Penerapan Komunikasi Pemasaran dalam Film The Founder

Eyora Jasmine Nan Kinasih
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto. Senang menekuni ilmu sosial, tata rias, dan jurnalistik.
Konten dari Pengguna
24 Mei 2022 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eyora Jasmine Nan Kinasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Design Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Design Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak mengenal merek produk makanan cepat saji yang sangat mendunia? Berlogo seperti huruf 'M' dengan ciri khas warnanya yaitu merah dan kuning. Ya! Itulah McDonald’s atau disingkat McD yang sering di ucap oleh masyarakat. Kisah mendunianya merek McD teradaptasi kepada sebuah film yang berjudul The Founder dan film ini juga sarat akan makna dari praktik komunikasi pemasaran.
ADVERTISEMENT
Ray Krock yang awalnya bekerja sebagai sales mesin susu kocok biasa kemudian dia mengadopsi ide revolusioner dari Dick McDonald dan Mac McDonald yang sebenarnya dapat disebut sebagai founder McDonald. Berawal dari keunikan dan perbedaan yang Dick cetuskan dari industri layanan makanan lain pada masa itu, dengan pelayanannya dan kualitas rasa serta tempat yang bersih, namun hanya karena pemasaran Dick yang tidak berani melakukan waralaba dan perluasan, sehingga Ray bergerak mendominasi dan mengambil alih kekuasaan cabang outlet dimana-mana.
Perkembangan brand dipengaruhi dengan ekspansi pemasaran di setiap daerah dengan memperhatikan keorisinalan identitas McDonald's dan quality control produk. Tidak hanya perihal kualitas, sistem dapur yang efisiensi pertama kali yaitu sistem cepat (speed system) dicetuskan oleh Dick dan Mac bersaudara, strategi pemasaran dengan melakukan perluasan wilayah atau french cries sangat berdampak kepada kesadaran merek hingga akhirnya seluruh masyarakat di negara bagian Amerika kala itu, dapat menikmati produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dengan komunikasi pemasaran, brand dapat berkembang karena Ray mengawali dengan promosi personal selling (penjualan tatap muka). Hal ini dikarenakan pada awal dibukanya outlet baru, Ray dengan gigih mengomunikasikan baik itu kepada teman, dan relasi lain perihal McDonald's. Pengiklanan lebih didominasi oleh kekuatan worth of mouth pada kala itu, sehingga mampu memikat konsumen untuk datang kembali. Dengan intented self image, Ray yang masih dibawah kontrak dengan Dick, selalu menerapkan konsistensi dan intens brand McDonald's, baik segi tampilan maupun rasa yang diberikan.
Taktik marketing mix yang kental digunakan pada awal pendirian cabang McDonald's adalah 4P (Product, Price, Place, dan Promotion). Berpusat pada pemasar, Product direpresentasikan dengan burger, kentang goreng, dan minuman ringan cepat saji adalah produk andalan yang ditawarkan kepada konsumen dengan rasa yang konsisten enak. Price yang ditawarkan masih dibatas terjangkau pada masyarakat kala itu, melihat target mereka adalah remaja hingga dewasa untuk segmen menengah ke atas. Place yang dilakukan Ray adalah berjualan offline dengan memperluas pasar, agar mudah dijangkau dan dikenal oleh seluruh masyarakat, dari negara bagian hingga akhirnya mendunia. Kemudian Promotion digencarkan dengan worth of mouth, penyampaian pesan kepada orang-orang terdekat, dan memang kala itu masyarakat disana senang mengunjungi tempat makan cepat saji karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat dan perilaku hidup konsumen yang senang menikmati makanan cepat saji.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan brand McD ini tak terlepas dari sifat gigih Ray Krock dalam menciptakan waralaba, tentu tidak heran bukan mengapa kini sangat mendunia?