Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kesetaraan Gender dalam Dunia Arsitektur
18 Januari 2022 15:58 WIB
Tulisan dari EVELYN MARELLA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, kesetaraan gender telah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Indonesia bahkan dunia, yang mana kesetaraan gender dibentuk melalui sosial budaya masyarakat setempat yang melahirkan perbedaan kebiasaan antara pria dan wanita.
ADVERTISEMENT
Kesetaraan gender sendiri berhubungan erat dengan dunia arsitektur. Hal tersebut dibuktikan melalui buku Architecture from without: Body, Logic, and Sex, bahwa arsitektur berperan dalam ruang fisik bangunan hingga menentukan peran dan fungsi masyarakat yang berada dalam bangunan tersebut, sementara keluarga dianggap sebagai fokus utama dalam upaya mencapai kesetaran gender.
Sayangnya, saat ini masih banyak hunian di Indonesia yang belum mencapai kesetaraan gender yang diharapkan. Maraknya hunian di Indonesia yang membagi ruang hunian berdasarkan hierarki tidak pantas diterapkan di zaman modern ini.
Menurut pandangan pribadi, pembagian tersebut sudah kuno dan sudah saatnya beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Tentunya perkembangan zaman tersebut perlu didampingi oleh peran arsitektur agar siap menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai keselarasan antara ruang bangunan dengan kemitraan peran gender. Tantangan tersebut dapat dijawab melalui penataan fungsi serta konektivitas ruang yang mencakup aspek akses, partisipasi, dan kontrol.
ADVERTISEMENT
Sehubungan dengan hal-hal tersebut, ruang komunal pantas digunakan sebagai strategi penyetaraan gender dalam hunian di Indonesia. Ruang komunal sebagai tempat berkumpul dan berinteraksi menawarkan konsep yang menarik dan bermanfaat bagi para penghuninya.
Konsep Ruang Komunal Unggul dibandingkan Konsep Terdahulu
Konsep ruang komunal lebih unggul dibandingkan dengan penataan ruang berdasarkan hierarki yaitu umum, semi-privat, dan privat dalam hal konektivitas ruang. Hal tersebut disebabkan ruang komunal dapat memenuhi ketiga aspek yaitu akses, partisipasi, dan kontrol yang dapat mewujudkan kesetaraan gender dalam hunian di Indonesia.
Selain itu, minimnya toleransi dan rasa saling percaya antar penghuni di zaman modern ini dapat ditangani melalui konsep ruang komunal yang memiliki pembatas antar ruang yang minim. Hal tersebut dapat menciptakan transparansi aktivitas yang dilakukan oleh setiap penghuni.
ADVERTISEMENT
Keunggulan lain dari penerapan konsep ruang komunal adalah cakupan penerapannya yang luas, sehingga dapat berlaku di satu lingkungan tempat tinggal dengan mengadaptasi satu buah fasilitas bersama, baik taman ataupun fasilitas lain. Hal tersebut cukup efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan keakraban antar penghuni di sekitarnya.
Kelebihan yang Ditawarkan dari Konsep Ruang Komunal
Selanjutnya, ruang komunal menyuguhkan banyak kelebihan dalam penerapannya. Selain menciptakan toleransi terhadap kesetaraan gender, ruang komunal juga berpengaruh pada aktivitas, produktivitas, serta kehidupan penghuni.
Saat ini, keengganan antar penghuni dalam satu hunian untuk berinteraksi dan berkomunikasi masih cukup tinggi, maka dengan penerapan ruang komunal penghuni diharapkan dapat mempererat relasi dan meningkatkan interaksi serta komunikasi antar satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Ruang komunal juga dapat dijadikan sebagai alternatif untuk pemanfaatan tempat yang berada dalam dunia luar, seperti lingkungan rumah tinggal yang terabaikan oleh lingkungan sekitar, tempat tersebut dapat diubah menjadi tempat yang menarik serta mengundang perhatian dari lingkungan sekitar, misalnya dijadikan taman bermain anak-anak atau lapangan olahraga.
Menurut Ridwan Kamil, sejalan dengan kondisi Covid-19 saat ini perlu adanya adaptasi desain work-life-play. Tentu, desain tersebut sejalan dengan konsep ruang komunal yang berusaha mendesain tempat kerja yang tetap dekat dengan tempat hiburan juga tempat tinggalnya. Hal tersebut diharapkan dapat mengefektifkan seluruh kegiatan penghuni dan masyarakat sekitarnya.
Desain Connecting Room di Indonesia
Pada tingkat lebih lanjut, konsep ruang komunal dalam hunian di Indonesia dapat dikembangkan menjadi konsep ruang dengan menerapkan desain connecting room atau ruang penghubung. Misalnya hunian vertikal seperti apartemen, dua buah kamar yang berbagi dinding dapat dihubungkan oleh ruang penghubung pribadi.
ADVERTISEMENT
Konsep tersebut sangat cocok diterapkan di Indonesia akibat lahan yang terbatas, sehingga masyarakat dapat memaksimalkan penggunaan ruang. Di dalam ruang tersebut tidak perlu banyak penghalang seperti dinding, tetapi cukup menggunakan elemen pemisah seperti lemari atau kain.
Penghuni yang berada dalam ruang tersebut dapat mengatur kembali tatanan fungsi serta peletakan berdasarkan kebutuhan aktivitas penghuni. Selain itu, kelebihan connecting room ialah pembagian ruang menjadi jelas dan lebih terbuka. Maka dari itu, connecting room dapat menjadi salah satu alternatif untuk terciptanya kesetaraan gender dalam dunia hunian di Indonesia.
Singkatnya, kesetaraan gender tidak hanya menyangkut soal pendidikan ataupun pekerjaaan, tetapi juga menyangkut persoalan dalam dunia arsitektur. Kesetaraan gender dengan arsitektur memiliki pengaruh yang kuat antar satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Arsitektur memiliki peran yang sangat penting bagi peningkatan kesetaraan gender di Indonesia terlebih dalam lingkup keluarga, sebagaimana ia merupakan produsen dari bangunan juga ruang fisik di sekitarnya. Upaya penyetaraan gender dalam lingkup hunian keluarga di Indonesia tersebut mendorong terciptanya suatu solusi terbaik, yaitu dengan menerapkan konsep ruang komunal atau ruang kumpul bersama.
Dari sudut pandang saya, ruang komunal tersebut menawarkan banyak kelebihan dalam penerapannya, sehingga saya berharap agar negara Indonesia yang dibantu para arsitek mampu mengadopsi konsep baru tersebut serta mengembangkannya menjadi suatu hal yang baik dan dapat membangun kehidupan masyarakat Indonesia kedepannya.