Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Herbarium Bogoriense dan Manfaatnya
15 Agustus 2022 16:01 WIB
Tulisan dari Esti Wisnawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keberadaan Herbarium Bogoriense sangat penting dalam menyimpan spesimen-spesimen flora yang dikoleksi dari wilayah nusantara maupun dari kawasan Malesia. Spesimen-spesimen ini menjadi salah satu bukti kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penelitian keanekaragaman hayati di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1858 oleh Alfred Russel Wallace di Malay Archipelago, mulai dari Sumatera, Kalimantan, dan sampai ke Ternate. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya koleksi paling tua kita miliki yang ditemukan tahun 1890-an.
Koleksi ini merupakan warisan yang tidak ternilai harganya yang harus dijaga. Bukti-bukti hasil penelitian yang pernah dilakukan tersimpan rapi di museum nasional keanekaragaman hayati yang kita miliki yaitu Herbarium Bogoriense dikenal dengan kode (BO) sebagai kode internasional untuk menyimpan spisimen flora, Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) menyimpan spesimen fauna, dan Indonesia Culture Collection (InaCC) untuk kultur koleksi mikrob serta Kebun Raya untuk living organism di Indonesia dan dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejarah berdirinya Herbarium Bogoriense
Langkah awal pendataan dalam penyelamatan tumbuhan di Indonesia diawali dengan pendataan dan pendokumentasian dengan pendirian s’Lands Plantetuin (1817) dan pendirian koleksi referensi di Bogor. Kemudian diresmikan dengan nama s’Lands Plantetuin te Buitenzorg pada tahun 1817, sebagai referensi flora hidup terutama bidang pertanian dan holtikultura. Selanjutnya diikuti dengan berdirinya herbarium (1841), Museum Zoologicum Bogoriense (1894) dan kultur mikro InaCC (2014).
Indonesia memiliki 30 herbarium yang tersebar di beberapa perguruan tinggi, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga penelitian. Diantaranya adalah Herbarium Bogoriense, dan merupakan pusat koleksi referensi keanekaragaman hayati flora Indonesia. Herbarium Bogoriense merupakan satu-satunya tempat terlengkap di Indonesia bahkan terbesar di Asia Tenggara dan tercatat sebagai herbarium terbesar ketiga di dunia. Herbarium Bogoriense merupakan stasiun perwakilan bagi para peneliti dari seluruh dunia yang bekerja pada flora Malesia.
ADVERTISEMENT
Gedung Herbarium Bogoriense saat ini terletak di Kompleks Cibinong Science Center (CSC), BRIN Cibinong, Kabupaten Bogor.
Menurut http://kbbi.web.id/herbarium, herbarium adalah suatu lembaga yang mengelola koleksi tumbuhan yang diawetkan untuk keperluan penelitian. Sebuah herbarium dapat berfungsi dengan baik jika memiliki koleksi yang cukup, memiliki sumber daya manusia yang andal serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Koleksi Herbarium Bogoriense
Koleksi herbarium adalah kumpulan contoh tumbuhan yang diawetkan, diklasifikasi dan disimpan dalam bentuk material herbarium, koleksi basah dan karpologi sebagai bahan penelitian. Sejak zaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1800-an, pengelolaan koleksi referensi keanekaragaman jenis lndonesia sudah dirintis. Saat ini tersimpan koleksi spesimen kurang lebih sekitar 1 juta dan koleksi basah kurang lebih ada 38 ribu nomor spesimen.
ADVERTISEMENT
Koleksi spesimen tersebut berasal dari semua pulau besar di Indonesia yaitu, Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan New Guinea yang mencakup berbagai jenis spesies. Hal ini dijelaskan oleh Miquel dalam buku “Flora van Netherlandsch Indie” dan jurnal ”Annales Museum Botanicum Lugduno Batavium”.
Sejak saat itu koleksinya terus bertambah di bawah kepemimpinan Melchior Treub di Kebun Raya Bogor pada awal abad ke-20, dengan koleksi besar yang disumbangkan oleh Cornelis Andries Baker yang diperoleh dari berbagai lokasi di pulau Jawa.
Manfaat Koleksi Herbarium Bogoriense
Sesuai dengan sifat dan kegiatan yang dilakukannya, fungsi sebuah herbarium harus mencakup pelayanan publik, penyusunan pangkalan data khazanah keanekaragaman flora di daerahnya serta serangkaian kegiatan penelitian yang ditujukan untuk mengungkap status keanekaragaman, kekerabatan, persebaran, habitus, ekologi dan potensinya. Koleksi yang disimpan di Herbarium Bogoriense sangat bermanfaat bagi peneliti taksonomi dalam pembuatan flora dari suatu wilayah, monograf dan revisi marga tertentu.
ADVERTISEMENT
Koleksi herbarium juga sangat bermanfaat sebagai pendukung studi ilmiah lainnya, antara lain ekologi, fitokimia, etnobotani, dan menjadi salah satu sarana pendidikan bagi siswa dan dan mahasiswa. Menurut Setyawan dkk (2005). Herbarium dipakai untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi, studi fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan analisa perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi.
Koleksi bersejarah yang tersimpan di Herbarium Bogoriense diantaranya berasal dari para tokoh peneliti botani diantaranya CL Blume, J.K. Hasskarl, J.E. Teysmann, S.H. Koorders, C.A. Backer, A.G.O. Penzig, K.B. Boedijn, A.J.G.H. Kostemans, J.J. Smith, R.E. Holttum
Koleksi yang dilengkapi dengan informasi yang berkaitan dengan karakter tumbuhan, sebaran, habitat, ekologi, lokasi, ketinggian dan kegunaan tersebut mempunyai nilai ilmiah yang tinggi. Dengan manfaat koleksi yang sangat penting tersebut, pengelolaan koleksi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Penanganan koleksi dari luar, terutama koleksi dari lapang dimulai dari membuat, mengawetkan, menyimpannya di ruang koleksi. Sedangkan penanganan koleksi yang telah disimpan di herbarium meliputi penggantian kertas marga dan jenis, validasi nama, pencegahan koleksi dari serangan serangga dll.
Koleksi sebagai referensi ilmiah digunakan untuk menunjang berbagai cabang penelitian keanekaragaman hayati mulai dari penelitian taksonomi, biologi molekuler hingga bioteknologi.
Penutup
Herbarium Bogoriense merupakan tempat penelitian dan pendidikan mengenai flora. Pengelolaan koleksi di Herbarium Bogoriense berkaitan dengan perlakuan terhadap spesimen yang masuk dan keluar dari dan ke Herbarium Bogoriense dan spesimen yang sudah disimpan di Herbarium Bogoriense.
Sumber:
Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan 2015-2020
ADVERTISEMENT