31 Mei, Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day)

Ervina Preticia Aryanti
Mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi
Konten dari Pengguna
29 Mei 2022 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ervina Preticia Aryanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar : freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
31 Mei merupakan peringatan tahunan Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau disebut dengan World No Tobacco Day. Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini dimanfaatkan untuk menarik perhatian dari penggiat bisnis perusahaan tembakau untuk mengajak serta melibatkan konsumen dalam kebijakan pengendalian tembakau yang efektif.
ADVERTISEMENT
Awalnya peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini bertujuan untuk menyerukan kepada para pengguna rokok aktif agar berhenti untuk tidak merokok selama 24 jam yang dilakukan serentak di seluruh dunia. Negara – negara yang bekerja sama dengan WHO mencetuskan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini jatuh pada 31 Mei 1987. Peringatan ini menuai respon positif dari pemerintah, aktivis kesehatan serta organisasi kesehatan masyarakat.
WHO menekankan kepada negara - negara di dunia untuk memerangi pertumbuhan rokok yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini tentunya ditujukan demi kebaikan bersama.
Pasalnya, tembakau dinilai telah membunuh hingga setengah penggunanya. Menurut data riset, tembakau dianggap berkontribusi terhadap lebih dari delapan juta orang yang meninggal di setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Merokok telah dikenal masyarakat sebagai salah satu faktor penyebab kematian yang dianggap cukup besar di dunia. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Bahaya merokok ini tidak hanya berlaku bagi perokok saja, namun orang yang ada di sekitar perokok juga dapat memiliki dampak negatif dari menghirup asap rokok tersebut.
Rokok memiliki banyak zat beracun yang berasal dari bahan kimia yang ada di dalamnya. Zat beracun yang paling utama dianggap paling membahayakan yaitu racun karsinogen dan karbon monoksida. Racun tersebut dapat mengakibatkan kanker serta memicu kerusakan organ dan turunnya fungsi alat vital seperti jantung, pernapasan hingga pembuluh darah.
Selain rokok yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, puntung bekas rokok yang dibuang pun merupakan sumber limbah polusi plastik. Dilansir dari harianhaluan.com penggunaan pestisida untuk menanam tembakau serta penggundulan hutan dan penggunaan air dalam jumlah besar untuk menanam tembakau juga merusak ekosistem dan mengurangi ketahanan iklim.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kebiasaan merokok tidak hanya merupakan permasalahan yang terjadi pada orang dewasa, tetapi juga kalangan anak – anak terutama para remaja di usia sekitar 10 – 18 tahun. Bahkan di Indonesia sendiri, riset yang dimiliki Kesehatan Dasar menginformasikan bahwa prevalensi merokok penduduk pada usia 10 tahun dari tahun 2013 hingga 2018 meningkat sebanyak 10 persen. Sebab itu, Indonesia kini menjadi negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak ketiga di dunia.
WHO melaporkan pada tahun 2018 sebanyak 12 persen kematian disebabkan kardiovaskular yang mana berhubungan dengan kebiasaan merokok, termasuk perokok pasif. Selain berdampak buruk bagi jantung, tembakau juga memengaruhi resiko penyakit penyakit seperti stroke, kanker paru, kanker mulut dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, adanya peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini dapat menyadarkan para perokok aktif untuk mengganti kebiasaan merokok dengan kebiasaan hidup sehat. Masyarakat yang mendukung Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini dapat menyebarkan pesan serta informasi tentang dampak berbahaya dari penggunaan tembakau dan dampaknya terhadap orang lain.
Pemerintah pun dapat menyelenggarakan kegiatan untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia seperti parade seni, kampanye iklan di sosial media, maupun dapat menggabungkan penyuluhan bahaya merokok pada program program pendidikan usia remaja. Sehingga, para remaja dapat mengerti dan bijaksana dalam memilah apa yang baik dan tidak baik untuk konsumsi mereka.
Diharapkan pula kepada pembaca untuk dapat berpartisipasi dalam melakukan kegiatan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia agar dapat menekan angka penggunaan rokok dan dapat meningkatkan taraf kesehatan di Indonesia.
ADVERTISEMENT