Perjuangan Praktik Kuliah di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan bagi seorang mahasiswa dari Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta (Poltekkes Kemenkes Yogyakarta) untuk tetap mengikuti kuliah praktik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito (RSUP Dr. Sardjito).

Agninda (20) saat menjalani praktik di rumah sakit dengan mengenakan gown medis.

Kegiatan praktik ini memang selalu diadakan setiap semester mulai dari semester 3. Biasanya praktik dilaksanakan pada awal semester sebelum penyampaian materi, namun setelah adanya pandemi kegiatan praktik diundur setelah penyampaian materi secara online dari dosen.

Di saat mahasiswa lain menjalankan kuliah online di rumah masing-masing, Agninda (20) harus menjalani praktik di RSUP selama 2 bulan, dimulai dari tanggal 21 September sampai dengan 21 November mendatang.

Agninda mengatakan, dia juga awalnya bingung untuk semester 5 ini praktik tetap diadakan atau tidak. Beberapa waktu kemudian pihak Jurusan Keperawatan (JURKEP) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta akhirnya memutuskan untuk tetap mengadakan praktik setelah melakukan survei ke berbagai Rumah Sakit (RS) yang dinilai aman dan menerima mahasiswa untuk praktik. Bahkan ada dua RS yang menolak praktik mahasiswa karena angka kenaikan kasus Covid-19 yang terus bertambah.

“Ya awalnya takut tapi kan memang sudah jadi kewajiban, yang terpenting tetap taat sama protokol kesehatan saja,” ujar Agninda, Selasa (27/10). Sebelum menjalankan praktik, ia harus memenuhi kebutuhan protokol kesehatan seperti masker medis dan faceshield. Pihak kampus juga menyediakan perlengkapan lainnya seperti sarung tangan steril, alas sepatu, masker k95, dan Alat Perlindungan Diri (APD).

Berbeda dari praktik di semester sebelumnya, kali ini mahasiswa diminta membawa baju ganti saat datang ke RS. Pakaian yang digunakan di RS harus langsung dicuci setelah selesai, hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus yang mungkin tidak disadari.

"Aku jadi dapat banyak pengalaman dan banyak pelajaran. jadi bisa merasakan rasanya jadi mereka yang maju sebagai garda terdepan di pandemi Covid-19 ini, ternyata pakai APD itu sebenarnya sumpek dan panas banget,” ujar Agninda.