Konten dari Pengguna

Menggapai Haji Mabrur: Prioritas Ibadah dan Kepedulian Sosial

ewia ejha putri
1. Pimpinan Lembaga PKBM Pahlawan kerinci. 2. Anggota LHKP Muhammadiyah Jambi 3. Pengamat Sosial
16 Juni 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam pandangan saya, kewajiban ibadah haji hanya sekali dalam seumur hidup sudah cukup untuk memenuhi rukun Islam yang kelima. Setelah itu, ibadah haji selanjutnya bersifat sunah. Bagi mereka yang memiliki rezeki berlebih, alangkah baiknya jika dana tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan sosial daripada digunakan untuk berhaji berkali-kali.
ADVERTISEMENT
Haji sebagai Pembentuk Karakter Manusia
Sebagaimana ibadah lain, tujuan akhir dari haji adalah untuk memanusiakan manusia. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Quran, Surat Al-Hajj ayat 77:
"Wahai orang-orang yang beriman, ruku'lah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebaikan agar kamu mendapat kemenangan."
Ayat ini menekankan bahwa ibadah dan amal kebaikan berjalan seiring untuk meraih kemenangan, yang dalam konteks ini adalah meraih haji mabrur. Indikasi seseorang yang telah melaksanakan haji dengan baik adalah ketekunan dalam beribadah dan berempati kepada sesama, terutama kepada kelompok tertindas, miskin, marginal, dan minoritas, yang dalam terminologi Islam disebut mustadh'afin. Selain itu, kepedulian terhadap kelestarian alam juga merupakan bagian dari wujud haji mabrur.
Implementasi Nilai Haji dalam Kehidupan Sehari-hari
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda:
"Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
Haji mabrur dapat diraih jika seluruh ritual haji dihayati maknanya dengan seksama dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Ini mencakup memperbaiki akhlak, meningkatkan empati, dan memperbanyak amal kebaikan. Haji mabrur sangat tergantung pada niat dan bagaimana kita membawa perubahan dalam kehidupan setelah kembali dari tanah suci.
Prioritas Sosial bagi yang Berlebih
Jika seseorang memiliki rezeki berlebih setelah menunaikan haji sekali, ada baiknya untuk mempertimbangkan penggunaan dana tersebut bagi kepentingan sosial. Menyalurkan dana untuk pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan dapat menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya)." (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)
Menggunakan dana untuk kepentingan sosial adalah wujud konkret dari hadis ini. Bantuan kepada mustadh'afin akan membantu mereka untuk keluar dari keterpurukan dan memberikan mereka kesempatan untuk hidup lebih baik.
Kesimpulan
Ibadah haji yang dilakukan sekali dalam seumur hidup sudah cukup untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang Muslim. Selanjutnya, dengan rezeki yang ada, alangkah baiknya kita fokus pada amal sosial yang memberikan manfaat bagi sesama. Haji mabrur bukan hanya tentang pelaksanaan ritual, tetapi tentang bagaimana kita menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi hamba yang taat, tetapi juga bermanfaat bagi sesama dan lingkungan.
picalab