Pecahkan Masalah Peredaran Narkotika Internasional, UNODC Teliti WBP Lapas Besi

Rezana Agustyan
Public Relations at Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan
Konten dari Pengguna
18 Maret 2023 8:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rezana Agustyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dok. humas lapas besi
zoom-in-whitePerbesar
dok. humas lapas besi
ADVERTISEMENT
CILACAP – INFO_PAS. Dalam rangka penelitian tentang perdagangan narkotika di seluruh kawasan Asia Tenggara, United Office on Drugs and Crime (UNODC) melakukan wawancara terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan kasus narkotika yang termasuk dalam jaringan internasional, Jum’at (18/03).
ADVERTISEMENT
UNODC merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dibentuk pada 1997, yang ditujukan untuk mengurusi kontrol narkoba dan pencegahan kejahatan, dengan mengombinasikan Program Kontrol Narkoba Internasional PBB.
Penyalahgunaan dan peredaran narkotika di Indonesia yang semakin meningkat menjadi ancaman yang serius bagi Bangsa Indonesia. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan bahwa saat ini Indonesia dalam keadaan “Darurat Narkotika”. Pencandu dan pengedar obat–obatan terlarang dengan berbagai jenis dan golongannya terus berkembang. Peredaran narkotika dengan beragam kualifikasi seperti sabu-sabu, heroin, kokain, ekstasi, serta jenis baru dari racikan marak terjadi tanpa memandang tempat dan waktu.
Persoalan narkoba semakin hari semakin pelik. Dunia tanpa batas adalah tantangan terbesar karena rantai peredaran narkoba melakukan adaptasi yang hebat dalam transaksi komunikasi dan keuangan. Sementara upaya penyelundupan narkoba sangat dinamis dan sulit untuk dipantau lebih dini. Pemantauan dengan peralatan canggih sekalipun oleh petugas keamaanan seperti di bandara seringkali kecolongan.
ADVERTISEMENT
Bertempat di Ruang Binadik, Staf dari UNODC melakukan wawancara terhadap Narapidana Lapas Besi yang kasusnya adalah peredaran narkotika di Asia Tenggara. Hal ini merupakan wujud dari pengumpulan informasi dalam rangka proyek penelitian peredaran narkotika yang dibuat oleh UNODC.
Hasil dari wawancara dirancang untuk mengumpulkan wawasan dan pemahaman yang bersumber dari orang-orang yang telah divonis dan dihukum, seperti Narapidana kasus narkotika yang ada di Lapas Besi.
Kepala Lapas Kelas IIA Besi, Sulardi mendukung kegiatan ini, beliau menyampaikan Lapas Besi siap mendukung dan memfasilitasi UNODC agar bisa melaksanakan penelitian terhadap Narapidana Narkotika. “Sinergitas dengan stakeholder ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pemberantasan peredaran dan perdagangan narkotika”, tandasnya.