Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Keburukan Sendiri Ala Kapitalis Sekuler
3 April 2022 17:06 WIB
Tulisan dari Eva Septya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah dari kita menjumpai orang dengan bangganya membuka aib sendiri, katanya agar tidak munafik dan tidak mau dianggap sebagai orang yang hanya menampakkan sisi baiknya saja sehingga dibukalah semua kemaksiatan yang pernah dia lakukan.
ADVERTISEMENT
Selain itu kemaksiatan dalam masyarakat kapitalis adalah sesuatu yang sudah sangat biasa misalnya pacaran, menyontek, ghibah sudah sebagai kebiasaan. Jadinya aib tidaklah dipandang sebagai aib bahkan ada juga bangga, wajar kalau akhirnya banyak yang tidak merasa bersalah ketika mengumbar aibnya karena kemaksiatan itu banyak yang melakukan.
Mindset kapitalis memang membuat seseorang hilang urat malunya ketika ketahuan pernah melakukan dosa, apalagi negara tidak memberi pemahaman bagaimana seharusnya seorang muslim menjalani hidup. Ketidakpahaman tentang islam dibiarkan saja oleh negara, bahkan sistem pendidikan yang diberikan basisnya adalah sekuler. Kurikulumnya memisahkan agama dari kehidupan. Maka wajarlah ketika generasinya sebagai permainan sekuler kapitalis.
Maka dari itu untuk mempunyai mindset dan pola sikap yang benar dalam hidup ini kita butuh belajar islam secara kafah bersama guru yang bisa membentuk kepribadian islam. Nanti kita menjadi paham untuk apa hidup ini agar bisa mengambil pilihan yang benar dalam hidup, tahu mana yang harus dilakukan dan yang mana yang harus ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Termasuk tahu tentang pandangan islam dan mengaplikasikannya sehingga kita akan selamat dari pemikiran kapitalis sekuler. Kita tidak akan memandang remeh dosa dan tidak akan mentolerir bentuk kemaksiatan apapun karena tahu betul bahwa Allah akan menghisapnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini