Konten dari Pengguna

10.000 Langkah di Petra, Yordania

Evelyn Adisa
Diplomat - Peserta Sesdilu 78
13 Maret 2025 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
Tulisan dari Evelyn Adisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
The Monastery, Petra. Sumber: pribadi
zoom-in-whitePerbesar
The Monastery, Petra. Sumber: pribadi
ADVERTISEMENT
Petra. Sebuah kota kuno yang juga dijuluki “The Lost City” merupakan kota yang dihuni oleh bangsa Nabatea lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Bangunan di Petra yang diukir langsung di dinding batu menjadikannya salah satu situs arkeologi paling spektakuler di dunia.
The Treasury, Petra. Sumber: pribadi
zoom-in-whitePerbesar
The Treasury, Petra. Sumber: pribadi
Beberapa struktur bangunan yang masih dapat dilihat antara lain makam-makam kerajaan, kuil-kuil kuno, amfiteater, serta 2 bangunan yang menjadi ikon yaitu “The Treasury” dan “The Monastery”. Dalam perjalanan menuju The Treasury, pengunjung harus melalui “Siq” yaitu celah sempit sepanjang 1,2 km yang diapit oleh tebing batu setinggi lebih dari 100 meter.
The entrance of Siq, Petra. Sumber: pribadi
Oleh karena keunikannya, Petra dinobatkan sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia pada tahun 2007, serta termasuk dalam UNESCO World Heritage Site sejak tahun 1985.
ADVERTISEMENT
Selama 3,5 tahun penugasan saya di Yordania, tidak pernah terbayangkan bahwa saya akan mengunjungi Petra begitu sering hingga tak terhitung jumlahnya. Kunjungan ke Petra dilakukan baik dalam rangka pekerjaan maupun perjalanan pribadi. Dalam tugas saya pada Fungsi Protokol, saya kerap kali mendampingi delegasi dari Indonesia dalam kunjungan mereka ke Petra. Selain itu, daya tarik Petra juga membuat keluarga dan teman-teman yang berkunjung dari Indonesia selalu antusias untuk mengunjungi tempat ini.
Setiap perjalanan ke Petra menawarkan pengalaman yang berbeda. Adanya 4 musim di Petra menuntut kita untuk menyesuaikan pakaian, mengenakan pakaian hangat di musim dingin dan pakaian yang lebih nyaman serta ringan di musim panas. Namun, faktor terbesar yang membedakan setiap kunjungan adalah dengan siapa kita bepergian. Ada yang lebih menikmati perjalanan santai, mengabadikan momen dengan berfoto, atau sekadar bersantai di warung khas Bedouin sambil menikmati segelas teh. Sementara itu, ada juga yang lebih menyukai eksplorasi cepat, menjelajahi lebih banyak sudut kota kuno Petra dalam waktu yang lebih singkat.
ADVERTISEMENT
10.000 langkah di Petra bukan sekadar perjalanan fisik untuk memenuhi target langkah harian, tetapi sebuah perjalanan melintasi waktu dan sejarah, sarat dengan cerita serta momen berharga yang akan selalu saya kenang dengan hangat ketika kembali ke Indonesia.