Bisnis Modal Jari Bareng Aplikasi Mediv

Evi Sri Rezeki
Penulis yang kalau lagi nulis harus ditemani kopi
Konten dari Pengguna
21 Mei 2019 5:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Evi Sri Rezeki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjadi pribadi mandiri itu menurut saya ada dua faktor, dipaksa oleh keadaan atau pendidikan keluarga. Bisa jadi kedua faktor itu sekaligus, sih. Mandiri di sini maksudnya bisa mengurus diri dan membiayai hidup sendiri. Lebih baik lagi bisa membantu orang lain.
ADVERTISEMENT
Bisnis modal jari bareng aplikasi Mediv
Saya termasuk anak yang dididik cukup keras oleh orang tua sejak kecil. Mulai dari usia Sembilan tahun saya punya tugas membereskan rumah seperti mengepel lantai, mencuci piring, dan menyetrika baju semua orang. Saya tidak diiming-imingin uang jajan lebih atau bonus semacam mainan. Kalau saya ingin beli buku atau mainan, saya mesti menabung dari uang jajan sehari-hari. Orang tua saya bukan termasuk yang suka menghadiahi mainan atau apa pun jika naik kelas, nilai bagus, dan dapat rangking di kelas. Karena saya sangat suka membaca, saya menyewakan komik di kelas untuk membiayai hobi beli buku atau mainan.
Menginjak usia kuliah, saya dan orang tua membuat kesepakatan bahwa bila saya tidak lolos perguruan negeri saya tidak akan kuliah atau membiayai kuliah sendiri. Tentu saja saya memilih opsi kedua. Entahlah ini hal yang perlu disayangkan atau bukan, saya tidak lulus perguruan negeri dan masuk ke swasta. Biaya masuk awal memang ditanggung Ayah, selebihnya untuk biaya semester, tugas, dan sebagainya saya harus putar otak buat cari uang.
ADVERTISEMENT
Mulai dari jualan makanan di kampus, kerja serabutan sebagai event organizer, dan penjaga warnet saya jajaki. Alhamdulillah sih cukup buat biaya kuliah yang terbilang tinggi bahkan pada saat itu. Ada memang kalanya saya mesti merelakan diri buat cuti karena tidak mampu bayar kuliah tepat waktu. Alhasil saya kuliah cukup lama. Sebetulnya saya sudah berpikir buat berbisnis tapi saya bingung modalnya dari mana.
Roadshow Bandung Bisnis Modal Jari
Ngomong-ngomong soal bisnis tanpa modal, ada lho bisnis modal jari bareng aplikasi Mediv. Pasti tertarik, kan? Jadi ceritanya tanggal 18 Mei 2019 kemarin saya menghadiri acara Roadshow Bandung Bisnis Modal Jari yang diadakan oleh Kimia Farma dan Kumparan di Harris Hotel & Convention, Ciumbuleuit, Bandung.
ADVERTISEMENT
Para peserta Roadshow Bandung Bisnis Modal Jari
Acara tersebut menghadirkan tiga pembicara kece yaitu Bapak Honesti Basyir—CEO PT. Kimia Farma (persero) Tbk, Yasa Singgih—founder Men’s Republic, dan Stefanie Kurniadi—founder CRP Group. Ketiganya berbagi tips dan latar belakang mengapa terjun ke dunia bisnis. Ruangan Bright 2 Ballroom Harris Hotel langsung disesaki peserta yang memang akan dan sedang berkecimpung di dunia bisnis.
Para pembicara Roadshow Bandung Bisnis Modal Jari
Menurut Bapak Honesti Basyir, perusahaan Kimia Farma sudah berusia 202 tahun. Wow banget! Siapa sih yang tidak mau bisnisnya selanggeng itu? Meski Kimia Farma termasuk perusahaan yang tua namun dari segi manajemen dan produk senantiasa memudakan diri. Mengikuti perkembangan zaman. Jadi itu, lho resepnya kalau mau usaha kita berumur panjang. Karena itulah Kimia Farma meluncurkan platform baru bernama Mediv.
ADVERTISEMENT
Pak Honesti Baysir, CEO PT. Kimia Farma Tbk. sedang memaparkan tentang aplikasi Mediv
Yasa Singgih sebagai founder Men’s Republic mengaku bahwa pertama kali berbisnis karena orang tuanya sakit. Awalnya di tahun 2012, ia mengambil produk-produk fashion pria dari Tanah Abang lalu dijual secara online. Ia berprinsip ‘start small and think big’. Waktu itu industri online shop belum sebesar dan semaju sekarang. Ia berjualan di Kaskus. Lama-lama Yasa memutuskan untuk membuat brand sendiri. Tahun 2014, Yasa bekerja sama dengan produsen sepatu Cibaduyut, Bandung untuk membuat produk sendiri.
Yasa Singgih bercerita awal mula membentuk Men's Republic
Di tahun-tahun itu pula Instagram booming sehingga Yasa meng-endors artis-artis. Brand-nya mulai dikenal oleh masyarakat. Men’s Republic fokus pada produk fashion pria terutama sepatu dengan core values yaitu simple design, excellent material, & gentlemen pride. Yasa yang baru berumur 24 tahun itu jeli melihat peluang saat dunia internet dan media sosial berkembang. Ia sangat mensyukuri industri online terbentuk, infrastrukturnya pun telah siap.
ADVERTISEMENT
Stefanie Kurniadi memberi tips-tips berbisnis di era digital
Tidak berbeda jauh dengan cerita Yasa Singgih, Stefanie Kurniadi, founder CRP Group yang menaungi Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Sambal Khas Karmila, dan Nasi Goreng Mafia ini didesak oleh kondisi keluarga. Sebetulnya ia tidak dilahirkan di keluarga pebisnis namun krisis moneter 1998 berimbas pada keluarganya. Maka sejak SMP, ia membiasakan diri untuk mengambil peluang bisnis yang ada. Misalnya saat salah satu temannya sweet seventeen, ia menawarkan diri untuk membuat undangan. Itulah pertama kalinya ia mendapatkan uang sendiri. Ste makin mengasah diri melihat dan mengambil peluang.
Selama delapan tahun sejak Stefanie kuliah di Bandung bersama kawan-kawannya jatuh bangun membuka bisnis kuliner. Mulai dari jualan cendol, warteg, sampai jasa konsultan produk. Ia menyadari bahwa bisnis yang berkesinambungan mesti berupa produk. Berbeda dengan jasa, waktu yang dihabiskan lebih banyak seiring bertambahnya klien. Nasi Goreng Mafia merupakan bisnis produk pertamanya yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Tips dari Stefanie buat yang mau berbisnis produk harus dapat mengemas dan memarketingkannya tetapi juga mesti fokus pada kualitas produk. Berbisnis digital di era sekarang adalah keputusan yang tepat karena konsumennya sudah siap. Menyimak perkembangan media sosial, Youtube hari ini paling banyak dikonsumsi masyarakat. Ia berpesan untuk memanfaatkan media sosial agar memberi benefit pada bisnis kita. Contohnya ada video viral, buat video yang memanfaatkan keviralan itu dengan mengadaptasinya. CRP Group sangat memanfaatkan media digital dalam mengembangkan brand.
Stefanie menutup pemaparannya dengan pernyataan yang cukup menohok. Di era digital kita tidak punya lagi alasan untuk menunda bisnis dengan dalih tidak punya produk, modal, atau berbagai pembenaran lain. Karena kita bisa memulai bisnis modal jari.
ADVERTISEMENT
Bisnis Modal Jari Bareng Aplikasi Mediv
Banyak orang yang takut memulai bisnis. Bisa juga bingung sih, mau mulai dari mana? Nah, kenapa tidak coba dari aplikasi Mediv. Mediv adalah platform pertama dan satu satunya dalam industri kesehatan di Indonesia yang memungkinkan Mitra Mediv untuk berjualan alat kesehatan dan produk kosmetik hampir tanpa modal dan tanpa membutuhkan ruangan atau gedung khusus. Mengapa? Kita tidak perlu mengambil barang dan menyediakan tempat penyimpanannya. Seringkali ruangan itu justru membutuhkan modal besar.
Aplikasi Mediv
Mari kita bandingkan mulai dengan bisnis sendiri dengan menjadi Mitra Mediv. Keuntungan menjadi Mitra Mediv adalah bebas risiko, bebas biaya penyimpanan, mendapat edukasi bisnis, tidak ada biaya penyusutan, didukung penuh oleh Kimia Farma perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, dan large exposure. Sedangkan bila kita mulai bisnis sendiri, kita harus menghadapi risiko bisnis, butuh biaya penyimpanan, dan tidak ada edukasi bisnis.
ADVERTISEMENT
Latar belakang Kimia Farma membuat Mediv ini sebab menyadari adanya keterbatasan autlet untuk menyediakan alat kesehatan baik dari sisi ruangan maupun stok. Selain itu, Kimia Farma ingin berkontribusi kepada masyarakat luas dan memajukan industri kesehatan di Indonesia dengan membuka peluang kerja dan menjadi entrepreneur dengan cara menjadi mitra dan memiliki toko virtual.
Apa sih kelebihan Mediv? Mediv memanjakan pembeli yang walaupun membeli produk secara online dapat merasakan pengalaman berbelanja alat kesehatan seperti di dunia nyata dengan teknologi Augmented Reality. Ada tiga platform yang disediakan Mediv yaitu Mediv Screen, Mediv App, dan Mediv AR.
Mediv screen merupakan sebuah layar interaktif yang memungkinkan end customer berbelanja langsung melalui layar yang ditempatkan di tempat umum misalnya di apotek Kimia Farma. Mediv app merupakan aplikasi android yang digunakan para Mitra Mediv untuk bertransaksi dan mendapatkan margin dengan menjadi reseller. Sedangkan Mediv AR adalah plugin tambahan yang berguna sebagai katalog dari produk-produk tertentu di Mediv app dengan teknologi Augmented Reality sehingga katalog akan berwujud 3D.
ADVERTISEMENT
Produk yang tersedia di aplikasi Mediv berupa alat kesehatan dan kecantikan. Alat kesehatan ini seperti penguat dan penyangga, diagnosis portable, alat bantu jalan, alat olahraga, dan furniture medis. Alat kecantikan yang tersedia adalah untuk ibu dan anak, supplement, beauty face, face mask, beauty lips, dan beauty skin. Lengkap, ya!
Bagaimana caranya menjadi Mitra Mediv? Gampang banget, deh. Kamu tinggal mengunduh aplikasi Mediv di Play Store. Mobile app ini memungkinkan kamu untuk menjual semua produk yang ada. Keuntungannya kamu akan mendapat margin sebesar 10% dari harga jual bahkan bisa dapat extra margin. Ada juga point rewards Top spender dan mendapat voucher KFstore sebesar Rp25.000. Beneran bisnis modal jari doang, kan? Buat tahu info lebih lengkap sila meluncur ke Instagram @mediv.id dan kunjungi situsnya di mediv.co.id.
ADVERTISEMENT
Seandainya waktu saya kuliah dulu sudah ada bisnis model begini, saya pasti tidak ragu buat bergabung. Dengan tips-tips berjualan online dari pakar Yasa Singgih dan Stefanie Kurniadi dipraktikan pada bisnis modal jari bareng aplikasi Mediv, saya yakin kamu pasti bisa berhasil memulai usaha. Tinggal mau atau tidak? Yuk, pupuk jiwa mandiri kita dari sekarang.