Konten dari Pengguna

Dimensi Kebahagiaan

ewia ejha putri
1. Pimpinan Lembaga PKBM Pahlawan kerinci. 2. Anggota LHKP Muhammadiyah Jambi 3. Pengamat Sosial
22 Oktober 2023 5:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan, sebuah kata yang sering kita dengar, tetapi apakah kita benar-benar memahami esensinya? Martin Seligman, seorang ahli psikologi positif terkemuka, membawa pemahaman baru tentang kebahagiaan dengan menjabarkannya menjadi tiga komponen yang unik dan mendalam. Untuk mencintai kebahagiaan menurut Seligman, kita perlu memahami setiap komponen ini secara lebih rinci.
ADVERTISEMENT
Kehidupan yang Menyenangkan (Pleasurable Life)
Kita sering mengasosiasikan kebahagiaan dengan momen-momen kecil yang menyenangkan, seperti makanan enak, liburan yang menyenangkan, atau sekadar tertawa dengan teman-teman. Ini adalah kebahagiaan instan, tetapi Seligman menyatakan bahwa ini hanya satu komponen dari kebahagiaan. Ini mencerminkan aspek hedonistik yang bersifat sementara dan permukaan dalam kebahagiaan kita.
Kehidupan yang Baik (Engaged Life)
Kehidupan yang baik adalah tentang mengalami apa yang dikenal sebagai “aliran” (flow). Ini adalah saat kita sepenuhnya terlibat dalam aktivitas yang kita lakukan, hingga kita hampir lupa pada waktu dan diri sendiri. Ini bisa terjadi ketika Anda merasa sepenuhnya fokus saat bekerja, bermain musik, menulis, atau berolahraga. Ketika kita merasa hidup penuh arti dalam setiap momen ini, kita mencapai kebahagiaan yang lebih dalam daripada kesenangan sesaat.
ADVERTISEMENT
Kehidupan yang Bermakna (Meaningful Life)
Kunci kebahagiaan sejati, menurut Seligman, adalah menemukan makna dalam hidup. Ini melibatkan mengenali nilai-nilai yang kita yakini, mengejar tujuan yang lebih besar dari diri kita, dan berkontribusi positif kepada dunia. Ketika kita merasa bahwa kita adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada diri kita sendiri, ketika kita memberi dan berkontribusi kepada orang lain atau masyarakat, kita mencapai kebahagiaan dalam arti paling mendalam.
Jadi, mencintai kebahagiaan menurut Seligman adalah tentang memahami bahwa kebahagiaan bukanlah sekadar tawa atau kesenangan sesaat, melainkan perjalanan panjang yang melibatkan kehidupan yang menyenangkan, yang baik, dan bermakna. Ini adalah tentang menemukan keseimbangan antara aspek-aspek ini dalam hidup kita. Terlalu fokus pada kebahagiaan instan bisa membuat kita kehilangan makna dalam hidup, sementara terlalu fokus pada mencari arti hidup bisa membuat hidup terasa hambar. Dengan merangkul kebahagiaan dalam semua dimensinya, kita dapat mencapai kebahagiaan yang lebih tahan lama, memuaskan, dan mendalam.
sumber : Photo Pixabay