Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Komunikasi Nyaman, Pesan pun Sampai
19 Februari 2021 19:14 WIB
Tulisan dari Evi Suryani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 belum juga usai. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi hal tersebut seperti penerapan 3M dan 3T. Pemerintah juga sudah mulai melakukan vaksinasi COVID-19 diawali dengan tenaga kesehatan pada vaksinasi tahap pertama.
ADVERTISEMENT
Walaupun program vaksinasi telah berjalan namun masih terdapat penolakan dari sebagian masyarakat. Rizky Ika Syafitri, salah seorang Tim Komunikasi Publik KPCPEN/Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF menyatakan terdapat penurunan penerimaan vaksinasi di kalangan masyarakat. Data tersebut berdasarkan beberapa survei yang dilakukan pada bulan September 2020 dan November 2020. Keraguan masyarakat untuk melakukan vaksinasi antara lain disebabkan banyaknya beredar hoaks maupun disinformasi berita.
Jika terus dibiarkan maka dapat berdampak pada keberhasilan program vaksinasi. Padahal untuk memperoleh kekebalan kelompok (herd immunity) dibutuhkan 70% penduduk yang melakukan vaksinasi di suatu wilayah. Untuk itu perlu dilakukan komunikasi agar masyarakat meningkatkan penerimaan terhadap vaksinasi COVID-19. Rizky menjelaskan bahwa dalam bicara komunikasi terdapat 2 hal penting yakni pesan yang disampaikan dalam konteks vaksinasi COVID-19 dan cara penyampaian pesan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pesan dan cara penyampaian
Dalam komunikasi terdapat pesan yang disampaikan kepada seseorang. Rizky menekankan bahwa dalam pesan tidak cukup benar saja. Pesan juga harus menjawab apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat sehingga keraguan dapat ditepis. Jika selama ini yang menyebabkan keraguan masyarakat terhadap program vaksinasi adalah masalah keamanan. Maka pesan yang disampaikan haruslah menjawab permasalahan tersebut. Misalnya dengan menyampaikan pesan bahwa vaksin yang diberikan telah memperoleh izin BPOM, telah mendapat sertifikat halal MUI serta telah banyak pejabat negara yang melakukan vaksinasi. Hal tersebut bisa memacu semangat masyarakat untuk divaksinasi.
Pesan yang disampaikan juga harus dapat memotivasi masyarakat. Motivasi dapat berupa keluarga maupun faktor ekonomi. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menggali motivasi yang terdapat pada masyarakat sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima.
ADVERTISEMENT
Cara penyampaian pesan juga berpengaruh terhadap penerimaan menurut Rizky. Apabila pesan disampaikan dengan cara baik maka akan diterima dengan baik. Demikian pula sebaliknya, sebagus apa pun pesan yang dibuat apabila disampaikan dengan cara tidak baik maka penerimaan yang diperolehpun tidak baik. Untuk itu perlu diperhatikan cara penyampaian pesan dalam berkomunikasi.
Komunikasi dapat terjadi secara perorangan maupun kelompok. Perlu diperhatikan prinsip dalam melakukan komunikasi antarpribadi agar terjalin hubungan yang harmonis.
Prinsip Komunikasi Antarpribadi
Rizky menyampaikan bahwa terdapat 3 prinsip yang perlu dilakukan dalam setiap komunikasi antarpribadi, yakni:
ADVERTISEMENT
Selain prinsip, perlu diketahui pula teknik komunikasi agar orang bersedia untuk berkomunikasi dengan kita. Terdapat 5 tools dalam teknik komunikasi.
Tools dalam teknik komunikasi
Rizky berujar bahwa dalam berkomunikasi harus menggunakan hukum resiprokal, yaitu hukum timbal balik. Apabila kita ingin didengarkan maka kita harus mendengarkan. Lebih lanjut Rizky menyampaikan bahwa terdapat 5 tools dalam teknik komunikasi, seperti yang tertera di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki pagar yang membatasi dengan orang lain. Agar dapat saling berkomunikasi maka perlu cara untuk menurunkan pagar tersebut. Pesan, cara penyampaian, prinsip dan teknik komunikasi yang disampaikan di atas semoga dapat menjadi alat untuk menurunkan pagar yang membatasi serta memulai komunikasi dengan orang lain. Sehingga perubahan perilaku yang diharapkan dapat terwujud.
Sumber:
Rizky Ika Syafitri (Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) / Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF) dalam Webinar Seminar Nasional: Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19: Mewujudkan Masyarakat Tangguh