Konten dari Pengguna

Melampaui Buku, Merangkul Dunia

Estrining Faidah -
Kegiatan saya adalah seorang mahasiswa semester satu dengan jurusan perpustakaan dan sains informasi UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
22 Desember 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Estrining Faidah - tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sebuah buku ( sumber : hasil jepretan sendiri)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sebuah buku ( sumber : hasil jepretan sendiri)
ADVERTISEMENT
Buku selalu memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Ia adalah gerbang menuju dunia imajinasi, sumber pengetahunnnya, penjaga kisah-kisah yang membentuk identitas kita, dan menjadi saksi bisu perjalanan peradaban mulai dari gulungan papirus di Mesir kuno hingga novel-novel modern yang kini menghiasi rak-rak toko buku. Namun, kita sekarang berada di era yang sangat berbeda, di mana aliran informasi tak pernah berhenti dan teknologi mengubah segala hal. Lantas, apakah peran buku masih sekuat dulu? Atau sudah saatnya kita melampaui buku, meninggalkan halaman-halamannya yang sunyi dan menyambut dunia yang penuh warna dengan cara yang baru?
ADVERTISEMENT
Sebelum kita menyelami bagaimana teknologi merangkul dunia, marilah kita terlebih dahulu memahami mengapa buku tetap tak tergantikan dalam merangkul dunia. Buku memiliki keunikan tersendiri. Setiap kali kita membuka halaman demi halaman, kita tidak hanya menemukan jawaban, tetapi juga diajak berpikir kritis dan menjelajahi kedalaman pengetahuan yang sulit diakses di media lainnya. Membaca buku serupa mengembara di tengah gurun pasir, di mana imajinasi kita dapat melayang bebas.
Buku lebih dari sekedar sumber informasi, buku merupakan cerminan kehidupan. Melalui membaca, banyak orang berhasil mencapai kesuksesan berkat kecintaan mereka terhadap buku yang mendorong pengetahuan yang luas. Tak jarang kita mendengar kisah sukses individu yang berakar pada kebiasaan membaca. Namun, di era digital yang penuh kecepatan ini, sekadar membaca buku tak lagi menjadi satu-satunya jalan menuju kesuksesan dan pembelajaran. Inilah saatnya kita memasuki dunia digital, di mana informasi mengalir deras tanpa henti, melampaui batasan halaman-halaman sunyi. Namun, saat ini buku bukan lagi satu-satunya “jendela” untuk memahami dunia. Di era digital seperti sekarang, dunia terasa lebih kecil dan terhubung seolah tanpa batas. Kita tidak lagi terikat pada apa yang tertulis dalam buku dengan adanya teknologi, kita memiliki akses beragam sumber informasi, mulai dari jutaan e-book hingga artikel pembelajaran dari berbagai penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Sebuah buku dapat menyajikan informasi secara mendalam bahkan lengkap dengan gambar, tetapi teknologi menawarkan kita lebih dari sekadar bacaan, melainkan bisa mengalami dan memahami secara langsung. Kita seolah dapat terjun ke dalam objek yang kita pelajari dan menyelaminya dengan cara yang nyata. Jika buku adalah jendela, maka teknologi adalah pintu besar yang membuka akses ke dunia tanpa batas. Di sinilah muncul urgensi untuk melampaui buku, bukan dengan cara meninggalkannya, tetapi dengan mengintegrasikannya melalui berbagai cara baru dalam belajar dan menjelajahi pengetahuan. Kombinasi ini menciptakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan keunggulan buku dengan inovasi teknologi digital. Salah satu aspek menarik dari perkembangan teknologi adalah bagaimana teknologi mengubah cara kita belajar. Kita tidak hanya terfokus pada buku, tetapi juga mempelajari dunia di sekitar kita. Teknologi telah mengubah segalanya, menawarkan metode baru untuk memahami dan menjelajahi informasi yang tak terhingga.
ADVERTISEMENT
Melampaui Buku Melampaui buku bukanlah mengabaikan nilai penting yang dimiliki oleh sebuah buku. Sebaliknya, hal ini menekankan peran medium ini sebagai alat dalam membangun pengalaman dan pengetahuan. Ini tentang melangkah lebih jauh dari halaman-halaman sunyi, memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman, serta membuka diri terhadap cara-cara baru dalam memahami dunia. Buku memang merupakan fondasi yang kokoh untuk memulai perjalanan pengetahuan, tetapi teknologi berfungsi sebagai jembatan yang membawa kita menjelajahi cakrawala yang lebih luas. Meskipun buku memiliki peranan penting dalam membentuk pemikiran, meningkatkan konsentrasi, dan memupuk imajinasi, kenyataannya banyak pengetahuan yang terdapat di dalamnya sering kali terbatas dan tidak selalu sejalan dengan perkembangan zaman. Di sisi lain, teknologi menyediakan kecepatan dan kemudahan. Misalnya perpustakaan digital yang memungkinkan kita mengakses koleksi e-book, jurnal, dan artikel online dengan mudah, kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, keunggulan yang ditawarkan oleh teknologi tidak dapat ditandingi oleh buku cetak.
ADVERTISEMENT
Tantangan di Era Digital Memahami dunia saat ini tidak hanya membaca buku, tetapi juga mengerti apa yang terjadi di ranah digital. Saat ini, informasi tersedia dalam jumlah yang melimpah, namun tidak semuanya dapat diandalkan. Banyak siswa dan mahasiswa cenderung mengandalkan kecerdasan teknologi lebih daripada berpikir secara kritis, sering kali mengambil sumber informasi tanpa memeriksa keakuratan dan kredibilitasnya. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk dibekali dengan literasi digital, yaitu kemampuan untuk memilah informasi yang relevan.
Tanpa keterampilan literasi yang memadai, kehadiran teknologi justru dapat menimbulkan kebingungan dan meningkatkan risiko ketergantungan. Berbeda dengan teknologi digital, membaca buku cetak memberi kehangatan dan kedekatan yang sulit ditandingi. Setiap halaman menyimpan pengalaman yang berharga dan saat kita membuka lembar demi lembar sambil mencium aroma kertas, kita dapat merasakan alur cerita serta pengetahuan yang mendalam dalam keheningan. Hal ini menciptakan hubungan yang unik antara buku dan pembaca.
ADVERTISEMENT
Menyelami dunia yang luas Lebih dari sekadar membaca buku, kita perlu merangkul keragaman media yang terus berkembang ini. Tidak seharusnya kita terjebak dalam satu bentuk pembelajaran. Buku menawarkan kedalaman, sementara media digital membuka wawasan yang lebih luas. Keduanya saling melengkapi sebuah buku bisa menjadi referensi yang mendalam, sementara media digital membantu kita mendapatkan visualisasi dan berinteraksi dengan informasi. Dengan memanfaatkan teknologi, pengalaman membaca dapat menjadi lebih kaya dan interaktif sehingga memperluas pemahaman kita dengan cara yang lebih menarik.
Meskipun buku tetap menyimpan nilai yang tak ternilai, kita perlu melampaui batasan tradisional dan membuka diri terhadap potensi luar yang luas. Sebab, dunia ini menghadirkan berbagai sumber belajar, baik berupa teks, audio, visual, maupun pengalaman interaktif. Mengadopsi semangat “melampaui buku” bukan berarti kita mengabaikan tradisi, melainkan menyadari bahwa dunia kini merupakan perpustakaan raksasa yang menyediakan lebih dari sekadar teks. Pendidikan sejati tidak hanya berfokus pada apa yang tertulis di halaman, tetapi juga pada kemampuan untuk memahami dunia dari berbagai perspektif.
ADVERTISEMENT
Generasi kita adalah generasi yang hidup di tengah transformasi besar- besaran. Kini adalah saat yang tepat untuk melampaui buku bukan untuk meninggalkannya, tetapi untuk merangkul realitas yang lebih luas. Dengan demikian, pendidikan bukan sekadar proses membaca, melainkan juga pengalaman, pemahaman, dan kontribusi pada dunia yang terus berubah. Tujuan utama pendidikan adalah membentuk individu yang tidak hanya mampu memahami dan beradaptasi, tetapi juga berkontribusi positif kepada masyarakat. Dengan melampaui sekadar buku dan membuka diri terhadap dunia, kita tidak hanya memperluas cakrawala pengetahuan, tetapi juga membangun generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Alam semesta yang luas ini tidak dapat dipahami hanya melalui satu cara, tetapi memanfaatkan seluruh potensinya.
Melampaui buku bukan berarti meninggalkannya. Sebaliknya, ini adalah tentang melangkah lebih jauh dari halaman-halamannya, memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar, dan terbuka terhadap cara-cara baru dalam memahami dunia. Buku tetap menjadi fondasi yang memulai perjalanan kita, sementara teknologi memberikan sayap untuk terbang lebih tinggi dan lebih jauh.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, ini adalah mengenai keseimbangan. Kita tidak perlu memilih antara buku dan teknologi keduanya dapat kita gunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Pada dasarnya, belajar adalah tentang menemukan jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dalam perjalanan ini, baik buku maupun teknologi menjadi sahabat setia kita. Mari kita melangkah maju. Mari kita melampaui buku, merangkul dunia, dan terus belajar dengan semangat yang tak pernah padam. Sebab, dunia ini terlalu luas untuk dijelajahi hanya dengan satu cara. Estrining Faidah, mahasiswa Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto