Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Melodi Desas-Desus: Perjalanan Tak Tertulis
2 November 2023 21:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dua tahun yang lalu, desas-desus tentang perjalanan kita mulai merayap ke telinga-telinga orang, meskipun pada saat itu kita berdua adalah dua orang yang tak saling kenal. Cerita tentang kita berdua—tentang kemungkinan cinta yang belum terucap—begitu intens diperbincangkan oleh banyak orang. Entah siapa yang pertama kali memulainya, tetapi satu hal yang pasti, itu bukan berasal dari kita berdua.
ADVERTISEMENT
Kamu adalah seorang lelaki dengan rambut gondrong yang tak pernah kucapai dalam dunia nyata. Bahkan untuk berkomunikasi, kita jarang berbicara, seakan-akan kita sama-sama takut untuk memulai, atau mungkin kita hanya terlalu malu.
Mungkin itu karena tak ada rasa di antara kita, atau mungkin karena kita berdua sama-sama gengsi untuk mengakuinya. Yang pasti, hatiku sering berdebar-debar saat melihat pemberitaan tentangmu, foto-fotomu yang muncul di media sosialmu, atau kata-kata yang kau tulis. Entah kenapa, rambut gondrongmu selalu berhasil menarik perhatianku.
Cerita kita, meski belum pernah menjadi kisah nyata, adalah bagian dari hidupku yang tak akan pernah kulupakan. Aku tak pernah benar-benar memahami fisik atau wajahmu, kecuali dari beberapa gambar yang muncul di media sosialmu. Namun, dengan segala keterbatasan itu, aku merasa dekat denganmu, lebih dekat daripada yang mungkin seharusnya.
ADVERTISEMENT
Mungkin cerita kita memang hanya akan tetap menjadi cerita, sebuah potongan hidup yang hanya akan aku simpan untuk diriku sendiri. Aku tak keberatan dengan itu, aku benar-benar tak keberatan.
Aku sadar akan diriku sendiri, dengan paras yang tak elok, aku hanyalah seorang wanita kampung yang bermimpi untuk menjadi lebih baik melalui ilmu pengetahuan yang kutekuni. Manalah mungkin mampu mendapingi lelaki sepertimu, tapi jika boleh aku utarakan harapku, harapku bisa bersama-bersama menuju baik kini telah sirna dan hilang.
Dan sekarang, kamu telah membuat pilihan tentang arah hidupmu, tempat di mana kamu akan berlabuh. Aku telah mengetahui itu, meskipun tidak pernah ada kata yang terucap di antara kita. Aku hanya ingin berdoa, berdoa agar kebahagiaan senantiasa menyertai setiap langkah yang kamu ambil.
ADVERTISEMENT
Semoga Tuhan senantiasa meridhoi dan memberkati setiap langkahmu yang baru. Jika suatu saat kamu merasa sedang kesulitan, jangan lupa untuk selalu bersujud kepada Tuhan, karena pertolongan terbaik hanya datang dari-Nya.
Selamat bahagia untukmu, yang pernah hadir dalam hidupku. Meskipun kita tak memiliki kisah bersama, kita memiliki sebuah cerita yang indah. Cerita tentang perjalanan yang tak pernah terjadi, namun penuh makna dan keindahan dalam desas-desus cinta yang begitu mengharukan. Meskipun kita tak bisa bersama, aku akan selalu merindukan melodi desas-desus cerita ini yang pernah mengisi hatiku dengan suka cita dan harapan.