Konten dari Pengguna

Bulan Ramadhan bagi Saya sebagai Orang Yatim

Eva Septya
Mahasiswi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
7 Maret 2022 6:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eva Septya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar sendiri foto di bulan ramadan
zoom-in-whitePerbesar
Gambar sendiri foto di bulan ramadan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulan suci ramadhan adalah suatu perayaan besar bagi umat Islam, di sisi lain juga bulan ramadhan biasa diartikan sebagai bulan suci yang penuh berkah, di dalamnya terdapat berbagai keutamaan yang terbaik untuk mengambil kesempatan, berlomba-lomba dalam kebaikan, atau bulan ramadhan juga bisa sebagai momen kebanyakan semua orang untuk berkumpulnya keluarga besar.
ADVERTISEMENT

Tetapi hal yang berbeda buat saya sebagai seorang yatim sejak kecil, saya melaksanakan ibadah di bulan ramadhan selalu tanpa sosok seorang ayah.

Ingin rasanya saya merasakan kebersamaan keluarga di dalam bulan ramadhan itu, seperti yang dirasakan kebanyakan anak di luaran sana yang bisa merasakan kebahagian yang hakiki di dalam bulan ramadhan karena komplitnya keluarga dalam menjalankannya.
Saya ingat betul ketika hari mulai sore sering kali saya menjumpai di jalan, seorang anak kecil bersama ayahnya dengan mengendarai motor sedang mencari takjil ataupun bahan makanan untuk berbuka puasa, dengan raut wajahnya yang bahagia anak itu memilih jajanan dan makanan lain, tetapi bukan hal itu sebagai sorotan utama saya melainkan keakraban dan kebahagian anak dengan seorang ayah.
ADVERTISEMENT
Terkadang di kala malam datang saya selalu merenung dan membayangkan, andai saja saya dikasih kesempatan di bulan ramadhan untuk bisa lengkap dalam keluarga bersama ibu dan ayah, mungkin pasti sebagai hal yang terindah, dan hanya itulah impian yang mustahil bagi saya. Karena sudah hal biasa bagi saya untuk merenung dan berkhayal saat menyendiri.
Hal yang selalu saya bandingkan hidup ini adalah saat di bulan suci ini saya selalu menginginkan keberadaan sosok lelaki cinta pertama saya, yang mengingatkan dan menasihati saya seperti hal nya anak yang di luaran sana dapatkan dari keberadaan kedua orang tuanya.
Momen bulan ramadhan juga biasanya selain menjalankan ibadah puasa tanpa adanya seorang ayah, saya biasanya beraktivitas sebagaimana mestinya orang lain lakukan tetapi mungkin saya lebih mengedepan kan beribadah dan selalu berikhtiar, yakin dan berdoa suatu saat saya pasti dipertemukan dengan ayah oleh Allah SWT di surga nantinya.
ADVERTISEMENT