Konten dari Pengguna

Analisis Lingkungan terhadap Perusahaan Bukalapak

Evan Nurprasetyo Abimanyu Serang
Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi di Universitas Brawijaya
3 Oktober 2022 21:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Evan Nurprasetyo Abimanyu Serang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bukalapak sebagai E-commerce memiliki sejumlah faktor lingkungan yang pastinya berpengaruh terhadap kinerja perusahan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bukalapak sebagai E-commerce memiliki sejumlah faktor lingkungan yang pastinya berpengaruh terhadap kinerja perusahan. Foto: Shutterstock
Sebagai startup yang bergerak di bidang pelayanan jual-beli online, Bukalapak memiliki lingkungan internal yang mendukung kegiatan operasional perusahaan, salah satunya adalah struktur organisasi. Dengan memiliki lebih dari 2.000 karyawan yang tersebar dalam 37 divisi, Bukalapak memiliki struktur organisasi yang dikepalai oleh seorang Chief Excecutive Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO), President of Commerce and Fintech, CEO of Mitra Bukalapak, dan President. Tidak hanya itu, lingkungan internal Bukalapak ini juga mencakup posisi-posisi karyawan tetap, seperti pada posisi developer perusahaan. Di Bukalapak, posisi developer ini memiliki tujuh jenis yaitu back end, front end, system engineer, mobile developer, site reliability engineer (SRE), Quality Assurance (QA) engineer, dan data engineer. Tidak hanya itu, ternyata Bukalapak memiliki sejumlah investor dalam hal kepemilikan sahamnya. Diketahui, Bukalapak memiliki 47 pemegang saham, seperti PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk yang sudah memiliki kepemilikan saham di Bukalapak sebesar 31,9% saham dari total saham.
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, Bukalapak tidak hanya memiliki lingkungan internal. Akan tetapi, Bukalapak juga memiliki lingkungan eksternal, seperti lingkungan ekonomi, budaya kerja dan penggunaan teknologi dalam kegiatan bisnisnya. Dari sisi lingkungan ekonomi, Bukalapak harus menghadapi tren tuntutan bentuk perusahaan yang diinginkan oleh para investor. Contohnya adalah Bukalapak memutuskan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 100 karyawannya dari total 2.000 karyawan untuk penataan startegi internal dalam menjaga efisiensi kinerja perusahaan agar selaras dengan tren perusahaan yang diinginkan oleh para investor yaitu bertransformasi menjadi Sustainable E-commerce dimana Bukalapak akan menjadi perusahaan e-dagang yang bisa mencetak banyak untung. Tidak hanya itu, Bukalapak ternyata memiliki budaya kerja bagi para karyawannya seperti, jam masuk kerja yang fleksibel, jam kerja over bisa diganti cuti, dimungkinkan untuk melakukan remote working, dan perlakuan ramah terhadap para pekerja ibu hamil. Meskipun begitu, lingkungan eksternal Bukalapak tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Sebagai perusahaan e-commerce, Bukapalak telah mengembangkan teknologi modern yaitu Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini telah membantu pelanggan dalam memberikan rekomendasi produk-produk secara otomatis sesuai preferensi pelanggan dan membantu menyaring gambar-gambar produk yang tidak aman untuk ditampilkan.
ADVERTISEMENT
Selain lingkungan internal dan eksternal, Bukalapak sebagai e-commerce memiliki satu jenis lingkungan yaitu lingkungan antara. Lingkungan ini tampak dari tingkat persaingan yang dihadapi oleh Bukalapak sebagai e-commerce, salah satunya adalah Bukalapak harus bersaing dengan e-commerce lain dalam hal inovasi penggarapan pasar pedesaan yaitu Tokopedia dan Shopee. Kedua e-commerce ini sama-sama memiliki strategi bisns yang visioner dan efektif. Tidak hanya itu, Bukalapak memiliki berbagai produk digital yang telah menjangkau masyarakat, seperti Mitra Bukalapak yang telah menjangkau lebih dari 13,5 juta UMKM. Selain itu, dalam lingkungan antara, Bukalapak memiliki sebuah komunitas pelapak yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Komunitas ini ditujukan untuk membantu para pelapak yang ingin saling berbagi tips dan saran serta meningkatkan kedekatan antarpelapak.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan e-commerce yang mampu bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, Bukalapak telah menjalin banyak kesepakatan internal yang berkaitan dengan promosi jabatan karyawan internal. Salah satu contohnya adalah pengangkatan CEO baru. Pada tahun 2022, Bukalapak mengumumkan pengangkatan CEO baru bernama Willix Halim untuk menggantikan CEO lama yang telah mengundurkan diri. Sebelumnya, Willix Halim merupakan orang penting dibalik pertumbuhan Bukalapak dimana dia menjabat sebagai Chief Operating Officer pada tahun 2016 lalu. Tidak hanya itu, kesepakatan internal Bukalapak juga menyangkut promosi jabatan lain seperti pengangkatan dewan direksi baru Bukalapak pada tahun 2022, dimana terdapat dua nama yang akan masuk ke dalam jajaran direksi baru Bukalapak yaitu Victor Putra Lesmana dan Howard Nugraha Gani. Sebelum diangkat menjadi anggota direksi, Victor menjabat sebagai President of Commerce and Fintech di Bukalapak. Sedangkan, Howard menjabat sebagai CEO PT. Buka Mitra Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain berkecimpung dalam kesepakatan internal, Bukalapak juga memiliki berbagai kesepakatan eksternal. Salah satunya adalah perekrutan karyawan baru bagi masyarakat umum. Perusahaan terus mencari talent-talent digital dengan menggelar rekrutmen kerja berupa BUKA Acceleration Program. Perekrutan kerja ini menggunakan dua jalur yaitu Product Management Acceleration Program dan Technology Full Stack Acceleration Program. Tidak hanya itu, Bukalapak juga menjalin kerjasama dengan pihak eksternal, salah satunya adalah kerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia. Pada tahun 2021 lalu, Bukalapak dan Dewan Masjid Indonesia menjalin kerjasama untuk mengembangkan sebuah aplikasi Serambi Masjid yang bertujuan untuk membantu Umat Muslim dalam menjalan kegiatan infaq dan shodaqoh untuk masjid secara digital serta memudahkan Umat Muslim untuk menjalankan kegiatan ibadahnya di tengah situasi pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Selain kesepakatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Bukalapak, terdapat satu jenis lingkungan lagi yaitu lingkungan antara. Salah satu contoh yang dapat ditunjukkan adalah kerjasama Bukalapak dengan sejumlah perusahaan FMCG atau Fast Moving Consumer Goods seperti Unilever, Danone, Coca-Cola, dan lain sebagainya yang ada di Indonesia. Melalui PT. Buka Mitra Indonesia, kerjasama antara Bukalapak dan sejumlah perusahaan FMCG akan berfokus pada hal-hal penting yang berkaitan dengan layanan distribusi yang efektif dan cepat serta ketersediaan stok kepada 7 juta mitra Bukalapak.