news-card-video
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Buka Bersama YPII dalam Penutupan Seminar Interaktif Keagamaan WBP

Rezana Agustyan
Public Relations at Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan
21 Maret 2025 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rezana Agustyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buka Bersama YPII dalam Penutupan Seminar Interaktif Keagamaan WBP
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Nusakambangan – INFO_PAS. Yayasan Penerimaan Internasional Indonesia (YPII) bersama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) menggelar acara buka puasa bersama dalam rangka penutupan kegiatan Seminar Interaktif Keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus terorisme. Acara ini menjadi momen refleksi sekaligus mempererat kebersamaan antara warga binaan dan para pembimbing dalam upaya membangun pemahaman keagamaan yang lebih inklusif.
ADVERTISEMENT
Dalam suasana penuh kehangatan, acara penutupan ini diisi dengan diskusi santai yang memberikan ruang bagi para WBP untuk berbagi pengalaman serta pemahaman yang mereka dapatkan selama mengikuti seminar. Diskusi ini juga menjadi ajang untuk mengklarifikasi berbagai pertanyaan seputar ajaran agama yang lebih moderat dan damai.
Salah satu warga binaan yang turut serta dalam acara ini menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan oleh YPII dan Dirjenpas. “Kami sangat bersyukur dengan adanya kegiatan seperti ini. Banyak hal baru yang kami pelajari, terutama tentang bagaimana memahami agama dengan lebih bijak dan damai. Kami berharap program seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya dengan penuh haru.
Kegiatan ini diakhiri dengan buka puasa bersama, menciptakan suasana kebersamaan dan kehangatan di antara peserta. YPII dan Dirjenpas berharap bahwa seminar interaktif ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun pemahaman yang lebih baik bagi para WBP agar dapat kembali ke masyarakat dengan perspektif yang lebih positif dan konstruktif.
ADVERTISEMENT