Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Babak Lanjut Perang Dagang Amerika dan China
29 April 2018 14:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari eva situmorang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
China telah menerima informasi bahwa Menteri Keuangan AS (Amerika Serikat) Steven Mnuchin kemungkinan akan mengunjungi Beijing untuk membicarakan mengenai perang dagang yang terjadi dan ini akan jadi kunjungan pertama Mnuchin ke China sebagai Menteri Keuangan.
ADVERTISEMENT
Melalui Kementerian Luar Negeri mereka, China telah mengeluarkan pernyataan bahwa akan menyambut baik rencana ini dalam rangka menyelesaikan perselisihan dagang yang ada. Namun China juga harus mempersiapkan diri jika kedua belah pihak tidak bisa mencapai kesepakatan.
China menyatakan bahwa sebagai Negara besar, tidak mengagetkan jika China dan AS mengalami perselisihan perdagangan, namun masalah semacam ini bisa diselesaikan melalui bilateral, multilateral namun tidak akan pernah bisa diselesaikan melalui cara unilateral seperti yang telah dilakukan AS sebelumnya. Menurut para ahli ekonomi di China, negosiasi ini bisa dilakukan dalam kerangka World Trade Organization (WTO).
Melalui pertanyataan di media, Presiden Trump menyatakan bahwa ada kemunginan besar untuk mencapai kesepakatan, kedua belah pihak sama-sama serius ingin menyelesaikan masalah. AS akan terus melakukan kenaikan tarif untuk produk China hingga tercapai kesepakatan perdagangan.
ADVERTISEMENT
Menurut Tu Xinquan, Direktur Institusi China dari Universitas Ekonomi dan Bisnis International di Beijing, langkah ini dilakukan Pemerintah Trump karena dalam waktu dekat akan dilakukan pemilihan kongres dan Pemerintahan Trump memerlukan kebijakan yang akan mendulang dukungan dari pihak yang terkena dampak perang dagang ini seperti Boeing and General Motors dan American Soybean Association.
Perang dagang ini terjadi saat AS mengancam memberlakukan tarif untuk barang-barang dari China yang jumlahnya mencapai USD 150 miliar dan China juga mengancam untuk memberlakukan tarif kepada barang-barang dari AS sebesar USD 50 miliar.