalah hal mendasar bagi bangsa dan negara. Dengan keselarasan tersebut, Indonesia akan mampu mewujudkan cita-cita pendiri bangsa untuk menjadi negara yang maju, adil, dan makmur.