Cermati Penanganan limbah Masker Agar Tidak Infeksius

esti baina
Pranata Humas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Konten dari Pengguna
17 Februari 2021 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari esti baina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masker merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk menutup mulut dan hidung dari paparan benda asing ataupun virus. Terdapat dua fungsi dari masker yaitu menahan benda asing seperti debu ataupun bibit penyakit yang berada diudara agar tidak terhirup masuk kedalam saluran pernafasan. Selain itu masker juga berfungsi untuk menahan bibit penyakit seperti virus yang terdapat didalam saluran pernafasan untuk terlepas ke udara bebas.
ADVERTISEMENT
Penggunaan masker sangat penting terutama dimasa pandemi Covid-19 saat ini. Tetapi masker yang telah digunakan yang telah menjadi limbah ternyata berbahaya untuk dibuang begitu saja ke tempat sampah karena masker telah terpapar berbagai bibit penyakit. Perlu perlakuan khusus agar masker bekas pakai aman untuk dibuang.
Menurut Ratih Asmana Ningrum salah seorang peneliti bidang kesehatan dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, bahwa masker yang telah dipakai ketempat umum oleh orang yang negatif Covid-19 kemungkinan besar pada bagian luar maskernya telah mengandung berbagai jenis bibit penyakit seperti virus penyebab Covid-19. Sedangkan masker bekas pakai yang digunakan oleh penderita Covid-19 mengandung banyak virus yang merupakan bibit penyakit Covid-19 pada bagian dalam maskernya.
Jenis-jenis masker
ADVERTISEMENT
Dipasaran terdapat berbagai jenis masker yang dapat dipilih oleh masyarakat. Pemilihan jenis masker dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan lingkungan tempat beraktifitas. Saat ini pemerintah telah menetapkan bahwa masker kain dapat digunakan oleh individu yang sehat dan tidak terpapar Covid-19. Sedangkan masker bedah ataupun masker N95 dapat digunakan oleh individu yang terpapar Covid-19 ataupun sedang sakit. Bagi petugas medis yang rentan terpapar virus, sangat disarankan untuk tetap menggunakan masker bedah ataupun masker N95.
Masker kain hanya boleh digunakan oleh individu yang sehat mengingat masker ini memiliki pori yang cukup besar. Masker kain dari bahan scuba memiliki pori sekitar 30-40 mikron sehingga efektivitasnya dalam menahan virus Covid-19 sangat diragukan. Masker scuba yang hanya terdiri dari satu lapis sangat tidak dianjurkan untuk dipakai pada masa pandemi. Jadi, apabila menggunakan masker kain dianjurkan untuk menggunakan masker kain dengan 3 lapisan, tetap menjaga jarak, hindari kerumunan dan ruangan dengan ventilasi buruk.
ADVERTISEMENT
Masker N-95 dan masker medis (surgical mask) memang memiliki tingkat efisiensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan masker kain. Masker bedah dan masker N95 memiliki kemampuan yang lebih untuk menahan virus dibanding masker kain. Hal ini disebabkan karena jenis masker ini memiliki pori yang sangat kecil. Masker N95 misalnya memiliki ukuran pori sebesar 0,1 -0,3 mikron. Akan tetapi kedua jenis masker ini merupakan masker sekali pakai yang dapat menyumbang timbulan limbah medis.
Peningkatan limbah APD terutama masker
Semakin tingginya peningkatan jumlah pasien Covid 19 di Indonesia ternyata mendatangkan permasalahan baru khususnya limbah APD terutama masker. Limbah masker juga ikut disumbang oleh makin tingginya kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker bedah ataupun jenis masker sekali pakai lainnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil penelitian dari LIPI, ditemukan adanya timbulan limbah APD yang mengandung plastik termasuk masker yang dibuang didaerah teluk Jakarta seperti di Marunda dan Cilincing. Diketahui peningkatan limbah ini mencapai 5 persen dimasa pandemi. Selain itu didaerah Teluk Jakarta, secara total ditemukan limbah APD yang mencapai 16% atau sekitar 0,3 ton dari sampah yang ada diteluk Jakarta . Hasil penelitian dari LIPI ini tentu menjadi temuan yang harus diantisipasi oleh pihak terkait mengingat limbah APD sangat berbahaya bagi lingkungan.
Penanganan limbah masker
Limbah masker sekali pakai yang saat ini cukup diminati oleh masyarakat disumbang dari rumah tangga dan juga fasilitas kesehatan. Limbah masker tidak dapat dibuang begitu saja ketempat sampah karena cukup infeksius. Hal ini sangat membahayakan petugas kebersihan yang kontak langsung dengan limbah masker karena sangat rentan untuk terpapar penyakit. Masker bekas pakai harus didesinfeksi terlebih dahulu untuk menghindari paparan.
ADVERTISEMENT
Ratih menyampaikan terdapat 6 langkah yang harus dilakukan agar masker sekali pakai aman untuk dibuang ketempat sampah. Pertama kumpulkan masker bekas pakai pada wadah tertutup kemudian lakukan desinfeksi pada masker. Gunting masker untuk menghindari pemakaian ulang. Masker yang telah digunting atau disobek dapat dikumpulkan pada wadah plastik yang tertutup rapat. Setelah melalui proses ini limbah masker aman untuk dibuang ketempat sampah sehingga tidak infeksius lagi. Langkah terakhir cuci tangan pada air mengalir untuk memastikan kebersihan tangan setelah kontak dengan tempat sampah.