Konten dari Pengguna

Cerita Motivasi Beasiswa di Kota

Eva Septya
Mahasiswi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
3 Maret 2022 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eva Septya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah beasiswa ITB AD Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Rumah beasiswa ITB AD Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua tahun yang lalu ketika saya baru lulus dari masa SMA, saya mempunyai keinginan untuk melanjutkan dijenjang perkuliahan tetapi saat itu perekonomian di keluarga saya sangatlah tidak mendukung untuk saya kuliah karena dengan biaya kuliah yang begitu besar.
ADVERTISEMENT
Sebab niat dan tekat saya begitu besar karenanya saya selalu mencari informasi - informasi terkait beasiswa di media sosial, kemudian setelah saya mencari - cari dibeberapa media dan saat itu saya menemukan salah satu postingan poster tentang beasiswa bidikmisi di sosial media resmi kampus swasta diJakarta dan entah kenapa saya merasa tertarik dengan beasiswa tersebut.

Akhirnya saya memberanikan diri untuk ikut dan daftar di beasiswa tersebut dengan harapan saya bisa kuliah dengan gratis, walaupun banyak orang didaerah kampung saya beranggapan mendapatkan beasiswa di kota itu sangatlah sulit.

Setelah saya lengkapi pemberkasan dokumen dan persyaratan yang diperlukan untuk mendaftar, saya langsung kirim berkas tersebut ke pihak kampus melalui kantor pos. Dengan keterbatasan yang saya miliki terkadang kalau mendengarkan narasi yang menjatuhkan, saya merasa tidak akan mungkin diterima beasiswa di kota, dengan ikhtiar dan selalu berdoa kepada allah swt saya menyakinkan diri saya bahwasanya saya akan bisa.
ADVERTISEMENT
Kemudian sebulan dari pengiriman berkas, saya mendapatkan telpon dari pihak kampus yang mengatakan bahwasanya saya lolos dalam seleksi berkas dan untuk mengarahkan saya agar melakukan tes wawancara yang diadakan di kampus. Saat itu juga saya bercerita ke kedua orang tua saya, bahwasanya saya lolos seleksi berkas beasiswa di kota jakarta. Dengan tatapan bangga dan sedikit tidak percaya orang tua saya mengatakan " semoga ini awal dari kamu melangkah untuk sukses ya nak, ibu cuma bisa mendoakan saja yang terbaik"
Setelah dua hari saya ditelpon untuk diarah kan untuk melakukan tes wawancara yang diadakan kampus, saya bergegas untuk berangkat ke jakarta dengan membawa semangat dan suatu khayalan yang begitu besar. Sesampainya dikampus dan ruangan untuk tes wawancara tiba - tiba saya merasa gugup dan resah, setelah dilakukan tes wawancara tersebut saya merasa kurang puas dengan jawaban yang saya katakan saat itu, tetapi saya tetep semangat dan ikhtiar kalau saya masih ada peluang untuk lolos seleksi terakhir ini.
ADVERTISEMENT
Karena keyakinan tekat dan keinginan saya yang tak mudah menyerah untuk patah semangat, Alhamdulilah saya dinyatakan lulus seleksi dan menerima beasiswa tersebut, dan waktu itu setelah saya mengetahui bahwasanya saya dinyatakan diterima diperguruan tinggi dijakarta saya merasa tidak menyangka dan kebahagian yang mungkin tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Karena dengan semangat dan ikhtiar saya selalu konsiten untuk berdoa dan berproses, akhirnya saya bisa kuliah di jakarta dengan secara gratis atau kata lain berkuliah dengan beasiswa yang paling bergengsi.