Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kesendirian vs Kesepian (Solitude vs Loneliness)
1 Agustus 2023 6:28 WIB
Tulisan dari Eyora Jasmine Nan Kinasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika saya melakukan aktivitas secara sendiri, tak jarang orang-orang di sekeliling saya bertanya “Kok sendiri?” “Enggak ajak teman? Temannya mana?” “Demi apa menonton film horor sendiri?”
ADVERTISEMENT
Saya yang terbiasa dan nyaman melakukan apa-apa sendiri justru kehabisan kata-kata untuk menjelaskan.
Kesendirian secara umum merupakan keadaan seseorang untuk mengurangi atau melepaskan diri dari interaksi dengan orang lain, meski melepas interaksi dengan orang lain, kesendirian belum tentu menyebabkan kesepian. Terdapat beberapa orang yang secara sadar memilih melakukan aktivitas secara sendiri, karena merasa nyaman dan menikmati waktu dengan tenang. Berbeda dengan kesendirian, kesepian adalah hal ketika seseorang merasa kualitas hubungan sosial tidak sesuai dengan yang dirinya harapkan (Arya Govinda, 2023).
Sejatinya manusia adalah makhluk sosial tetapi memilih untuk sendiri dalam berkegiatan juga termasuk hal yang wajar. Kesendirian yang sehat dapat terwujud atas dasar keinginan dan kebutuhan diri sendiri. Menyendiri bukanlah hal yang negatif, karena dengan sendiri kita dapat fokus mengerjakan sesuatu, mengisi energi seusai bertemu orang banyak, dan menumbuhkan kesehatan mental diri. Menyendiri yang sehat ditunjukkan pula saat kita masih dapat berkomunikasi, berelasi, dan bersilaturahmi dengan orang lain. Kesendirian yang tidak wajar ditunjukkan apabila diri sendiri merasa sudah terabaikan oleh orang-orang sekitar.
Di dalam menjalani kehidupan, kita tidak bisa sepenuhnya bergantung pada orang lain. Entah kita memiliki privilege yang sangat baik pun, tetap saja seluruh aktivitas dan kualitas diri bergantung pada diri kita sendiri. Menyendiri bagi saya adalah hal yang wajar, dengan menyendiri seseorang dapat mengeksplorasi dirinya lebih dalam, saat emosi pun kita dapat berlatih mengelola dan berpikir sebelum bertindak, selain itu waktu yang dihabiskan sendiri secara bijak dapat digunakan untuk memaknai eksistensi hidup dan kebaikan semesta yang Tuhan sebarkan untuk seluruh makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Kegiatan menyendiri secara tak sadar juga melatih untuk memimpin diri sendiri. Misalnya terdapat berbagai pilihan makanan ketika sedang berjalan-jalan sendiri, sangat dipastikan alam bawah sadar kita mendorong diri untuk memilih menuruti apa yang kita inginkan. Terasa sangat natural, kesendirian juga akan mengatur diri sendiri dan membangun kepercayaan diri, selain kepercayaan diri dirangsang dari lingkungan sekitar, kesendirian juga sama saja menerapkan komunikasi intrapersonal yang sangat berpengaruh terhadap konsep diri yang kita bangun.
Menghargai orang lain ketika menghabiskan waktunya sendiri, saya rasa merupakan hal yang bijak dan tidak perlu dipermasalahkan mengapa. Setiap diri bertanggung jawab pada perilaku dan perkataan yang diri sendiri lakukan dan lontarkan. Setiap manusia adalah unik dan saling berketergantungan, menyendiri boleh dilakukan asalkan tidak berlaku egois yang mengedepankan diri sendiri di atas kemaslahatan bersama.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Arya Govinda, P. S. (2023). Sendiri dan Sepi: Apakah Kesendirian Selalu Menyebabkan Kesepian? PipUnpad. https://pip.unpad.ac.id/postdetail/Sendiri-dan-Sepi-Apakah-Kesendirian-Selalu-Menyebabkan-Kesepian