Kampung Ramadan Jogokariyan Menjadi Destinasi Kuliner di Bulan Puasa

Ervina Preticia Aryanti
Mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi
Konten dari Pengguna
20 April 2022 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ervina Preticia Aryanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar : Akun Instagram @masjidjogokariyan
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar : Akun Instagram @masjidjogokariyan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang paling dinantikan oleh umat Muslim. Pasalnya, banyak tradisi maupun kegiatan yang hanya dapat dilakukan ketika bulan Ramadan saja. Mulai dari berburu jajanan takjil, suasana tarawih hingga bermain petasan yang menjadi ciri khas ketika bulan puasa tiba.
ADVERTISEMENT
Seringkali masyarakat dari anak muda hingga orang tua menunggu waktu buka puasa mereka diisi dengan kegiatan yang sering disebut dengan ngabuburit. Bulan Ramadan memang selalu identik dengan kegiatan ngabuburit untuk mencari jajanan takjil ataupun hanya untuk menghilangkan penat semata.
Salah satu destinasi wisata kuliner di Yogyakarta yang identik dengan hadirnya bulan suci Ramadan ialah Kampung Ramadan Jogokariyan atau yang sering disingkat dengan KRJ. Kampung Ramadan ini terletak di Jl. Jogokariyan No.36, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Kampung Ramadan Jogokariyan ini memang sudah rutin digelar tiap tahunnya di bulan puasa.
Konsep Kampung Ramadan Jogokariyan selalu konsisten sama setiap tahunnya, yaitu dengan menyediakan lapak bagi para pemilik usaha kuliner untuk berjualan menu jajanan takjil buka puasa. “Konsep KRJ masih sama seperti tahun - tahun sebelumnya. Namun, sekarang dengan protokol kesehatan yang lebih dimaksimalkan,” jelas Takmir Masjid Jogokariyan, Agus Abadi.
ADVERTISEMENT
Beragam kuliner tersaji di Pasar Ramadan Jogokariyan ini, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Di tahun ini, terdapat kurang lebih 270 UMKM yang mengisi event Kampung Ramadan tersebut. Menurut panitia event KRJ, 70 persen dari ratusan UMKM tersebut ialah pedagang lokal.
Selain wisata kuliner yang hadir di event KRJ ini, hal menarik lainnya yang biasa dilakukan oleh takmir Masjid Jogokariyan ini adalah pembagian makanan gratis untuk buka puasa yang selalu disiapkan setiap harinya. Berbagai menu takjil gratis ini disajikan dihalaman masjid ketika menjelang maghrib. Jamaah maupun pengunjung yang ingin berbuka, diperbolehkan untuk mengambil takjil gratis tersebut. Masjid Jogokariyan ini setiap harinya selalu menyediakan kurang lebih 3.000 porsi makanan gratis untuk dibagikan.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari travel.kompas.com, Kegiatan Ramadan di Jogokariyan ini ternyata sudah berlangsung cukup lama. Deliawan selaku ketua panitia KRJ ke – 18 menjelaskan bahwa awalnya event KRJ ini belum ada penjual saat bulan puasa di kawasan sekitar Masjid Jogokariyan. Masjid Jogokariyan hanya membagikan makanan berbuka gratis selama Ramadan. Jumlah makanan gratis yang dibagikan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan karena minat pengunjung yang juga mulai bertambah. Kemudian, muncul ide untuk mendatangkan para pedagang untuk berjualan di kawasan masjid. Akhirnya, hingga saat ini kegiatan tersebut selalu dilaksanakan di setiap tahunnya dan menjadi salah satu ikon wisata Ramadan di Yogyakarta yang wajib untuk dikunjungi.
Diketahui, dalam merekrut pedagang untuk berjualan di Pasar Ramadan KRJ ini dari pihak panitia tidak memberikan banyak persyaratan. Hanya mengisi formulir pendaftaran yang disediakan, kemudian meminta izin memakai halaman rumah warga untuk berjualan.
ADVERTISEMENT
Diakui memang Pasar Ramadan yang terletak di sepanjang jalan Masjid Jogokariyan ini terkenal sangat ramai. Tidak hanya dikenal dengan ramainya namun juga dengan ratusan penjual menu takjil yang beraneka ragam dan sudut jalanan indah yang berhias lampu kerlap – kerlip mengundang orang – orang setempat tertarik untuk mengunjungi Pasar Ramadan tersebut. Kampung Ramadan Jogokariyan ini juga dapat dikatakan sebagai tempat wisata pada saat menjelang buka puasa, karena tidak hanya orang sekitar yang berkunjung namun juga banyak orang luar yang merasa tertarik mengunjungi Pasar Ramadan di Jogokariyan tersebut. Suasana keramaian orang orang yang berebut takjil, mengantri untuk membeli makanan hingga melihat orang – orang yang sedang duduk di pinggir jalanan menjadi sebuah momentum yang dapat dinikmati ketika bulan puasa seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Seperti Anindya, yang merupakan seorang mahasiswi yang sengaja datang ke Kampung Ramadan Jogokariyan untuk melihat dan menikmati kemeriahan event yang hanya diadakan bulan puasa ini. Menurutnya, ia sengaja datang ke Kampung Ramadan Jogokariyan sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba. “Disini memang sengaja untuk ngabuburit sambil cari takjil buka puasa bersama teman. Menariknya banyak sekali pilihan menu makanan sampai bingung mau pilih yang mana,” ucap Anindya.
Hal lain yang menarik di event KRJ ini ialah fasilitas pembayaran nontunai bagi para UMKM binaan Masjid Jogokariyan. Di masa situasi Yogyakarta yang masih dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, panitia event Kampung Ramadan Jogokariyan menekankan protokol kesehatan termasuk aktivitas transaksi pembayaran. Masyarakat yang berbelanja takjil di Pasar Ramadan ini dapat melakukan pembelian hanya menggunakan smartphone, karena semua stand UMKM sudah difasilitasi sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Penggunaan QRIS ini memudahkan transaksi baik pembeli maupun penjual karena lebih cepat dan aman. Selain itu, penjual tidak perlu repot – repot untuk menyediakan uang kembalian. “Sekarang pembayaran sudah bisa non tunai atau cashless, jadi tidak perlu ribet ribet bawa uang cash kalau ingin berbelanja. Tinggal scan QRIS, selesai sudah pembayaran,” terang salah satu panitia event Kampung Ramadan Jogokariyan.
ADVERTISEMENT
Panitia Kampung Ramadan Jogokariyan juga menyediakan handsanitizer dan tempat untuk mencuci tangan di beberapa titik sepanjang jalan, dan menerapkan jarak minimal 2 meter antara stand satu dengan stand lainnya. Selain itu, panitian event KRJ rutin menyemprotkan disinfektan di area jalan.
Selain pengunjung yang dimanjakan dengan berbagai kuliner, lokasi KRJ ini juga dijadikan tujuan wisata selfie. Pasalnya, banyak spot spot foto instagenic yang sudah sengaja dirancang oleh pengelola event Kampung Ramadan ini. Mulai dari lampu hias warna warni di sepanjang jalan, gapura dan lain sebagainya. Semua rancangan hiasan tersebut bertemakan bulan Ramadan.
Dengan adanya kegiatan event Kampung Ramadan Jogokariyan ini dapat menghidupkan perekonomian di sekitar Masjid Jogokariyan. Di sisi lain, event KRJ ini juga menjadi sebuah kesempatan untuk membangkitkan semangat para UMKM yang kemungkinan terdampak pandemi covid – 19. Berbagai kegiatan yang diadakan event Kampung Ramadan Jogokariyan ini juga dapat diharapkan mampu untuk saling memberi motivasi dan menjadi contoh untuk selalu berbagi kepada sesama terutama yang sedang melaksanakan ibadah puasa.
ADVERTISEMENT