Konten dari Pengguna

Penerapan Teknik LVL pada Sepeda Kayu Lengkung LIPI

esti baina
Pranata Humas Badan Riset dan Inovasi Nasional
9 April 2021 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari esti baina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kayu. Foto: Blickpixel/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kayu. Foto: Blickpixel/Pixabay
ADVERTISEMENT
Pada awal abad ke-19, Indonesia mempunyai hutan yang sangat luas yaitu mencapai 200 juta ha. Namun seiring dengan berjalannya waktu, luasan hutan pun semakin menurun. Terhitung setelah Indonesia merdeka, luasan hutan tersisa 150 juta ha dan keadaan ini makin diperburuk dengan adanya pengembangan industri kayu lapis serta alih fungsi lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
“Semakin berkurangnya luasan hutan sangat berpengaruh pada sediaan kayu berkualitas baik dengan diameter pohon yang besar. Selain itu keterbatasan pengetahuan menyebabkan masyarakat harus menggunakan balok kayu besar apabila menginginkan bentuk desain kayu yang lengkung,” terang Wahyu Dwianto yang merupakan salah seorang peneliti dari Pusat Penelitian Biomaterial LIPI.
Dirinya menambahkan bahwa penggunaan balok kayu untuk menciptakan desain lengkung hanya dapat memanfaatkan 17 % dari papan balok yang ada,sisanya hampir 83 % tidak dapat digunakan sehingga terjadi pemborosan.
Beranjak dari berbagai permasalahan tersebut, Pusat Penelitian Biomaterial LIPI mencoba melengkungkan kayu dengan berbagai teknik yaitu melunakkan kayu dengan melihat struktur anatomi serta komponen kimia pada kayu. “Kayu memiliki 3 komponen utama yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
ADVERTISEMENT
Selulosa akan mengalami pelunakan pada suhu 300 C, hemiselulosa akan mengalami pelunakan pada suhu 20-56 C dan lignin pada suhu 72-120 C, “ rinci Wahyu.
Ternyata kayu dari jenis apa pun dapat dilengkungkan dengan pemanasan. “Struktur anatomi dan komponen kimia pada kayu sangat berpengaruh pada pelunakan kayu seperti pada penelitian terhadap bambu, kayu dan rotan yang lebih mudah dibengkokkan dibandingkan kayu. Walaupun demikian, dengan teknik yang tepat kami telah berhasil membuat kayu lengkung dengan ketebalan 3 cm,” tuturnya.
Wahyu mengungkap, pelengkungan kayu dapat dilakukan dengan pembasahan dan pemesanan di mana kayu harus dilunakan dulu sebelum dilengkungkan. Jika tidak dilakukan proses pelunakan maka kayu akan rawan patah ketika proses pelengkungkan. Jadi proses ini tidak boleh dilewatkan sama sekali.
ADVERTISEMENT
Teknik LVL untuk Pelengkungan Kayu
Saat ini Pusat Penelitian Biomaterial LIPI telah mengembangkan teknik LVL untuk melengkungkan kayu. LVL merupakan singkatan dari Laminated Veneer Lumber (LVL),yaitu kayu yang dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan. LVL terdiri dari beberapa lapisan kayu (veneer kayu) yang disatukan dengan menggunakan bantuan perekat.
Beberapa kelebihan dari LVL adalah mempunyai kualitas yang konsisten dibanding kayu pada umumnya, mempunyai sifat anti rayap dan jamur dikarenakan adanya bahan perekat dalam tiap lapisan LVL dan lebih tahan air dibandingkan kayu biasa sehingga membuat umur LVL menjadi lebih lama. Yang terpenting adalah teknik LVL sangat bermanfaat untuk menjawab masalah pemborosan kayu jika membuat desain kayu berbentuk lengkung.
Wahyu menceritakan bahwa kini ia dan tim tengah mengembangkan rangka kayu dari LVL pada sepeda. Terobosan ini dibuat mengingat beberapa keunggulan dari LVL. Pembuatan rangka kayu pada sepeda cukup sederhana yaitu diawali dengan pemilihan desain yang akan dibuat, kemudian processing dan finishing untuk penyempurnaan seperti rangka sepeda seperti pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa tipe dari sepeda kayu lengkung LVL
Saat ini terdapat beberapa tipe dari sepeda kayu lengkung atau LVL yang telah ada yaitu tipe Fixie yang dibuat pada tahun 2015 dan sepeda ini telah dilinsi oleh PT. Panel Agro Lestari pada 5 maret 2020 dengan harga pasaran berkisar 6 juta/pcs. Sedangkan tipe Fixie Electric Battery yang merupakan pengembangan dari tipe sebelumnya dibuat pada tahun 2016.
Selanjutnya ada tipe Minivello,dibuat pada tahun 2018. Minivello adalah sepeda yang bisa dilipat sehingga memudahkan dalam pengangkutan apabila sepeda ingin dibawa masuk kedalam ketera api atau lift. Sementara Minivello, tipe Kujang yang mengikuti bentuk lambang kota Bogor,dibuat pada tahun 2018 dan sudah diperkenalkan kepada wali kota Bogor, Bima Arya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, tipe Mountain bike dibuat pada tahun 2016 hingga 2017. Tipe ini telah memiliki sertifikat IDD000048963:2017 dan IDD000050073:2017. Tipe Mountain bike dibuat dengan rangka yang lebih kuat dan tebal karena tipe ini didesain untuk digunakan pada medan yang berat. Beberapa tipe dari sepeda kayu lengkung LVL dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.