news-card-video
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Lapas Besi Fasilitasi Seminar Interaktif Keagamaan untuk Warga Binaan Terorisme

Rezana Agustyan
Public Relations at Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan
18 Maret 2025 11:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rezana Agustyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lapas Besi Fasilitasi Seminar Interaktif Keagamaan untuk Warga Binaan Terorisme
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Nusakambangan – INFO_PAS. Menindaklanjuti surat dari Ketua Badan Pengurus Yayasan Penerimaan Internasional Indonesia (YPII), Nomor: 043/LTR/MB/110325 tanggal 11 Maret 2025, mengenai permohonan fasilitator dan observer dalam kegiatan Seminar Interaktif Keagamaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Besi berikan fasilitas kegiatan tersebut bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus terorisme,Senin (17/03).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman keagamaan yang lebih inklusif serta membangun perspektif kebangsaan yang lebih luas bagi para WBP. Seminar ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk ulama, akademisi, dan praktisi deradikalisasi, guna memberikan wawasan yang lebih mendalam terkait nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama.
Kalapas Besi, Teguh Suroso menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya pembinaan yang berkelanjutan bagi WBP, khususnya mereka yang terlibat dalam kasus terorisme. "Kami berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan serta menjadi jembatan bagi para warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan pemahaman keagamaan yang lebih damai dan harmonis," ujarnya.
Kasubdit Pembinaan, Kepribadian dan Kemandirian, Giyono juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh pihak Lapas dalam menyelenggarakan seminar ini. "Kami percaya bahwa dengan pendekatan yang tepat, program pembinaan keagamaan seperti ini dapat memberikan dampak positif dan mendorong perubahan pola pikir bagi WBP," ujar Giyono dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Selain sesi pemaparan materi, seminar ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif, di mana para WBP diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan serta berbagi pengalaman mereka. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun pemahaman yang lebih terbuka serta mengikis pemikiran ekstremisme yang selama ini berkembang di kalangan tertentu.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan upaya deradikalisasi di dalam Lapas dapat terus berjalan secara efektif, sehingga para WBP dapat menjalani masa pembinaan dengan lebih baik dan siap untuk berkontribusi positif ketika kembali ke masyarakat.