Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Ketika Kita Siap, Tuhan Akan Memberi
10 Februari 2025 12:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita sering merasa mampu menentukan arah hidup kita sendiri. Kita menyusun rencana, bekerja keras, dan berharap hasilnya sesuai dengan keinginan kita. Namun, realitas sering kali tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Ada kalanya kita menghadapi kegagalan, kehilangan, atau jalan buntu yang membuat kita bertanya-tanya: Mengapa semua ini terjadi padaku?
ADVERTISEMENT
Di titik inilah kita dihadapkan pada konsep besar dalam teologi dan filsafat: takdir dan kebebasan manusia. Dalam Islam, konsep ini dikenal dengan qadha dan qadarโkeputusan dan ketetapan Allah. Teori determinisme dalam filsafat juga menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah memiliki penyebab yang pasti, sementara eksistensialisme menekankan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya.
Namun, di antara keduanya, ada keseimbangan: manusia diberi kebebasan untuk berusaha, tetapi hasil akhirnya tetap berada dalam ketetapan Tuhan.
โ๐๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ช ๐ด๐ฆ๐ด๐ถ๐ข๐ต๐ถ, ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฉ๐ข๐ญ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ ๐ฃ๐ข๐จ๐ช๐ฎ๐ถ, ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ถ๐ฌ๐ข๐ช ๐ด๐ฆ๐ด๐ถ๐ข๐ต๐ถ, ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฉ๐ข๐ญ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฃ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฌ ๐ฃ๐ข๐จ๐ช๐ฎ๐ถ. ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ช, ๐ด๐ฆ๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ช.โ (๐๐. ๐๐ญ-๐๐ข๐ฒ๐ข๐ณ๐ข๐ฉ: 216)
Bertindak, Bukan Sekadar Meminta
Konsep ini juga erat kaitannya dengan teori locus of control dalam psikologi. Teori ini membagi manusia menjadi dua tipe:
ADVERTISEMENT
1. Internal locus of control โ Mereka yang percaya bahwa hasil hidup mereka ditentukan oleh usaha dan tindakan mereka sendiri.
2. External locus of control โ Mereka yang merasa hidupnya dikendalikan oleh faktor eksternal seperti keberuntungan atau takdir.
Dalam Islam, kita diajarkan untuk menyeimbangkan keduanya. Kita perlu memiliki internal locus of control dalam usaha, tetapi external locus of control dalam hasilnyaโyaitu meyakini bahwa hasil akhir ada di tangan Tuhan.
Seorang atlet tidak akan hanya berdoa untuk menang tanpa berlatih. Seorang ilmuwan tidak akan hanya berharap menemukan teori baru tanpa melakukan eksperimen. Inilah konsep tawakal yang sebenarnya: berusaha maksimal, lalu menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.
โ๐๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ต๐ข๐ธ๐ข๐ฌ๐ข๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ. ๐๐ถ๐ฌ๐ถ๐ฑ๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐จ๐ข๐ช ๐๐ฆ๐ญ๐ช๐ฏ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐จ.โ (๐๐. ๐๐ญ-๐๐ฉ๐ป๐ข๐ฃ: 3)
ADVERTISEMENT
Hukum Kehidupan: Siapkan Diri, Maka Kamu Akan Menerima.
Dalam filsafat Timur, seperti Taoisme, ada konsep bahwa semakin kita memaksakan air untuk mencapai muara, semakin besar hambatan yang akan dihadapi. Artinya, jangan memaksa, tetapi siapkanlah diri agar sesuatu datang dengan sendirinya.
Teori ini selaras dengan konsep Law of Attraction dalam psikologi modern. Menurut hukum ini, semakin kita berkata, โAku ingin suksesโ, alam bawah sadar justru menangkapnya sebagai โAku belum suksesโ, sehingga kesuksesan terasa semakin jauh. Sebaliknya, jika kita ingin sesuatu, kita harus mulai bertindak seperti kita sudah memilikinya.
Sebagai contoh, jika seseorang ingin menjadi pengusaha sukses, ia harus mulai berpikir dan bertindak seperti seorang pengusaha sejak sekarangโbelajar mengelola keuangan, memahami bisnis, dan mengambil risiko kecil sebelum mendapatkan kesuksesan besar.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga sejalan dengan konsep self-fulfilling prophecy, di mana keyakinan kita tentang diri sendiri bisa menjadi kenyataan karena kita bertindak sesuai dengan keyakinan itu.
โ๐๐ฆ๐ด๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ฃ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ฆ๐ข๐ฅ๐ข๐ข๐ฏ ๐ด๐ถ๐ข๐ต๐ถ ๐ฌ๐ข๐ถ๐ฎ ๐ฉ๐ช๐ฏ๐จ๐จ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ฃ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ฆ๐ข๐ฅ๐ข๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช.โ (๐๐. ๐๐ณ-๐๐ขโ๐ฅ: 11)
Tuhan Selalu Memberi Jawaban
Setiap kejadian dalam hidup bukanlah kebetulan. Dalam teori synchronicity yang dikembangkan oleh Carl Jung, tidak ada yang benar-benar terjadi secara acak. Semua peristiwa yang tampaknya tidak berhubungan sebenarnya memiliki makna tersembunyi yang bisa menjadi petunjuk dalam hidup kita.
Ketika kita menghadapi kegagalan, bisa jadi itu adalah cara Tuhan mengarahkan kita ke jalan yang lebih baik. Jika kita kehilangan sesuatu, bisa jadi itu adalah bentuk perlindungan dari hal yang lebih buruk. Tuhan selalu memberi jawaban, entah lewat firman-Nya, peristiwa dalam hidup, atau orang-orang di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Jadi, jangan hanya meminta. Siapkan dirimu. Tuhan akan memberi, ketika kita sudah siap menerimanya.