Konten dari Pengguna

Sungai Penuh-Kerinci Zona Rawan Pemilu

ewia ejha putri
1. Pimpinan Lembaga PKBM Pahlawan kerinci. 2. Anggota LHKP Muhammadiyah Jambi 3. Pengamat Sosial
25 Oktober 2023 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pendaki yang mengibarkan bendera di Gunung Kerinci. Foto: Pegipegi
zoom-in-whitePerbesar
Pendaki yang mengibarkan bendera di Gunung Kerinci. Foto: Pegipegi
ADVERTISEMENT
Pemilu adalah sarana untuk melakukan sirkulasi suksesi kepemimpinan nasional secara konstitusional sebagaimana yang diamanahkan dalam UUD NRI 1945 Pasal 22E Ayat 1 yang menyatakan Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. Sesuai dengan Amanah konstitusi tersebut disebutlah pemilu sebagai pesta rakyat, metafor pesta rakyat ini diartikan rakyat bergembira karena akan dipilih pemimpin baru, wakil rakyat baru yang mengurus hajat rakyat.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya jika dikerucutkan ke Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci jelas dan terang konsep di atas tetap sama karena kedua daerah ini adalah bagian teritorial NKRI, akan tetapi pesta rakyat di Kerinci mempunyai pernak-pernik dan dinamikanya sendiri. Fakta yang sangat mengejutkan membuat kita terperangah.
Berdasarkan data dari BAWASLU yang di rilis pada tahun 2020 mencatat Kabupaten/Kota dengan kerawanan tertinggi adalah Kabupaten Manokwari (78,85); Kota Sungai Penuh (76,19); Kota Ternate (66,73); Kabupaten Kendal (65,39); Kabupaten Mamuju (65,14); Kota Tangerang Selatan (64,62); Kabupaten Lamongan (64,11); Kabupaten Teluk Wondama (63,87); Kabupaten Agam (63,42); dan Kabupaten Kotabaru (62,88).
Dengan statistik demikian dipastikan Kota Sungai Penuh merupakan daerah rawan nomor 1 di Provinsi Jambi dan nomor 2 Nasional. Dengan fakta yang tidak main-main itu patutlah semua pemangku kepentingan di kota Sungai penuh berbenah diri untuk mengubah predikat yang minor ini. Akan tetapi fakta juga tidak adanya Ormas atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berperan aktif mengawasi jalannya demokrasi di daerah ini, memberikan Pendidikan politik sebagai aktor intelektual untuk bisa mengikis predikat buruk ini ke peringkat yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Saat ini di Kota Sungai penuh dan Kabupaten Kerinci terdapat satu komunitas yang concern dalam mencermati jalannya demokrasi di dua daerah ini, yakni INDEKS: Indikator Demokrasi Kerinci-Sungai Penuh. Indeks ini beranggotakan para kaum profesional yang terdiri dari pengacara, birokrat, politisi, jurnalis, dan para aktivis lainnya, yang kepengurusannya berbentuk Konsorsium.
Indeks fokus pada kegiatan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat terutama pemilih pemula dan berperan aktif untuk mencerdaskan kehidupan demokrasi khususnya di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Konsorsium Indeks ini di antaranya digawangi oleh Bung Kurniadi Aris, SH.MH.MM, seorang pengacara yang juga seorang mantan aktivis mahasiswa. Kemudian Bung Heldison Fakka, MA, yang sejak lama telah aktif di dunia pergerakan yang mencermati jalannya demokrasi di daerah ini.
ADVERTISEMENT
Para aktivis Indeks ini tidak bersifat partisan dan mereka bekerja secara sukarela mencurahkan pikiran dan tenaga, berbuat demi kemajuan demokrasi di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci tanpa diminta oleh siapa pun. Ini Passion kami, ungkap keduanya, dan juga passion rekan-rekan di INDEKS, kata mereka.
Selanjutnya INDEKS membuka pintu untuk orang-orang yang peduli dan ingin bergabung di INDEKS untuk bergandengan tangan mengerjakan panggilan jiwa secara sukarela bahkan dalam perjuangannya harus mampu merogoh kocek pribadi, berkorban untuk memajukan demokrasi di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.
INDEKS akan aktif turun ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus, berdiskusi di media-media untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat, khususnya pemilih pemula, mengubah perilaku politik dan demokrasi ke arah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT