Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Media Masa dan Kekuasaan
3 September 2023 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia modern yang diwarnai oleh informasi yang melimpah, peran media massa adalah salah satu aspek yang tidak dapat diabaikan. Media massa tidak hanya menginformasikan kita, tetapi juga memengaruhi pandangan kita tentang dunia.
ADVERTISEMENT
Kali ini kita ini akan mengulas bagaimana media massa memainkan peran dalam menciptakan dan memelihara kekuasaan, sambil merenungkan tentang rasionalitas dalam menghadapi pengaruhnya.
Media Massa dan Kekuasaan
Dalam pandangan filsafat, media massa adalah saluran yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kekuasaan. Kekuasaan ini sering disebut hegemoni, yaitu dominasi oleh kelompok tertentu dalam masyarakat.
Media massa dapat digunakan oleh kelompok ini untuk membentuk narasi yang mendukung kepentingan mereka, bahkan jika hal itu merugikan pihak lain. Hal ini mengingatkan kita pada teori kekuasaan Michel Foucault, yang menggambarkan bagaimana pengetahuan dan media dapat menjadi alat kontrol sosial.
Sebagai individu yang berpikir rasional, kita harus bertanya-tanya tentang informasi yang diberikan oleh media massa. Apakah informasi ini benar? Apakah ini dipresentasikan secara adil? Apa yang mungkin menjadi motif di balik informasi ini? Dengan pertanyaan-pertanyaan ini, kita menggunakan akal sehat dan rasionalitas untuk mengevaluasi informasi yang kita terima.
ADVERTISEMENT
Ketika media massa memberikan informasi yang tidak akurat atau merancukan persepsi, ini dapat memengaruhi cara kita memahami dunia. Ini menciptakan dilema rasionalitas, di mana kita harus bertanya apakah informasi ini sesuai dengan bukti dan pemikiran yang sehat.
Keputusan politik dan kebijakan publik yang dibuat berdasarkan persepsi yang salah dapat merugikan masyarakat luas. Filsuf seperti Karl Popper akan menekankan pentingnya uji rasionalitas dalam pemikiran dan kebijakan.
Untuk tetap rasional dalam menghadapi pengaruh media massa, kita perlu mengembangkan keterampilan kritis. Tentu kita harus melibatkan kemampuan untuk menilai informasi, mencari sumber yang andal dan terpercaya, dan menyaring berita-berita palsu dengan pendekatan Rasionalitas.
Sedangkan rasional adalah alat penting dalam menjaga pemahaman yang akurat tentang dunia, serta dalam memastikan bahwa kebijakan publik didasarkan pada pemikiran yang sehat.
ADVERTISEMENT
Media massa memiliki peran besar dalam membentuk pandangan kita tentang dunia dan dalam membentuk kebijakan publik. Namun, kita harus menghadapinya dengan pendekatan rasional dan filosofis.
Media massa dapat digunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan , dan kita perlu mengingat pentingnya pertanyaan kritis dan akal sehat dalam mengkonsumsi informasi dari media massa. Dengan cara ini, kita dapat menjaga rasionalitas kita dalam menghadapi informasi yang kompleks dan beragam di era informasi yang serba cepat ini.