Masih Terjadi Ketimpangan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia

24 April 2017 11:27 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Pembangunan Manusia 2010-2016 metode baru pada Jumat (21/4).
ADVERTISEMENT
IPM yang diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada 1990 digunakan untuk menjelaskan bagaimana penduduk suatu negara dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
IPM dihitung berdasarkan indeks kesehatan yang diukur dari angka harapan hidup saat lahir, indeks pengeluaran berdasarkan pengeluaran per kapita disesuaikan, dan indeks pendidikan yang kini berdasarkan angka harapan lama sekolah. IPM bagi suatu negara dianggap penting untuk menjadi indikator yang mengukur keberhasilan negara dalam membangun kualitas hidup manusianya.
Perubahan metode baru yang kini diterapkan oleh BPS adalah perubahan indikator untuk pendidikan. Semula indeks pendidikan diukur berdasarkan angke melek huruf, namun kini dinilai kurang relevan. Indeks pendidikan sekarang diukur menurut angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.
ADVERTISEMENT
Untuk indeks pengeluaran yang semula menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita kini menggunakan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Sehingga lebih relevan untuk memotret perubahan dan pendapatan suatu masyarakat.
Sejumlah anak bermain di Kali Ancol, Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tahun ini, nilai IPM tertinggi dimiliki oleh DKI Jakarta (79,6), Yogyakarta (78,38), Kalimantan Timur (74,59), Kepulauan Riau (73,99), dan Bali (73,65). Sementara IPM terendah dipegang oleh Papua (58,05), Papua Barat (62,21), Nusa Tenggara Timur (63,13), Sulawesi barat (63,6), dan Nusa Tenggara Barat (65,81).
Berdasarkan peta di atas, dapat dilihat ketimpangan yang masih terjadi hingga kini antara wilayah pusat dan barat Indonesia dengan wilayah timur, Papua khususnya.
Sejak 2010-2016, baik provinsi Papua maupun Papua Barat tidak pernah mencapai nilai 65 dalam IPM. Namun setidaknya terjadi peningkatan setiap tahun di semua wilayah. Peningkatan terutama terjadi di Nusa Tenggara Barat yang mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen pada 2016 dibandingkan dengan 2010.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan nilai IPM Indonesia sebesar 70,18.
Apa pendapatmu tentang pembangunan manusia Indonesia?