Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Hidup Jadi Lebih Simple Karena Tren Sharing Economy
19 Februari 2019 13:55 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
Tulisan dari Erwin Petas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi milenial pastinya kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah sharing economy. Cara memperoleh pendapatan tambahan dengan berbagi kendaraan, apartemen dan aset lain ini menjadi solusi pintar bagi masalah yang dialami masyarakat perkotaan. Salah satu kebutuhan yang tidak bisa terpisahkan dari aktivitas sehari-hari adalah transportasi. Jika kamu hidup di Jakarta dan sekitarnya, pasti akan sangat dipusingkan dengan kemacetan di sana-sini. Untuk mengatasinya, pakai saja transportasi umum atau memanfaatkan aplikasi sharing economy seperti Hipcar, Grab dan Go-jek.
ADVERTISEMENT
Rachel Botsman, seorang ahli dalam bidang collaborative economy, membaginya dalam tiga tipe:
1. Product Service System, penyedia jasa sewa atau barang pribadi kepada perorangan (peer-to-peer). Bentuk penyedia jasa E-commerce, bisa menjadi salah satu contoh sistem product service system.
2. Redistribution Market, Barang yang telah dimiliki sebelumnya dipindahkan dari pihak yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkannya. Mulai dari OLX dan E-bay berkembang dengan sistem sharing economy ini.
3. Collaborative Lifestyle, individu-individu dengan kebutuhan atau kegemaran yang sama bergabung untuk saling berbagi atau bertukar aset yang tak berwujud, seperti misalnya waktu, ruang dan keterampilan. Contoh dari sistem ini adalah co-working space.
Dengan adanya sistem berbagi aset ini dapat mengubah pola konsumsi masyarakat, dari status ”harus memiliki” menjadi “sewa atau sharing dengan yang lain”. Pola penyediaan barang juga tidak perlu menyediakan aset baru, namun bergeser ke aset pribadi yang dapat mendatankan pasive income atau benefit lain
ADVERTISEMENT
Saat ini untuk percarian hunian tempat tingga juga tersedia dengan tren sharing economy, sewa apartemen yang bergabung bersama penghuni lain. Banyak penyewa apartemen yang mau membagi kamarnya disewakan dengan pengeluaran yang terjangkau. Dengan adanya tren sharing economy ini, kamu yang hidup di perkotaan tidak perlu takut kebutuhan akan transportasi dan hunian tak terpenuhi. Kamu bisa coba cara ini baik dengan teman sendiri ataupun orang lain yang belum dikenal.
Mengenal 3 Tren Sharing Economy
Faktanya tren sharing economy tidak hanya menguntungkan bagi pihak penyedia jasa. Sebagai pengguna, kamu juga mendapatkan banyak kemudahan terutama dalam hal pemesanan. Selain itu harga yang ditawarkan juga lebih murah. Sharing economy yang berkembang di masyarakat saat ini tentu dibantu dengan teknologi yang sedang berkembang pesat. Aplikasi yang dapat didapatkan di handhphone atau mobile apps semakin mempermudah dan menunjang sharing economy marak.
ADVERTISEMENT
1. HipCar, ZipCar, Grab dan Go-jek
Kategori ini memiliki aplikasi pemesanan transportasi online yang menggunakan prinsip bermitra. Hampir sama dengan platform taksi online pada umumnya, hanya saja pada Hipcar lebih menekankan pada sistem nebeng. Bagi kamu pemilik mobil dan sering berkendara sendirian, bisa memanfaatkan aplikasi ini agar bisa memperoleh pendapatan tambahan. Grab dengan produk khusus GrabHitch menawarkan sistem mitra dengan registrasi yang mudah. Selain itu, calon penumpang yang akan menggunakan jasamu hanya mereka yang memiliki rute sama dengan tujuanmu. Jadi tidak membuang banyak waktu dan bahan bakar. Sementara bagi penumpang, akan mendapatkan kendaraan yang sesuai kebutuhan sehingga bisa sampai tujuan tepat waktu.
2. Co-Working space
Kategori sharing economy ini menyediakan tempat untuk “berkantor” bagi beberapa orang yang ingin fleksibel dengan waktu dan tempat. Jenis sharing economy ini menguntungkan beberapa jenis orang sebagai konsumen dengan efisiensi dan kreatifitas yang unik. Pasar co-working space di Indonesia telah tervalidasi dengan berbagai macam indikator yang terjadi dalam kurun beberapa waktu terakhir, mulai dari permintaan para tenaga kerja ekspatriat dari startup ataupun perusahaan multinasional, pekerja freelancer, kalangan pekerja digital nomad.
ADVERTISEMENT
3. YukStay
Mencari kos-kosan dan apartemen di kota besar saat ini bukanlah hal yang mudah. Selain jumlahnya yang terbatas, tarif sewanya juga mahal. Nah, jika kamu ingin mendapatkan hunian yang nyaman dan aman, apartemen menjadi pilihan yang tepat. Untuk memperoleh rekomendasi apartemen yang berkualitas dan menerapkan sistem co-living atau berbagi unit, akses saja www.yukstay.com . Platform sewa apartemen terbaik ini memberikan kemudahan kepada calon penyewa untuk mendapatkan apartemen yang sesuai kebutuhan dan budget. Jika kamu menyewa menggunakan sistem co-living, maka tagihan yang dibebankan setiap bulannya relatif murah daripada menyewa satu unit karena harga sewa dibagi dengan jumlah penghuni di apartemen tersebut.
YukStay juga menjadi platform sharing economy yang cukup diminati saat ini. Bagaimana tidak, hanya dengan bermodalkan perangkat laptop, handphone atau gadget lain, kamu bisa mendapatkan apartemen dengan sewa murah dan fasilitas lengkap. Berkembangnya tren sharing economy ini juga didukung dengan teknologi. Marak dengan hadirnya berbagai macam aplikasi, Grab, Go-Jek, YukStay juga sudah berkembang dengan menggunakan aplikasi gratis yang dapat diunduh di Google Play Store dan Aps Store. Saat ini YukStay memiliki akses dari website dan akan launching produk dengan aplikasi dalam beberapa waktu dekat ini. Buktikan sendiri dengan mengunjungi situs resminya di www.yukstay.com .
ADVERTISEMENT