Konten dari Pengguna

Filosofi dari Distorsi Waktu di Film 'In the Tall Grass'

Sahda Huwaidah Estiningtyas
Mahasiswi jurusan Statistika di Universitas Gadjah Mada yang tertarik terhadap berbagai bidang sejak kecil, baik itu sastra, filsafat, matematika dan sains, maupun isu sosial dan pendidikan.
25 Agustus 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sahda Huwaidah Estiningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bayangkan kamu tersesat di ladang rumput yang misterius, di mana setiap langkah yang diambil justru membuatmu semakin bingung dan terjebak dalam kekacauan yang tidak terduga. Itulah yang dialami para karakter dalam film In the Tall Grass. Dengan latar belakang rumput tinggi yang menyembunyikan lebih banyak dari sekadar rahasia, film ini mengajak kita ke dalam petualangan yang penuh ketegangan dan misteri, serta makna tersirat yang terkandung di dalamnya.
In The Tall Grass (2019) | Photo by Hiwawat Aryadita, Founder Dictio
zoom-in-whitePerbesar
In The Tall Grass (2019) | Photo by Hiwawat Aryadita, Founder Dictio
[Peringatan: isi artikel ini mengandung spoiler dari film In The Tall Grass]
ADVERTISEMENT
Film In the Tall Grass diadaptasi dari cerita karya Stephen King dan Joe Hill. Film ini dimulai dengan teriakan anak kecil yang meminta tolong dari tengah ladang rumput tinggi. Becky dan Cal, saudara kandung yang kebetulan lewat, memutuskan untuk masuk dan membantu. Akan tetapi, mereka segera menyadari bahwa ladang ini bukanlah tempat biasa- di dalamnya terdapat kekacauan yang membuat mereka tersesat, seolah-olah ruang dan waktu tidak lagi mengikuti aturan yang mereka kenal. Dalam perjalanan mereka, Becky dan Cal bertemu dengan Travis dan karakter lainnya yang juga terjebak di dalam ladang ini.
Scene di Film 'In The Tall Grass' | Photo from Netflix
Para karakter mulai mengalami kejadian-kejadian menakutkan dan misterius di dalam ladang. Semakin dalam mereka masuk, mereka semakin merasa bahwa ladang tersebut tidak memiliki batas. Ruang dan waktu seakan terdistorsi dengan peristiwa yang terjadi secara acak dan berulang-ulang.
ADVERTISEMENT
Konflik meningkat seiring berjalannya waktu, karakter-karakter mulai kehilangan orientasi, tidak tahu lagi mana masa lalu, masa kini, dan masa depan. Perubahan ruang yang konstan seolah bergerak di luar kendali mereka, menciptakan rasa terjebak yang intens. Ladang tersebut menjadi simbol dari siklus kehidupan yang berulang, di mana keputusan keliru atau kebiasaan buruk dapat memerangkap kita dalam lingkaran tanpa akhir.
Distorsi waktu dalam film ini juga menggambarkan ketidakpastian yang sering kita hadapi dalam hidup. Dalam ladang yang penuh dengan kekacauan, para karakter merasa kehilangan kontrol, tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini adalah cerminan dari bagaimana manusia sering kali tersesat dalam kebingungan dan ketidakpastian ketika dihadapkan pada situasi yang sulit dipahami. Sama seperti dalam kehidupan nyata, perubahan yang tiba-tiba atau keputusan yang buruk bisa membuat kita merasa terjebak dalam situasi yang tidak dapat dihindari.
ADVERTISEMENT
Namun, film ini tidak hanya berkutat pada kengerian dan keputusasaan. Setelah banyak kejadian menakutkan dan aneh di dalam ladang, film ini berakhir dengan sebuah penyelamatan. Travis mengambil peran penting dalam film tersebut. Ia menemukan batu misterius yang merupakan pusat kekuatan ladang tersebut. Namun, alih-alih menyentuh batu dan menerima kekuatan jahatnya, Travis justru memutuskan untuk menyelamatkan orang lain. Travis berhasil menemukan Tobin, seorang anak kecil yang juga terjebak di ladang. Dengan menggunakan pengetahuan tentang bagaimana ladang bekerja, Travis membantu Tobin memecahkan siklus waktu yang terdistorsi. Ia mengarahkan Tobin untuk kembali ke masa sebelum Becky dan Cal masuk ke ladang.
Keputusan yang diambil oleh Travis menekankan betapa pentingnya pilihan dan tanggung jawab dalam memutus siklus destruktif. Secara lebih luas, ini mengajarkan bahwa di tengah kekacauan dan kebingungan, keputusan yang didasarkan pada kepedulian terhadap orang lain ternyata dapat menjadi kunci untuk keluar dari lingkaran negatif dan menemukan jalan yang benar.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, In the Tall Grass tidak hanya menawarkan kisah penuh ketegangan, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menghadapi siklus kehidupan, ketidakpastian, dan tanggung jawab atas pilihan kita. Distorsi waktu yang menjadi elemen utama dalam cerita ini bukan sekadar bagian dari horor, melainkan juga sebuah metafora tentang perjalanan hidup yang sarat tantangan, di mana keberanian dan keputusan bijak dapat menjadi kunci untuk keluar dari kekacauan yang menghantui.