Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Kajian Bahasa: 'Buru' sebagai Kata Polisemi dalam Cerpen Jalan Melingkar
18 November 2022 18:52 WIB
Tulisan dari Essy Yunita Windari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dalam dunia komunikasi digital, khususnya dalam cerpen berjudul Jalan Melingkar yang dikarang oleh Dwi Cipta pada tahun 2021, terdapat sebuah kajian bahasa bidang semantik dan morfologi mengenai polisemi dari kata dasar ‘buru’. Ayo kita memahaminya!
ADVERTISEMENT
Polisemi merupakan bagian dari kajian linguistik tepatnya semantik, untuk menjadi polisemi, kata tersebut harus melalui proses morfemis yang mana morfemis ini adalah kajian morfologi. Tak hanya semantik dan morfologi, kata polisemi dapat dikaji dengan fonologi dan pragmatik. Artinya apa? Hampir semua bidang linguistik berkaitan dengan polisemi.
ADVERTISEMENT
Polisemi adalah suatu kata yang memiliki makna lebih dari satu dalam konteks yang berbeda. Dalam kasus polisemi, biasanya makna pertama yang muncul adalah makna sebenarnya, makna yang ada di KBBI. Sedangkan makna selanjutnya adalah makna yang dikembangkan melalui proses morfemis berdasarkan salah satu komponen makna yang dimiliki kata tersebut. Oleh sebab itu, makna-makna polisemi masih berkaitan satu dengan yang lain.
Dalam cerpen digital Jalan Melingkar ini, kata 'buru' memiliki makna yang diperluas, memiliki makna yang lebih dari satu. Jika kita menuliskan kata ‘buru’ di KBBI maka yang muncul ialah ‘kejar’. Namun memiliki makna yang berbeda jika ditambah prefiks PeN- menjadi ‘pemburu’ yaitu ‘orang yang kerjanya mencari atau mengejar binatang’. Jika ditambah prefiks ber- menjadi ‘berburu’ yang memiliki makna ‘mengejar atau mencari binatang dalam hutan’. Lain lagi jika kata ‘buru’ melalui proses morfemis sufiks -an akan menjadi ‘buruan’ yang bermakna ‘binatang yang diburu’.
ADVERTISEMENT
Artinya apa? Suatu kata dasar yang awalnya memiliki satu makna saja akan berubah dengan bantuan proses morfemis sehingga terbentuk makna baru yang lebih luas yang diistilahkan dengan polisemi.
Bagaimana kata ‘buru’ dalam cerpen Jalan Melingkar tersebut dikatakan termasuk dalam kata polisemi?
Berdasarkan penelusuran menggunakan aplikasi linguistik korpus Kortara, ditemukan 3 kalimat mengandung kata ‘berburu’, 1 kalimat mengandung kata ‘pemburu’, dan 1 kalimat mengandung kata ‘buruan’ seperti yang dicantumkan berikut ini.
1. Daripada menyakiti burung, saat berburu ia lebih memilih membawakan hasil buruan Rudi.
2. Bila tak berburu burung, di musim hujan seperti sekarang, ia pasti sudah menghambur....
3. Namun ia tetap hujan-hujanan sembari berburu yuyu darat.
ADVERTISEMENT
4. Yang mengherankan, pemburu burung itu justru yang berkuliah di jurusan arsitektur dan kemudian....
Sesuai dengan contoh data alamiah dalam dunia karya sastra Indonesia tersebut, makna kata dasar ‘buru’ secara semantik memiliki makna lebih dari satu, namun berkaitan satu dengan yang lain yang disebut sebagai polisemi. Seperti kalimat 1 dan 2 yang mengandung kata ‘berburu’ di atas, makna kalimat tersebut adalah tokoh sedang berada disebuah hutan mencari hewan untuk ditangkap.
Makna ‘pemburu’ jika kita maknai dari kata dasarnya sebenarnya adalah 'kejar atau mengejar' kemudian makna tersebut dikembangkan dengan adanya kegiatan prefiksasi PeN- menjadi ‘orang yang kerjanya mencari atau mengejar binatang’. Artinya makna kata berburu dan pemburu masih memiliki keterkaitan satu sama lain sesuai dengan teori polisemi. Itulah pentingnya memahami ilmu bahasa di dunia komunikasi.
ADVERTISEMENT