Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
False Memory: Memori Mampu Mengingat Peristiwa yang bahkan Tidak Pernah Terjadi
12 Desember 2023 9:01 WIB
Tulisan dari Eugenia Hendridyana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Apa pendapat teman-teman?
Ketika kita berbicara tentang memori, apa yang terlintas di pikiran teman-teman? Amnesia? Short-term memory? Atau pikun? Dari sekilas informasi yang beredar, teman-teman sering menjumpai permasalahan memori yang berhubungan dengan kata “lupa”. Padahal, memori juga memiliki kemampuan untuk “mengingat”, bahkan pada peristiwa yang tidak teman-teman benar lakukan, lho!
ADVERTISEMENT
Definisi
False memory adalah fenomena psikologis dimana seseorang mengingat suatu peristiwa yang tidak pernah terjadi atau kejadian yang sebenarnya berbeda dari kenyataanya. False memory tidak hanya “mengadakan yang tidak ada”, tetapi juga “mengubah yang ada”. Fenomena false memory pada awalnya diselidiki oleh Pierre Janet, seorang psychologist, neurologist, dan psychotherapist di bidang disosiasi dan memori traumatis, bersama Sigmund Freud, penemu psychoanalysis.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai atau bahkan mengalami sendiri fenomena false memory ini. Salah satunya adalah ketika teman-teman sudah berada di luar rumah untuk bepergian jauh, kemudian teman teman memastikan kembali bahwa seluruh aliran listrik sudah tercabut. Pada kenyataannya, teman teman belum mematikan aliran listrik pada rumah teman teman.
ADVERTISEMENT
Mari luruskan pandangan dulu yuk! Memori tidak dapat disamakan dengan recording device. Memori tidak dapat hanya disimpan lalu dilihat kembali. Faktanya, memori bersifat konstruktif dan rekonstruktif. Lisa Genova, seorang penulis dan neuroscientist, mengatakan bahwa memori terletak di seluruh bagian otak yang berbeda. Lebih mudahnya lagi, memori bersifat seperti puzzle yang masih harus dirangkai. Ketika teman teman mengingat kejadian ketika teman teman sarapan, maka 3 saraf kranial berupa fasial, glosofaringeal, dan hipoglosal di medula, salah satu bagian belakang otak, akan menyimpan rasa makanan yang teman-teman makan. Bersamaan pula dengan lobus oksipital di bagian belakang otak untuk menyimpan bagaimana bentuk visual makanan teman-teman, juga dengan lobus parietal yang mengatur tangan teman-teman untuk akhirnya bisa mengambil sendok dan memakan makanan teman-teman.
ADVERTISEMENT
Lantas, yang menyatukan seluruh puzzle kejadian di seluruh bagian otak disebut sebagai hipokampus. Hipokampus terletak di bagian paling dalam lobus temporal dan bekerja bersama amigdala untuk membuat memori. Hipokampus menyatukan visual, suara, bau, perasa, bahasa, dan segala informasi sehingga dapat terhubung dalam satu sirkuit saraf.
Penyebab
Ada beberapa hal yang menyebabkan manusia terkena insiden false memory ini, diantaranya :
Sugesti / campur tangan adalah salah satu penyebab terbesar terjadinya false memory. Otak manusia memiliki kecenderungan untuk membuat “ekspektasi” kita menjadi nyata. Ketika manusia mengalami peristiwa baru yang akan menjadi memori, maka peristiwa lama yang tersimpan di memori akan tergantikan dan menghilang. Disaat itulah terdapat kekosongan “puzzle” atas memori lama dan akhirnya diisi dengan sugesti yang orang lain berikan kepada kita. Sugesti juga dapat dimunculkan dapat berbentuk pertanyaan ataupun pernyataan yang disertai bukti pengakuan dari orang lain. Secara lebih mudah, sugesti ini mampu mengubah pertanyaan “Kayanya iya deh?” menjadi “Lah iya ya”
ADVERTISEMENT
Persepsi yang didapat setelah kita mendapat sensasi tidak selamanya dapat tergambarkan dengan jelas. Dalam banyak kasus, false memory terbentuk karena informasi yang tidak disimpan sejak awal. Salah satu bentuk nyata yang dapat menggambarkan faktor ini adalah ketika kita menyaksikan sebuah peristiwa kecelakaan di masa lampau. Kita mampu mengingat inti kejadiannya, tetapi kita tidak dapat mengingat seluruh detail lingkungan yang ada kala itu. Lalu, “Celah” itulah yang menjadi potensi tersisipinya false memory.
Memori yang tersimpan dengan baik adalah memori yang memiliki emosi kuat. Salah satu penelitian pada tahun 2008 menemukan bahwa emosi negatif, terkhususnya, cenderung mengarah ke pembentukan false memory. Terkadang, peristiwa dengan emosi yang kuat akan lebih memorable daripada memori dengan emosi yang lemah. Namun, memori dengan emosi kuat ini juga seringkali salah ataupun tidak dapat dipercaya, karena otak manusia dengan mudah mendistorsi memori yang berbentuk “puzzle” itu sendiri.
Cara mencegah
ADVERTISEMENT
Memori adalah suatu hal yang memang tidak dapat kita atur. Memori layaknya mesin otomatis yang hanya dapat kita ketahui dan sadari. Hal tersebut serupa dengan false memory itu sendiri. Hipokampus yang akhirnya menjadi penghubung seluruh bagian otak manusia pun, juga terhubung dengan prefrontal cortex yang mengatur mengenai kognisi dari hasil pembelajaran manusia. Guna menjaga memori kita agar tidak mudah terkena false memory ini, salah satunya adalah dengan tetap terus berhati-hati dan meningkatkan self-awareness kita dalam berperilaku. Jangan sampai kita menjadi salah satu penyugesti atas informasi yang belum pasti terjadi untuk dipaparkan kepada orang lain. Sebagai pribadi, mari kita tetap terus meningkatkan self-awareness kita dengan mengolah kembali informasi dengan pikiran tenang dan emosi yang stabil agar tidak terjadi kesalahan dalam penyerapan informasi dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Referensi
Big Think. (2022, February 14). Your memory is lying to you. Here’s how. | Lisa Genova | Big Think [Video]. YouTube. https://youtu.be/3-h4RfnGHp8?si=ELUbYxATuzHItB07
Brainerd CJ, Stein LM, et al. How Does Negative Emotion Cause False Memories?. Psychological Science. 2008;(19)9:919-925. doi:10.1111/j.1467-9280.2008.02177.x
Kalat, J.W. (2011). Buku 1 Edisi 9 : Biopsikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
Radvansky, G.A. (2010). Human Memory (Second Edition). Pearson.
Simply Psychology. (2023, September 7). False Memory In Psychology: Examples & More. https://www.simplypsychology.org/false-memory.html#:~:text=and%20personalized%20ads.-,False%20memory%20is%20a%20psychological%20phenomenon%20whereby%20an%20individual%20recalls,recollection%20of%20an%20actual%20event.