Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Manusia dan Keselamatan
24 September 2023 6:13 WIB
Tulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah eksistensi manusia adalah sebagai makhluk yang sempurna? Pertanyaan ini mungkin terdengar membingungkan, tetapi sebenarnya, itu adalah landasan dari perjalanan kita menuju pemahaman diri yang sebenarnya. Mengapa kita selalu tergila-gila dengan konsep "sempurna" sementara kita sendiri sering merasa kecil dan tidak pantas?
ADVERTISEMENT
Kehidupan sering kali seperti berjalan di atas seutas tali tipis di atas jurang. Kita merasa rentan, dan saat seseorang memuji kita, sering kali kita merasa takut bahwa itu hanyalah angin lalu. Mungkin itu salah satu sebabnya kita sering menolak penghargaan dan pujian. Tetapi disisi lain , ketidaksempurnaan kita, bisa menjadi kebijaksanaan.
Kita perlu belajar dngan sebuah ungkapan Jadul bahwa yang sebenarnya kita tabur dan tuai dalam hidup bukanlah kesempurnaan, melainkan keselamatan. Ketika kita mencapai keselamatan, itulah saat kita merasa bangga pada diri sendiri. Ini bukanlah kebanggaan yang bersifat sombong, melainkan pengakuan atas perjuangan kita dalam menjalani kehidupan yang tidak pasti.
Ketika kita hidup dengan penuh ketidak pastian, pencarian akan kesempurnaan menjadi beban yang berat. Sebaliknya, kita bisa menemukan makna yang lebih intim mengenai ketidak sempurnaan kita sendiri. hal ini bisa dilakukan di saat kita mulai menghubungkan diri dengan nilai-nilai kemanusiaan yang sesungguhnya. Momen ketika kita menolong sesama manusia, meluapkan empati, atau menjalani kehidupan dengan penuh belas kasihan, maka itulah fase disaat kita menemukan makna sejati dalam eksistensi diri kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan al-quran Surat Al-Maida ayat 16 : “Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”
Dalam Surat Al Maidah ayat 16 Allah Ta'ala menjelaskan bahwa melalui Alquran Dia memberi petunjuk kepada orang-orang yang mencari keridhaan-Nya. Allah membawa orang-orang yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup kedalam jalan keselamatan. Baik itu keselamatan dari bencana ketika hidup di dunia maupun keselamatan pada saat di akhirat. Jalan keselamatan yang akan membawa kepada surga Allah Ta'ala.
Tetu penjabaran akan ayat ini bukan untuk di artikan dalam ruang-ruang sempit, namun ayat ini harus di artikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama kemanusiaan. Karena inti dari perjalanan Hidup adalah keselamatan manusia dan Semesta.
ADVERTISEMENT
Jadi, mari hentikan obsesi kita terhadap kesempurnaan. Fokuslah pada perjalanan kita menuju keselamatan, karena dalam keselamatan itulah kita dapat menggali potensi yang sejati dan menghubungkannya dengan nilai-nilai yang membuat kita semakin memanusia manusia lainnya. Pada intinya dalam ketidak sempurnaan, kita menemukan keunikan, dan dalam keunikan itu terletak kekuatan besar yang tentunya menggelitik bagi orang-orang yang mampu merenung arti sejati dari eksistensi manusia.
Wallahu a'lam bishawab….