Konten dari Pengguna

Menurunnya Pengetahuan Tentang Pendidikan Kewarganegaraan Di Indonesia

Evril levi Pasaribu
saya seorang mahasiswi di universitas pamulang, semester 3
24 November 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Evril levi Pasaribu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
memainkan perannya dalam membentuk warga negara yang kritis, toleran dan bertanggung jawab, dengan tetap relevan menghadapi tantangan zaman. Di zaman sekarang, Pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan semakin menurun, kita semua mengetahui bahwa Pendidikan kewarganegaraan sangat penting. karena Pembelajaran kewarganegaraan mengajarkan tentang sistem pemerintah, UUD 1945, nilai-nilai Pancasila dan pembentukan karakter untuk menjadi warga negara yang baik.
ADVERTISEMENT
Namun akhir-akhir ini, Masyarakat, terutama generasi muda, cenderung kurang memahami Pendidikan kewarganegaraan. Masalah ini sangat mengkhawatirkan, karena Pendidikan kewarganegaraan salah satu alat yang seharusnya membantu memperkuat rasa bangga dan cinta tanah air akan negara sendiri, mendorong demokrasi dan meningkatkan aturan dan etika dalam kehidupan bersosial. Adapun faktor yang mempengaruhi penurunan Pendidikan kewarganegaraan ialah perubahan kurikulum, kurangnya pemahaman guru dan pengaruh teknologi.
Study kasus:
Seorang konten kreator tiktok memberikan eksperimen sosial kepada siswa smp, dalam konteks ini pertanyaan nya sangat mudah, yaitu tentang kepanjangan Mpr, dan ibu kota provinsi yang ada di Indonesia, akan tetapi banyak anak- anak yang tidak mengetahui dan bahkan Sebagian dari orang itu menjawab dengan asal-asalan.
ADVERTISEMENT
Pakar Pendidikan universitas negeri Surabaya menyatakan, hal ini menjadi refleksi untuk kita bahwa ada yang harus kita cek dalam kurikulum kita, mengapa pengetahuan umum yang seharusnya menjadi basic bagi anak-anak, kemudian tidak lagi dikuasai oleh anak-anak. Kurikulum Merdeka itu konsepnya bagus akan tetapi harus diingat bahwa Ketika kurikulum yang bagus itu belum tentu hasilnya bagus jika tidak didukung oleh konsistensi, komitmen,penyiapan sarana,perubahan mindset, dll. Maka yang terjadi hari ini, secara konsep baik karena penerapan dilapangan tidak baik, lalu anak-anak akan belajar kehilangan arah. ( selasa, 8/10/2024).
pipit widiatmaka menyatakan dalam (journal kendala pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter peserta didik di dalam proses pembelajaran) bahwa menurunnya pengetahuan ini dapat disebabkan oleh:
ADVERTISEMENT
kurangnya penguasaan kompetensi guru pkn
kualitas guru menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter siswa, sehingga proses pendidikan karakter didalam proses pembelajaran menjadi terkendala. surakhmad (2004, p, 1) mengemukakan bahwa "kekuatan dan mutuh pendidikan suatu negara dapat dinilai dengan faktor guru sebagai salah satu indeks utama". itulah sebabnya mengapa guru merupakan faktor yang mutlak didalam pembangunan. kualitas pendidikan di indonesia ditentukan oleh guru, entah dari segi kualitas maupun pemerataan guru diwilayah tertentu. (desember 2016).
Namun, perlu kita ketahui juga, bahwa teknologi yang semakin canggih juga, membawa dampak yang sangat signifikan bagi anak-anak masa sekarang, karena jika seorang anak kecanduan main teknologi, mereka akan dominan tidak peduli kepada guru saat mengajar dan membuat anak-anak susah membuka Kembali Pelajaran yang telah dipelajari.
ADVERTISEMENT
Dampak negatif yang ditimbulkan pada saat menurunnya pengetahuan tentang pkn adalah melemahnya kesadaran berbangsa dan bernegara, kurangnya akan cinta tanah air, rendahnya partisipasi politik, peningkatan konflik sosial, minimnya Pendidikan etika dan moral, rendahnya kemampuan berfikir kritis dalam sosial.
Kesimpulannya adalah menurunnya Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia merupakan peristiwa yang membawa dampak rumit. Hal ini dapat membuka ruang untuk pengembangan kurikulum yang lebih relevan, dengan kehidupan modern sekarang. Dilain sisi penuruan ini menyebabkan melemahnya nilai- nilai kebangsaan, hak dan kewajiban, dan pentingnya toleransi.
solusi yang dapat dilakukan dengan cara Pendidikan kewarganegaraan terus dikembangkan dan tenaga Pendidikan tepat sasaran dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, serta partisipasi pemerintah dalam kurikulum makin di perhatikan.
ADVERTISEMENT